Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap menggandeng Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor (IPB) dalam rangka menggelar kegiatan guna meningkatkan produktivitas nelayan.
Direktur Perizinan dan Kenelayanan KKP Ridwan Mulyana dalam siaran pers di Jakarta, Jumat, menyampaikan kegiatan dilakukan guna meningkatkan inovasi, kompetensi, manajemen usaha nelayan dan produktivitas melalui penggunaan apartemen ikan dan jaring krendet untuk menangkap lobster.
Ia mengemukakan bahwa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB membuat inovasi alat tangkap yang sederhana, mudah dibuat, ramah lingkungan dan tentunya menghasilkan tangkapan lebih baik dari alat tangkap lainnya.
"Kegiatan dilaksanakan di Panimbang, Kabupaten Pandeglang, Banten selama 2 hari tanggal 9 - 10 September 2020 sebagai bentuk kehadiran pemerintah untuk meningkatkan produktivitas dan menggerakkan perekonomian nelayan di masa pandemi," ujarnya.
Kegiatan ini juga menggandeng PT. XL Axiata Tbk untuk memberikan pemanfaatan teknologi digital melalui aplikasi laut nusantara beserta perangkatnya.
Ia memaparkan aplikasi Laut Nusantara menghadirkan kemudahan nelayan menangkap ikan dalam genggaman dengan memberikan informasi berupa peta sebaran ikan, bahan bakar untuk efisiensi dan peta prakiraan cuaca laut untuk keselamatan. Adanya peta tersebut agar aktivitas penangkapan ikan dapat dilakukan secara efisien dan diharapkan dapat meningkatkan produksi perikanan tangkap.
"Pengembangan teknologi tepat guna ini dimanfaatkan dalam pemanfaatan sumber daya ikan yang berkelanjutan guna meningkatkan produktivitas usaha nelayan," jelas Ridwan.
Dalam kesempatan ini diberikan pula bantuan Router GDK (Gerakan Donasi Kuota) untuk pembelajaran jarak jauh bagi anak-anak nelayan di lokasi sentra nelayan di masa pandemi.
Selain itu, KKP juga memberikan peralatan pendukung peningkatan kapasitas usaha nelayan berupa perangkat aplikasi Laut Nusantara, dan peralatan perbengkelan kepada nelayan serta peralatan penunjang pengolahan produk perikanan kepada wanita nelayan.
"Kami juga berikan kemudahan akses permodalan kepada nelayan untuk mengembangkan usahanya. Kita hadirkan langsung Badan Layanan Umum Lembaga Pengelola Modal Usaha Kelautan dan Perikanan, PT Pegadaian dan PT PNM di lokasi kegiatan untuk memfasilitasi nelayan mendapatkan permodalan. Hadirnya lembaga keuangan ini untuk mendampingi dan memproses pengajuan pinjaman bagi nelayan dan wanita nelayan," ucap Ridwan.
Baca juga: KKP motivasi nelayan Muaragembong tingkatkan pendapatan
Baca juga: Nelayan Indramayu rugi adanya alat tangkap tidak ramah lingkungan
Baca juga: Nelayan Indramayu minta KKP perketat cantrang
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
Direktur Perizinan dan Kenelayanan KKP Ridwan Mulyana dalam siaran pers di Jakarta, Jumat, menyampaikan kegiatan dilakukan guna meningkatkan inovasi, kompetensi, manajemen usaha nelayan dan produktivitas melalui penggunaan apartemen ikan dan jaring krendet untuk menangkap lobster.
Ia mengemukakan bahwa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB membuat inovasi alat tangkap yang sederhana, mudah dibuat, ramah lingkungan dan tentunya menghasilkan tangkapan lebih baik dari alat tangkap lainnya.
"Kegiatan dilaksanakan di Panimbang, Kabupaten Pandeglang, Banten selama 2 hari tanggal 9 - 10 September 2020 sebagai bentuk kehadiran pemerintah untuk meningkatkan produktivitas dan menggerakkan perekonomian nelayan di masa pandemi," ujarnya.
Kegiatan ini juga menggandeng PT. XL Axiata Tbk untuk memberikan pemanfaatan teknologi digital melalui aplikasi laut nusantara beserta perangkatnya.
Ia memaparkan aplikasi Laut Nusantara menghadirkan kemudahan nelayan menangkap ikan dalam genggaman dengan memberikan informasi berupa peta sebaran ikan, bahan bakar untuk efisiensi dan peta prakiraan cuaca laut untuk keselamatan. Adanya peta tersebut agar aktivitas penangkapan ikan dapat dilakukan secara efisien dan diharapkan dapat meningkatkan produksi perikanan tangkap.
"Pengembangan teknologi tepat guna ini dimanfaatkan dalam pemanfaatan sumber daya ikan yang berkelanjutan guna meningkatkan produktivitas usaha nelayan," jelas Ridwan.
Dalam kesempatan ini diberikan pula bantuan Router GDK (Gerakan Donasi Kuota) untuk pembelajaran jarak jauh bagi anak-anak nelayan di lokasi sentra nelayan di masa pandemi.
Selain itu, KKP juga memberikan peralatan pendukung peningkatan kapasitas usaha nelayan berupa perangkat aplikasi Laut Nusantara, dan peralatan perbengkelan kepada nelayan serta peralatan penunjang pengolahan produk perikanan kepada wanita nelayan.
"Kami juga berikan kemudahan akses permodalan kepada nelayan untuk mengembangkan usahanya. Kita hadirkan langsung Badan Layanan Umum Lembaga Pengelola Modal Usaha Kelautan dan Perikanan, PT Pegadaian dan PT PNM di lokasi kegiatan untuk memfasilitasi nelayan mendapatkan permodalan. Hadirnya lembaga keuangan ini untuk mendampingi dan memproses pengajuan pinjaman bagi nelayan dan wanita nelayan," ucap Ridwan.
Baca juga: KKP motivasi nelayan Muaragembong tingkatkan pendapatan
Baca juga: Nelayan Indramayu rugi adanya alat tangkap tidak ramah lingkungan
Baca juga: Nelayan Indramayu minta KKP perketat cantrang
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020