Cianjur, 9/12 (ANTARA)-Sedikitnya 30 keluarga dengan 80 jiwa, warga Kampung Pasir Ipis, Desa Sukasari, Kecamatan Kadupandak, Cianjur, Jawa Barat, terancam kelaparan.

Pasalnya sejak lima bulan terakhir, mereka hanya bisa makan singkong sebagai makanan pokok karena penghasilan mereka tidak mencukupi untuk membeli beras jatah orang miskin (raskin).

Bahkan tidak jarang puluhan warga hanya makan daun singkong atau bahkan tidak makan selama 2 hari karena tidak ada yang dapat mereka masak untuk dimakan.

Sehingga untuk kebutuhan sehari-hari mereka hanya mengandalkan singkong untuk makanan pokok. Taraf ekonomi masyarakat yang rendah, membuat parahnya kondisi tersebut.

Keseharian kepala keluarga di kampung itu, sebagian besar hanya bekerja sebagai buruh kasar dan buruh tani di kampong tetanga yang jaraknya puluhan kilometer dari kampong tersebut.

Akibatnya puluhan anak-anak usia sekolah tidak mampu melanjutkan sekolahnya karena orang tua mereka tidak memiliki biaya.

"Jangankan untuk sekolah, untuk membeli beras saja kami sudah tidak mampu. Sehingga kami terepaksa melarang anak kami bersekolah," keluh Sobandi (38) warga setempat.

Hal yang sama terucap dari mulut Isah (39) warga lainnya, saat ini ia terpaksa memasak daun singkong untuk 4 orang anaknya karena singkong yang mereka beli telah habis.

Mereka sering tidak makan beberapa hari karena tidak ada uang untuk membeli beras dan tidak ada lagi daun singkong atau singkong yang bisa dimasak untuk dimakan.

Selama ini perhatian dari pemerintah ke kampung tersebut, dinilai tidak ada sama sekali. Bahkan bantuan raskin dan bantuan bagi siswa miskin pun tidka pernah dirasakan warga setempat.

"Jangankan dari Pemda Cianjur, pihak desa saja tidak pernah kami lihat datang ke kampong ini. Selama ini kami hidup seperti belum merdeka," ucap Isah lirih.

Idih Ketua RT setempat membenarkan hal tersebut, sejak lima bulan terakhir, warganya terpaksa mengonsumsi singkong dan daunnya sebagai penganti beras.

Harapan warga kepada pihak pemerintah di Pemkab Cianjur agar datang ke kampung ini, melihat kondisi masyarakat yang terpisah jarak 60 kilometer dari pusat ibu kota kabupaten itu.

"Harapan kami Bupati Cianjur, datang ke kampung kami ini untuk melihat kondisi masyarakatnya. Meski bagai manapun, kami ini warga Cianjur yang butuh perhatian," katanya.

Selama ini ungkapnya, tidak ada bantuan dari pemerintah yang diterima warganya. Untuk menutupi kebutuhan sehari-hari, warga hanya mengandalkan tanaman yang ada di atas tanah mereka.

"Namun apa yang mereka tanam saat ini sudah habis dimakan, bahkan untuk satu bulan ke depan, tanaman singkong yang ada di kampung ini, sudah habis dan warga kami terancam kelaparan," tandasnya.***4***

Fikri
(U.K-FKR/B/J006/B/J006) 09-12-2009 09:30:45

Pewarta:

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2009