Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) telah mengambil langkah cepat untuk menyelesaikan masalah finansial PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) atau INTI sehingga tidak terdampak pada gaji pegawai.
"Ini memang sudah kami dapatkan informasi beberapa waktu lalu, makanya kementerian sudah menyiapkan langkah cepat menyelesaikan masalah PT INTI. Jadi sebelum ada ribut-ribut sudah kita selesaikan ," ujar Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga di Jakarta, Selasa.
Ia memaparkan Kementerian BUMN telah meminta PT Telkom (Persero) melaksanakan pembayaran lebih dulu dari proyek yang sedang dikerjakan PT INTI untuk membantu keuangan perseroan.
"Bagaimana solusi yang kita lakukan? Pertama, mereka punya proyek di Telkom, ini pun sebenarnya belum mencapai target, tapi kita minta suaya Telkom merilisnya lebih dulu supaya kawan-kawan INTI terbantu secara finansial," paparnya.
Kemudian, lanjut dia, Kementerian BUMN juga meminta dua bank BUMN untuk mencairkan dana simpanan PT INTI.
"PT INTI ini punya simpanan cash di dua bank BUMN, nah uang tunai ini tidak bisa diambil karena mereka ada tagihan tertentu yang memaksa bank untuk menahan uang tersebut. Untuk itu kami sudah minta kedua bank BUMN untuk merilis juga. Dan kami lihat dari uang yang mereka miliki ini bisa membayar uang karyawan," katanya.
"Yang perlu diketahui bahwa tidaklah semua gaji karyawan itu tidak dibayar selama tujuh bulan, ada yang dibayar mungkin sedikit artinya tidak penuh setiap bulannya," ujar Arya menjelaskan.
Dalam rangka mendukung keberlangsungan usaha, Arya mengatakan, Kementerian BUMN juga meminta PT Telkom untuk memberikan sejumlah proyek kepada PT INTI sehingga turut membantu memperbaiki keuangan ke depannya.
"Kami sudah meminta juga untuk Telkom agar memberikan projek-projek untuk PT INTI karena mereka ini kan satu 'supply chain' yang bisa membantu dan kita harapkan dengan proyek yang diberikan Telkom akan membuat PT INTI mendapatkan dana segar ke depannya," ujarnya.
PT INTI (Persero) merupakan salah satu BUMN di Industri Strategis, resmi berdiri pada tanggal 30 Desember 1974.
Perusahaan yang berkantor pusat di Jalan Moch Toha No.77 Bandung ini mempunyai portfolio di bidang manufaktur dan perakitan, managed service, layanan digital, dan integrator sistem.
Untuk menunjang bisnisnya, PT INTI (Persero) juga mengoperasikan fasilitas produksi seluas delapan hektare di Jalan Moch Toha No 225 yang memproduksi perangkat telekomunikasi dan elektronik.
Baca juga: PT INTI bantu APD tiga RS rujukan COVID-19 di Jabar
Baca juga: PT Inti produksi tabung LPG berbahan komposit
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
"Ini memang sudah kami dapatkan informasi beberapa waktu lalu, makanya kementerian sudah menyiapkan langkah cepat menyelesaikan masalah PT INTI. Jadi sebelum ada ribut-ribut sudah kita selesaikan ," ujar Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga di Jakarta, Selasa.
Ia memaparkan Kementerian BUMN telah meminta PT Telkom (Persero) melaksanakan pembayaran lebih dulu dari proyek yang sedang dikerjakan PT INTI untuk membantu keuangan perseroan.
"Bagaimana solusi yang kita lakukan? Pertama, mereka punya proyek di Telkom, ini pun sebenarnya belum mencapai target, tapi kita minta suaya Telkom merilisnya lebih dulu supaya kawan-kawan INTI terbantu secara finansial," paparnya.
Kemudian, lanjut dia, Kementerian BUMN juga meminta dua bank BUMN untuk mencairkan dana simpanan PT INTI.
"PT INTI ini punya simpanan cash di dua bank BUMN, nah uang tunai ini tidak bisa diambil karena mereka ada tagihan tertentu yang memaksa bank untuk menahan uang tersebut. Untuk itu kami sudah minta kedua bank BUMN untuk merilis juga. Dan kami lihat dari uang yang mereka miliki ini bisa membayar uang karyawan," katanya.
"Yang perlu diketahui bahwa tidaklah semua gaji karyawan itu tidak dibayar selama tujuh bulan, ada yang dibayar mungkin sedikit artinya tidak penuh setiap bulannya," ujar Arya menjelaskan.
Dalam rangka mendukung keberlangsungan usaha, Arya mengatakan, Kementerian BUMN juga meminta PT Telkom untuk memberikan sejumlah proyek kepada PT INTI sehingga turut membantu memperbaiki keuangan ke depannya.
"Kami sudah meminta juga untuk Telkom agar memberikan projek-projek untuk PT INTI karena mereka ini kan satu 'supply chain' yang bisa membantu dan kita harapkan dengan proyek yang diberikan Telkom akan membuat PT INTI mendapatkan dana segar ke depannya," ujarnya.
PT INTI (Persero) merupakan salah satu BUMN di Industri Strategis, resmi berdiri pada tanggal 30 Desember 1974.
Perusahaan yang berkantor pusat di Jalan Moch Toha No.77 Bandung ini mempunyai portfolio di bidang manufaktur dan perakitan, managed service, layanan digital, dan integrator sistem.
Untuk menunjang bisnisnya, PT INTI (Persero) juga mengoperasikan fasilitas produksi seluas delapan hektare di Jalan Moch Toha No 225 yang memproduksi perangkat telekomunikasi dan elektronik.
Baca juga: PT INTI bantu APD tiga RS rujukan COVID-19 di Jabar
Baca juga: PT Inti produksi tabung LPG berbahan komposit
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020