Anggota Komisi V DPR RI Ahmad Syaikhu mengapresiasi Kementerian Perhubungan yang merevitalisasi jalur kereta api (KA) Ciranjang-Cipatat, Jawa Barat, serta diharapkan ke depan bakal terus ada revitalisasi jalur kereta di daerah lainnya.
"Patut diapresiasi, meski saat ini kondisi sedang sulit tapi Kemenhub masih memperhatikan revitalisasi," kata Ahmad Syaikhu dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa.
Menurut Syaikhu, langkah Kemenhub ini layak diapresiasi di tengah situasi pandemi COVID-19 saat ini.
Ia memaparkan, program seperti ini harus terus dilakukan, karena KA merupakan moda transportasi massal yang efektif mengurangi kemacetan.
Ia juga mengingatkan bahwa berdasarkan data dari PT Kereta Api Indonesia, tercatat KA sudah mengangkut 429 juta penumpang dan 47 juta ton barang logistik di seluruh penjuru Sumatera dan Jawa.
"Ini jumlah yang sangat besar. Sebab itu sektor ini tidak boleh diabaikan. Pengaruhnya untuk mengurangi kemacaten cukup signifikan," katanya.
Mantan Wakil Walikota Bekasi itu memaparkan, ada lima keunggulan kereta yaitu hemat penggunaan ruang, tingkat keselamatan tinggi, tidak macet, hemat energi, dan ramah lingkungan.
Sebelumnya, Kementerian Perhubungan meresmikan reaktivasi jalur Kereta Api Ciranjang-Cipatat guna mempermudah akses bagi warga Bogor yang akan ke Bandung dan tidak perlu ke Jakarta.
“Manfaat yang tidak kalah penting yaitu jalur ini nantinya akan menjadi jalur alternatif kereta api dari Bogor ke Bandung di mana masyarakat Bogor tidak perlu ke Jakarta jika mau ke Bandung dengan moda kereta api, karena bisa melalui jalur ini,” kata Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub Zulfikri saat peresmian yang disiarkan secara virtual di Jakarta, Senin (21/9).
Zulfikri menjelaskan reaktivasi jalur KA Ciranjang-Cipatat ini merupakan kelanjutan dari proyek reaktivasi jalur KA Cianjur-Ciranjang yang telah selesai dan beroperasi pada 2019.
Lintas Ciranjang-Cipatat ini adalah segmen kedua dari rencana tiga segmen program reaktivasi jalur Kereta api Cianjur-Padalarang dengan rincian yaitu Segmen pertama Cianjur-Ciranjang sepanjang 15 kilometer, segmen kedua Ciranjang-Cipatat sepanjang 15 kilometer dan segmen ketiga Cipatat-Padalarang sepanjang 13.8 kilometer.
“Untuk segmen ketiga ini dengan melihat kondisi geografis yang sangat sulit, gradien yang sangat tinggi, maka saat ini masih dalam studi trasenya, diharapkan tahun 2022 segmen ketiga akan dimulai pembangunannya,” ujar Zulkifri.
Reaktivasi Jalur Ciranjang-Cipatat ini berasal dari APBN Tahun 2019 sebesar Rp118,8 miliar dengan beberapa pekerjaan, antara lain peningkatan jalur dengan penggantian Rel KA R.33 menjadi Rel R.54 dan juga normalisasi badan jalan.
Dia menambahkan manfaat yang diperoleh dari hasil pembangunan ini antara lain peningkatan keselamatan dan kenyamanan, peningkatan aksesibilitas dan mobilitas, serta memperlancar roda perekonomian.
Baca juga: PT KAI gratiskan tiket Cipeuyeum-Cipatat sampai akhir bulan
Baca juga: Jalur KA Ciranjang-Cipatat resmi diaktifkan, permudah akses Bogor ke Bandung
Baca juga: Peresmian jalur KA Siliwangi Sukabumi-Cianjur-Cipatat ditunda
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
"Patut diapresiasi, meski saat ini kondisi sedang sulit tapi Kemenhub masih memperhatikan revitalisasi," kata Ahmad Syaikhu dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa.
Menurut Syaikhu, langkah Kemenhub ini layak diapresiasi di tengah situasi pandemi COVID-19 saat ini.
Ia memaparkan, program seperti ini harus terus dilakukan, karena KA merupakan moda transportasi massal yang efektif mengurangi kemacetan.
Ia juga mengingatkan bahwa berdasarkan data dari PT Kereta Api Indonesia, tercatat KA sudah mengangkut 429 juta penumpang dan 47 juta ton barang logistik di seluruh penjuru Sumatera dan Jawa.
"Ini jumlah yang sangat besar. Sebab itu sektor ini tidak boleh diabaikan. Pengaruhnya untuk mengurangi kemacaten cukup signifikan," katanya.
Mantan Wakil Walikota Bekasi itu memaparkan, ada lima keunggulan kereta yaitu hemat penggunaan ruang, tingkat keselamatan tinggi, tidak macet, hemat energi, dan ramah lingkungan.
Sebelumnya, Kementerian Perhubungan meresmikan reaktivasi jalur Kereta Api Ciranjang-Cipatat guna mempermudah akses bagi warga Bogor yang akan ke Bandung dan tidak perlu ke Jakarta.
“Manfaat yang tidak kalah penting yaitu jalur ini nantinya akan menjadi jalur alternatif kereta api dari Bogor ke Bandung di mana masyarakat Bogor tidak perlu ke Jakarta jika mau ke Bandung dengan moda kereta api, karena bisa melalui jalur ini,” kata Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub Zulfikri saat peresmian yang disiarkan secara virtual di Jakarta, Senin (21/9).
Zulfikri menjelaskan reaktivasi jalur KA Ciranjang-Cipatat ini merupakan kelanjutan dari proyek reaktivasi jalur KA Cianjur-Ciranjang yang telah selesai dan beroperasi pada 2019.
Lintas Ciranjang-Cipatat ini adalah segmen kedua dari rencana tiga segmen program reaktivasi jalur Kereta api Cianjur-Padalarang dengan rincian yaitu Segmen pertama Cianjur-Ciranjang sepanjang 15 kilometer, segmen kedua Ciranjang-Cipatat sepanjang 15 kilometer dan segmen ketiga Cipatat-Padalarang sepanjang 13.8 kilometer.
“Untuk segmen ketiga ini dengan melihat kondisi geografis yang sangat sulit, gradien yang sangat tinggi, maka saat ini masih dalam studi trasenya, diharapkan tahun 2022 segmen ketiga akan dimulai pembangunannya,” ujar Zulkifri.
Reaktivasi Jalur Ciranjang-Cipatat ini berasal dari APBN Tahun 2019 sebesar Rp118,8 miliar dengan beberapa pekerjaan, antara lain peningkatan jalur dengan penggantian Rel KA R.33 menjadi Rel R.54 dan juga normalisasi badan jalan.
Dia menambahkan manfaat yang diperoleh dari hasil pembangunan ini antara lain peningkatan keselamatan dan kenyamanan, peningkatan aksesibilitas dan mobilitas, serta memperlancar roda perekonomian.
Baca juga: PT KAI gratiskan tiket Cipeuyeum-Cipatat sampai akhir bulan
Baca juga: Jalur KA Ciranjang-Cipatat resmi diaktifkan, permudah akses Bogor ke Bandung
Baca juga: Peresmian jalur KA Siliwangi Sukabumi-Cianjur-Cipatat ditunda
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020