Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia pada Agustus 2020 mengalami surplus 2,33 miliar dolar AS dengan nilai ekspor 13,16 miliar dolar AS dan impor 10,74 miliar dolar AS.

“Surplus ini masih jauh lebih besar dibandingkan posisi neraca perdagangan Agustus 2019 yang waktu itu surplus 92,6 juta dolar AS. sehingga kita berharap ke depan ekonomi membaik, surplus kita meningkat dan ekonomi bisa pulih kembali,” kata Kepala BPS Suhariyanto pada konferensi pers yang disiarkan secara virtual di Jakarta, Selasa.

Suhariyanto memaparkan pada Agustus 220, neraca perdagangan RI mengalami surplus dengan beberapa negara, yakni dengan Amerika Serikat mengalami surplus 1,0 miliar dolar AS dengan produk pakaian dan aksesoris, baik rajutan maupun bukan rajutan, serta mesin dan perlengkapan listrik.

Kemudian, perdagangan dengan Filipina juga surplus 451 juta dolar AS dengan produk kendaraan dan bagiannya, serta produk makanan olahan.

Selanjutnya, Indonesia juga mengalami surplus neraca perdagangan dengan India sebesar 425 juta dolar AS dengan produk bahan bakar mineral, lemak hewan nabati, dan bahan kimia organik.

Namun, perdagangan RI dengan beberapa negara masih defisit, di antaranya dengan China defisit 893,6 juta dolar AS, Brazil defisit 158,4 juta dolar AS, kemudian Hong Kong defisit 116,7 juta dolar AS.

Dengan demikian, neraca perdagangan RI secara kumulatif pada Januari-Agustus 2020 mengalami surplus 11,05 miliar dolar AS, jauh lebih besar dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang angkanya defisit 2,04 miliar dolar AS.

Baca juga: Neraca pembayaran triwulan II surplus 9,2 miliar dolar AS

 

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020