Produsen benih tanaman sayuran PT East West Seed Indonesia (Ewindo) mengajak ibu-ibu rumah tangga di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, bercocok tanam di pekarangan rumah.
Direktur PT Ewindo Glenn Pardede dalam siaran pers yang diterima di Purwakarta, Sabtu, mengatakan, pihaknya telah memberikan edukasi kepada kalangan ibu-ibu di Kampung Malang Nengah, Kelurahan Nagri Tengah, Purwakarta untuk bercocok tanam dengan membuat kebun demplot di pekarangan rumah.
Ia menyampaikan dibuatnya demplot-demplot yang berada di pekarangan rumah warga bertujuan untuk memberikan pengetahuan, khususnya praktik budidaya sayuran yang baik di wilayah perkotaan.
"Nantinya diharapkan di Kampung Malang Nengah ini bisa menjadi konsep kampung Eco Village agar masyarakat bisa merasakan peningkatan kesejahteraan dengan menjual hasil panen dan tetap mengutamakan kelestarian lingkungan," kata dia.
Dikatakannya, kegiatan urban farming sekaligus untuk menunjukkan peran penting wanita dalam budidaya sayuran dan lebih lanjut untuk mempromosikan pentingnya mengonsumsi sayuran, karena seorang ibu rumah tangga menjadi penentu keluarga yang sehat.
"Demplot di Kampung Malang Nengah ini awalnya dikelola 30 ibu rumah tangga dari kelompok wanita tani Bina Lestari di rumah mereka masing-masing. Saat ini pesertanya terus bertambah, ada lebih dari 70 orang yang mengikuti kegiatan urban farming ini," kata Glenn.
Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika mengatakan pandemi COVID-19 membuat begitu banyak perubahan dalam kehidupan manusia.
Salah satunya dengan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang memberi dampak sosial dan ekonomi bagi masyarakat, termasuk di dalamnya kebutuhan pangan.
Kebijakan itu membuat masyarakat semakin sadar untuk memperbanyak konsumsi sayuran dan buah-buahan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi sebagai langkah preventif mencegah penularan COVID-19.
Bupati mengapresiasi langkah inovatif yang dilakukan Kelompok Wanita Tani (KWT) Bina Lestari Malang Nengah Wetan.
Menurut dia, Hibar Eco Village ini merupakan bukti kalau sayuran bisa tumbuh subur di dataran rendah dan lahan perkotaan yang cuacanya cukup panas. Dengan begitu langkah ini bisa memotivasi dan menumbuhkan para anak muda atau kaum milenial untuk bertani.
Baca juga: Warga Kota Bekasi diajak gemar tanam sayuran hidroponik
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
Direktur PT Ewindo Glenn Pardede dalam siaran pers yang diterima di Purwakarta, Sabtu, mengatakan, pihaknya telah memberikan edukasi kepada kalangan ibu-ibu di Kampung Malang Nengah, Kelurahan Nagri Tengah, Purwakarta untuk bercocok tanam dengan membuat kebun demplot di pekarangan rumah.
Ia menyampaikan dibuatnya demplot-demplot yang berada di pekarangan rumah warga bertujuan untuk memberikan pengetahuan, khususnya praktik budidaya sayuran yang baik di wilayah perkotaan.
"Nantinya diharapkan di Kampung Malang Nengah ini bisa menjadi konsep kampung Eco Village agar masyarakat bisa merasakan peningkatan kesejahteraan dengan menjual hasil panen dan tetap mengutamakan kelestarian lingkungan," kata dia.
Dikatakannya, kegiatan urban farming sekaligus untuk menunjukkan peran penting wanita dalam budidaya sayuran dan lebih lanjut untuk mempromosikan pentingnya mengonsumsi sayuran, karena seorang ibu rumah tangga menjadi penentu keluarga yang sehat.
"Demplot di Kampung Malang Nengah ini awalnya dikelola 30 ibu rumah tangga dari kelompok wanita tani Bina Lestari di rumah mereka masing-masing. Saat ini pesertanya terus bertambah, ada lebih dari 70 orang yang mengikuti kegiatan urban farming ini," kata Glenn.
Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika mengatakan pandemi COVID-19 membuat begitu banyak perubahan dalam kehidupan manusia.
Salah satunya dengan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang memberi dampak sosial dan ekonomi bagi masyarakat, termasuk di dalamnya kebutuhan pangan.
Kebijakan itu membuat masyarakat semakin sadar untuk memperbanyak konsumsi sayuran dan buah-buahan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi sebagai langkah preventif mencegah penularan COVID-19.
Bupati mengapresiasi langkah inovatif yang dilakukan Kelompok Wanita Tani (KWT) Bina Lestari Malang Nengah Wetan.
Menurut dia, Hibar Eco Village ini merupakan bukti kalau sayuran bisa tumbuh subur di dataran rendah dan lahan perkotaan yang cuacanya cukup panas. Dengan begitu langkah ini bisa memotivasi dan menumbuhkan para anak muda atau kaum milenial untuk bertani.
Baca juga: Warga Kota Bekasi diajak gemar tanam sayuran hidroponik
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020