PT Pertamina (Persero) melalui Marketing Operation Region (MOR) III berkomitmen mendukung kesejahteraan masyarakat, tak terkecuali Anak Berkebutuhan Khusus (ABK). Salah satunya, dengan kegiatan pelatihan pengembangan vokasional ABK paska sekolah yang diselenggarakan untuk para pengajar Sekolah Dreamable, di Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten Bandung, Jumat (4/9).
“Di masa pandemi saat ini, kami sebagai pengajar mendapat tantangan untuk tetap bisa mendidik anak-anak kami dengan maksimal. Selama ini, kami mengubah konsep belajar di sekolah menjadi kunjungan guru ke rumah. Namun tentu mengajar dengan fasilitas seadanya yang ada di rumah. Pelatihan semacam ini memberikan semangat baru bagi kami untuk tetap kreatif dan produktif,” jelas Yulianti, Pendiri Sekolah Dreamable.
Kegiatan pelatihan dibuka dengan sambutan Kepala Desa Lengkong dan Senior Supervisor HSSE Fuel Terminal Bandung Group Geri Puspa Perdana. Sementara pemberian materi pengajaran dilakukan oleh Dosen dari Pendidikan Luar Biasa Uninus Emay Mastiani dan Lilis Suwandari.
Pelatihan dikhususkan untuk para pendidik Sekolah Dreamable. Sekolah Dreamable merupakan sekolah untuk ABK, yang berada di Desa Bojongsari, Kec Bojongsoang, Kabupaten Bandung. Sekolah ini berada di bawah naungan Pusat Kegiatan Belajar Mengajar (PKBM) Hidayah, kini Sekolah Dreamable memiliki 52 anak didik dengan rentang usia 7- 26 tahun.
Selain pelatihan untuk pengajar, pada kesempatan ini, juga diresmikan program Dreamwork yang bekerjasama dengan Desa Lengkong Kecamatan Bojongsoang yakni Omah Therapy dan Usaha Laundry. Omah Therapy adalah tempat pelatihan guru agar bisa memberikan terapi kepada ABK.
Sementara pelatihan laundry ditujukan untuk siswa ABK dan orangtuanya untuk dapat berwirausaha di bidang jasa pencucian.
Hanif Naufal (18 tahun), salah satu siswa ABK di Sekolah Dreamable, tampak antusias melatih keterampilan tangannya dalam pelatihan laundry. Melalui pendidikan di Dreamable, Hanif atau biasa dipanggil Adam ini bercita-cita suatu saat bisa bekerja dan mandiri.
Unit Manager Communication Relations & CSR MOR III Eko Kristiawan mengungkapkan, pengembangan dan pemberdayaan masyarakat merupakan salah satu pilar CSR Pertamina. Pelatihan dan pendampingan untuk kegiatan berbasis masyarakat di wilayah Bandung Raya rutin dilakukan oleh MOR III melalui Integrated Terminal Bandung Group, sehingga masyarakat dapat lebih mandiri dan sejahtera.
Contohnya adalah dengan mendukung Sekolah Dreamable, yang merupakan sekolah ABK dengan tujuan untuk memandirikan anak-anak supaya bisa hidup mandiri dan bersosialisasi dengan masyarakat saat mereka dewasa. ABK memiliki keunikan yang berbeda dengan anak pada umumnya, sehingga beberapa orang tua kesulitan mendidik ABK.
“Melalui kegiatan CSR ini, Pertamina berharap bisa mencapai target program pembangunan berkelanjutan atau SDGs dimana salah satunya adalah pilar pembangunan sosial untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dalam hal ini, anak-anak berkebutuhan khusus menjadi salah satu perhatian kami sebagai generasi Indonesia di masa depan,” ujar Eko.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
“Di masa pandemi saat ini, kami sebagai pengajar mendapat tantangan untuk tetap bisa mendidik anak-anak kami dengan maksimal. Selama ini, kami mengubah konsep belajar di sekolah menjadi kunjungan guru ke rumah. Namun tentu mengajar dengan fasilitas seadanya yang ada di rumah. Pelatihan semacam ini memberikan semangat baru bagi kami untuk tetap kreatif dan produktif,” jelas Yulianti, Pendiri Sekolah Dreamable.
Kegiatan pelatihan dibuka dengan sambutan Kepala Desa Lengkong dan Senior Supervisor HSSE Fuel Terminal Bandung Group Geri Puspa Perdana. Sementara pemberian materi pengajaran dilakukan oleh Dosen dari Pendidikan Luar Biasa Uninus Emay Mastiani dan Lilis Suwandari.
Pelatihan dikhususkan untuk para pendidik Sekolah Dreamable. Sekolah Dreamable merupakan sekolah untuk ABK, yang berada di Desa Bojongsari, Kec Bojongsoang, Kabupaten Bandung. Sekolah ini berada di bawah naungan Pusat Kegiatan Belajar Mengajar (PKBM) Hidayah, kini Sekolah Dreamable memiliki 52 anak didik dengan rentang usia 7- 26 tahun.
Selain pelatihan untuk pengajar, pada kesempatan ini, juga diresmikan program Dreamwork yang bekerjasama dengan Desa Lengkong Kecamatan Bojongsoang yakni Omah Therapy dan Usaha Laundry. Omah Therapy adalah tempat pelatihan guru agar bisa memberikan terapi kepada ABK.
Sementara pelatihan laundry ditujukan untuk siswa ABK dan orangtuanya untuk dapat berwirausaha di bidang jasa pencucian.
Hanif Naufal (18 tahun), salah satu siswa ABK di Sekolah Dreamable, tampak antusias melatih keterampilan tangannya dalam pelatihan laundry. Melalui pendidikan di Dreamable, Hanif atau biasa dipanggil Adam ini bercita-cita suatu saat bisa bekerja dan mandiri.
Unit Manager Communication Relations & CSR MOR III Eko Kristiawan mengungkapkan, pengembangan dan pemberdayaan masyarakat merupakan salah satu pilar CSR Pertamina. Pelatihan dan pendampingan untuk kegiatan berbasis masyarakat di wilayah Bandung Raya rutin dilakukan oleh MOR III melalui Integrated Terminal Bandung Group, sehingga masyarakat dapat lebih mandiri dan sejahtera.
Contohnya adalah dengan mendukung Sekolah Dreamable, yang merupakan sekolah ABK dengan tujuan untuk memandirikan anak-anak supaya bisa hidup mandiri dan bersosialisasi dengan masyarakat saat mereka dewasa. ABK memiliki keunikan yang berbeda dengan anak pada umumnya, sehingga beberapa orang tua kesulitan mendidik ABK.
“Melalui kegiatan CSR ini, Pertamina berharap bisa mencapai target program pembangunan berkelanjutan atau SDGs dimana salah satunya adalah pilar pembangunan sosial untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dalam hal ini, anak-anak berkebutuhan khusus menjadi salah satu perhatian kami sebagai generasi Indonesia di masa depan,” ujar Eko.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020