Kantor SAR Bandung mengelar pelatihan SAR Daerah (Latsarda) di Cianjur yang diikuti 25 orang relawan dari berbagai kelompok dan anggota Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPDD) Cianjur, sebagai upaya cepat penanganan bencana terutama laporan warga atau nelayan tenggelam.

Kepala SAR Bandung, Deden Ridwansyah di Cianjur Selasa, mengatakan digelarnya Latsarda di wilayah Cianjur karena tingginya angka kejadian warga yang dilaporkan hilang tenggelam atau hanyut terbawa arus serta laporan bencana alam karena sebagian besar wilayah di Cianjur masuk dalam zona merah bencana.

"Kami sengaja menggelar Latsarda di Cianjur karena masuk dalam wilayah yang tingkat kerawanan bencananya tinggi, termasuk laporan warga terbawa hanyut atau nelayan tenggelam. Pelatihan hanya diikuti 25 orang karena mengikuti protokol kesehatan, sehingga jumlah peserta terpaksa dibatasi," katanya.

Ia menjelaskan, penanganan bencana dan cepat tanggap atas laporan warga hilang terbawa arus, menjadi prioritas dalam pelatihan, sebagai upaya menghindari korban jiwa dengan melakukan pencarian cepat dan penangan mitigasi bencana yang terjadi di darat atau perairan.

Bahkan relawan yang mengikuti pelatihan ungkap dia, akan menjalani penanganan cepat menyelamatkan korban tenggelam di waduk Jangari di Kecamatan Mande, mulai dari berenang, menyelam dan melakukan penyisiran menggunakan perahu karet dan berjalan kaki.

"Harapan kami penanganan cepat relawan setiap mendapat laporan yang masuk terkait bencana atau laporan warga hilang terbawa arus, dengan sigap ditangani, sehingga korban jiwa dapat dihindari," katanya.

Ia menjelaskan, selama rentan waktu Januari hingga Agustus, SAR Bandung menangani 17 laporan warga hilang terbawa arus dan yang terbaru penemuan jasad 2 orang nelayan asal Ujung Genteng-Sukabumi di Perairan selatan Cianjur tepatnya di Pantai Apra.

"kegiatan pelatihan ini akan berlangsung selama dua hari ke depan, termasuk pemantapan dan penilaian pelatihan di perairan waduk Jangari di Kecamatan Mande," katanya.

Bupati Cianjur, Herman Suherman, mengatakan pihaknya mendukung Latsarda yang digelar Kantor SAR Bandung karena relawan di Cianjur membutuhkan pelatihan cepat penanganan bencana karena sebagian besar wilayah Cianjur, masuk dalam zona merah bencana.

Bahkan beberapa waktu lalu, tutur dia, Pemkab Cianur bersama BPBD Cianjur, mengukuhkan seribu lebih relawan tangguh bencana yang disiagakan di setiap desa sebagai kepanjangan tangan BPBD untuk melakukan pengawasan, pemetaan hingga mitigasi bencana.

Baca juga: SAR Bandung tangani 80 kasus pencarian orang hilang di sungai dan laut

Baca juga: Tim SAR gabungan berhasil temukan jasad nelayan Sukabumi yang hilang

Baca juga: SAR temukan jasad santri yang hilang di pantai Tasikmalaya

Pewarta: Ahmad Fikri

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020