Pemerintah Kabupaten Bogor Jawa Barat tercatat oleh Kementerian Desa (Kemendes) mampu menghapus 41 desa tertinggal dalam kurun waktu satu tahun, sehingga kini tinggal tersisa empat desa tertinggal.
"Alhamdulillah, pada 2019 desa tertinggal ada 45 desa, tahun 2020 desa tertinggal sisa empat sehingga berhasil menghapus 41 desa dalam satu tahun," ujar Bupati Bogor Ade Yasin di Cibinong, Kabupaten Bogor, Selasa.
Pada periode yang sama, jumlah desa mandiri dari sebelumnya 12 desa, kini menjadi 29 desa, jumlah desa maju dari sebelumnya 93 desa, kini menjadi 131 desa, dan jumlah desa berkembang dari 266 desa menjadi 252 desa.
"Semoga bisa tuntas di tahun 2021, menjadi nol desa tertinggal," tuturnya.
Empat wilayah yang kini berstatus sebagai desa tertinggal itu adalah Desa Wirajaya Kecamatan Jasinga, Desa Cilaku Kecamatan Tenjo, serta Desa Sukarasa dan Desa Buanajaya Kecamatan Tanjungsari.
Ade Yasin menyebutkan, ada tiga indikator utama yang ditetapkan oleh Kementerian Desa untuk mengklasifikasikan masing-masing desa, yakni faktor ketahanan ekonomi, ketahanan sosial, dan ketahanan lingkungan.
"Tiga indikator utama ini dijabarkan ke dalam 54 indikator, dan dari 54 indikator ada 719 kuisioner yang harus diselesaikan. Perlu penanganan yang komprehensif, mana kewenangan desa dan mana kewenangan kabupaten," terangnya.
Menurutnya, untuk memenuhi kebutuhan dari tiga indikator tersebut, Pemkab Bogor perlu mengerahkan dinas-dinas terkait, mulai dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD), hingga Dinas Kesehatan (Dinkes).
Baca juga: Bupati Garut dorong semangat warga melepas status desa tertinggal
Baca juga: Kemendes targetkan pengentasan 22.000 desa tertinggal
Baca juga: Pemkab Garut siap mengembangkan potensi wisata di desa tertinggal
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
"Alhamdulillah, pada 2019 desa tertinggal ada 45 desa, tahun 2020 desa tertinggal sisa empat sehingga berhasil menghapus 41 desa dalam satu tahun," ujar Bupati Bogor Ade Yasin di Cibinong, Kabupaten Bogor, Selasa.
Pada periode yang sama, jumlah desa mandiri dari sebelumnya 12 desa, kini menjadi 29 desa, jumlah desa maju dari sebelumnya 93 desa, kini menjadi 131 desa, dan jumlah desa berkembang dari 266 desa menjadi 252 desa.
"Semoga bisa tuntas di tahun 2021, menjadi nol desa tertinggal," tuturnya.
Empat wilayah yang kini berstatus sebagai desa tertinggal itu adalah Desa Wirajaya Kecamatan Jasinga, Desa Cilaku Kecamatan Tenjo, serta Desa Sukarasa dan Desa Buanajaya Kecamatan Tanjungsari.
Ade Yasin menyebutkan, ada tiga indikator utama yang ditetapkan oleh Kementerian Desa untuk mengklasifikasikan masing-masing desa, yakni faktor ketahanan ekonomi, ketahanan sosial, dan ketahanan lingkungan.
"Tiga indikator utama ini dijabarkan ke dalam 54 indikator, dan dari 54 indikator ada 719 kuisioner yang harus diselesaikan. Perlu penanganan yang komprehensif, mana kewenangan desa dan mana kewenangan kabupaten," terangnya.
Menurutnya, untuk memenuhi kebutuhan dari tiga indikator tersebut, Pemkab Bogor perlu mengerahkan dinas-dinas terkait, mulai dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD), hingga Dinas Kesehatan (Dinkes).
Baca juga: Bupati Garut dorong semangat warga melepas status desa tertinggal
Baca juga: Kemendes targetkan pengentasan 22.000 desa tertinggal
Baca juga: Pemkab Garut siap mengembangkan potensi wisata di desa tertinggal
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020