Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut, Jawa Barat, segera menyiapkan sejumlah jalur evakuasi bagi masyarakat dalam rangka mitigasi bencana alam tsunami di wilayah pesisir pantai selatan Garut, sehingga bisa meminimalisasi tingkat risiko, terutama korban jiwa apabila terjadi tsunami di daerah itu.
"Sekarang kita membuat tempat, ada beberapa tempat untuk jalur evakuasi, sekarang kami sedang melakukan langkah itu," kata Bupati Garut Rudy Gunawan saat dimintai tanggapan terkait ancaman potensi bencana tsunami di Garut, Senin.
Ia menuturkan, jalur evakuasi itu akan menuju ke dataran tinggi sekitar 40 sampai 50 meter dari permukaan laut yang dinilai aman dari terjangan bencana tsunami.
Menurut dia, kawasan dataran di pinggir pantai selatan Garut itu ketinggiannya paling rendah hanya sekitar 7 meter dari permukaan laut sehingga tidak aman apabila terjadi bencana tsunami.
"Pameungpeuk, Cikelet, dan Cibalong itu tiga kecamatan yang posisinya berada di lokasi yang rendah, makanya kita siapkan jalur evakuasi ke suatu daerah di atas ketinggian 40 sampai 50 mdpl," katanya.
Ia menyampaikan, Pemkab Garut rencananya akan melakukan simulasi mitigasi bencana untuk mengedukasi masyarakat agar dapat melakukan tindakan cepat, dan tepat ketika mengetahui akan ada bahaya bencana tsunami.
Menurut dia, proses evakuasi harus lebih cepat dibandingkan dengan akan datangnya bencana tsunami, untuk itu masyarakat harus memiliki pemahaman dalam proses penyelamatan diri menuju titik kumpul evakuasi.
"Jangan perhatikan harta benda saat terjadi bencana, harus lari ke atas secepat mungkin, karena bencana tsunami itu sangat cepat," katanya.
Ia menambahkan, selain membuat jalur evakuasi, secepatnya akan memperbaiki alat peringatan dini tsunami di beberapa titik sepanjang pantai Garut.
Alat peringatan dini tsunami itu, kata dia, hanya dua yang masih berfungsi dari sebelumnya terpasang tujuh alat tersebut, untuk itu beberapa alat akan dilakukan perbaikan oleh BNPB.
"Kami tak mau panik, sekarang alat pendeteksi (peringatan) tsunami sedang diperbaiki, ada lima yang kami ajukan, tapi ada tiga yang akan diperbaiki sama BNPB," kata Rudy.
Baca juga: Kemenkop dorong UKM Garut manfaatkan peluang pasar daring
Baca juga: BPBD Garut waspadai bencana alam saat musim hujan
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
"Sekarang kita membuat tempat, ada beberapa tempat untuk jalur evakuasi, sekarang kami sedang melakukan langkah itu," kata Bupati Garut Rudy Gunawan saat dimintai tanggapan terkait ancaman potensi bencana tsunami di Garut, Senin.
Ia menuturkan, jalur evakuasi itu akan menuju ke dataran tinggi sekitar 40 sampai 50 meter dari permukaan laut yang dinilai aman dari terjangan bencana tsunami.
Menurut dia, kawasan dataran di pinggir pantai selatan Garut itu ketinggiannya paling rendah hanya sekitar 7 meter dari permukaan laut sehingga tidak aman apabila terjadi bencana tsunami.
"Pameungpeuk, Cikelet, dan Cibalong itu tiga kecamatan yang posisinya berada di lokasi yang rendah, makanya kita siapkan jalur evakuasi ke suatu daerah di atas ketinggian 40 sampai 50 mdpl," katanya.
Ia menyampaikan, Pemkab Garut rencananya akan melakukan simulasi mitigasi bencana untuk mengedukasi masyarakat agar dapat melakukan tindakan cepat, dan tepat ketika mengetahui akan ada bahaya bencana tsunami.
Menurut dia, proses evakuasi harus lebih cepat dibandingkan dengan akan datangnya bencana tsunami, untuk itu masyarakat harus memiliki pemahaman dalam proses penyelamatan diri menuju titik kumpul evakuasi.
"Jangan perhatikan harta benda saat terjadi bencana, harus lari ke atas secepat mungkin, karena bencana tsunami itu sangat cepat," katanya.
Ia menambahkan, selain membuat jalur evakuasi, secepatnya akan memperbaiki alat peringatan dini tsunami di beberapa titik sepanjang pantai Garut.
Alat peringatan dini tsunami itu, kata dia, hanya dua yang masih berfungsi dari sebelumnya terpasang tujuh alat tersebut, untuk itu beberapa alat akan dilakukan perbaikan oleh BNPB.
"Kami tak mau panik, sekarang alat pendeteksi (peringatan) tsunami sedang diperbaiki, ada lima yang kami ajukan, tapi ada tiga yang akan diperbaiki sama BNPB," kata Rudy.
Baca juga: Kemenkop dorong UKM Garut manfaatkan peluang pasar daring
Baca juga: BPBD Garut waspadai bencana alam saat musim hujan
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020