Garut, 5/12 (ANTARA) - Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) kabupaten Garut, Jawa Barat, memperoleh bantuan satu unit mobil operasional bencana jenis "double casis" dari Departemen Sosial RI.

Menyusul Depsos mengalokasikan 10 unit mobil sejenis bagi seluruh daerah rawan bencana di Indonesia, sedangkan penyerahan bantuan tersebut diagendakan langsung dilaksanakan Menteri Sosial (Mensos) Dr H. Salim Segaf Al-Jufrie di Garut, Minggu (6/12), ungkap Kepala Dinsosnakertrans setempat Hj. Elka Nurhakimah.

Elka juga menyatakan sangat apresiasi, karena dari pengadaan 10 unit mobil operasional bencana untuk seluruh wilayah Indonesia, ternyata kabupaten Garut mendapatkan kepedulian tinggi dari pemerintah pusat, katanya.

Mensos Al-Jufrie akan menyerahkan pula bantuan terhadap 12 kelompok usaha bersama (kube) masing-masing senilai Rp20 juta, sekaligus hadiah Rp20 juta bagi kube Bunisari di kecamatan Pasirwangi atas prestasi nya meraih peringkat IV, termasuk hadiah Rp2 juta bagi kube pendamping nya.

Selain itu terdapat bantuan Mensos bagi pembangunan rumah yatim, yang digagas serta dilaksanakan yayasan pendidikan Islam Al-Khoir di kelurahan Jayawaras, sebagaimana diakui Ketua Yayasan nya, Ahab Syihabuddin.

Namun sejauh ini masih belum diperoleh informasi mengenai "mungkin" tak ada nya bantuan Mensos, untuk korban guncangan bencana gempa bumi di kabupaten Garut, Rabu (2/9), yang memporak porandakan ratusan rumah penduduk.

Sebelum nya wartawan ANTARA dari Garut melaporkan, Kepala Dinsosnakertrans Elka Nurhakimah, Rabu (25/11) mengemukakan daerah nya semakin mendesak memerlukan "mobil dapur umum lapangan" (Dumlap) serta kendaraan "rescue" untuk tanggap darurat bencana.

Menyusul selama ini, kerap terjadi bencana tanah longsor, banjir lumpur disertai batu, tanah bergerak bahkan acap berlangsung kegempaan vulkanik dan tektonik nyaris sepanjang tahun, terutama setiap diguyur hujan lebat, katanya.

Bahkan di seluruh wilayah nya terdapat sekurang nya 33 titik bencana tanah longsor, yang sebagian besar terletak di kawasan Garut selatan (Gasela), hingga ke pelosok desa dengan kondisi sarana jalan sangat memprihatinkan.

Dia juga mengungkapkan, pihak nya sekitar dua tahun lalu telah mengusulkan bantuan Dumlap dan Rescue itu ke Departemen Sosial (Depsos), namun yang dipenuhi justru berupa satu unit perahu jenis dolphin bermesin tempel untuk penanganan banjir besar.

Sehingga sarana yang tiba di Garut sejak Nopember 2008, sampai sekarang belum pernah digunakan atau mubazir, dan dibiarkan "ngajugrug" (teronggok) di samping kantor Dinsosnakertrans setempat.

Karena selain belum terdapat personil yang memiliki keterampilan untuk mengoperasikan di laut, juga bencana banjir di Garut umum nya berupa banjir lumpur dan batu.

Karena itu bantuan dolphin bernomor DIPA : 0331.0/027-05.0/--/2008 tersebut, hingga kini terpaksa hanya ditutupi terpal plastik seada nya, meski terancam korosi atau karat serta peralatan nya bisa dipreteli oknum yang iseng.

Setiap hari juga tersengat terik matahari dan diguyur hujan, karena tak disiapkan garasi yang memadai serta memenuhi syarat pemeliharaan.

Kepala Dinsosnakertras Garut berharap, Depsos bisa segera merevisi jenis bantuan nya itu, untuk memenuhi operasional tanggap darurat bencana termasuk penyediaan mobil dapur umum lapangan.

Terkait bencana alam di kabupaten Garut selama ini, masih belum bisa ditanggulangi perahu jenis dolphin yang kini terpaksa terlantar, katanya. ***3***


John Doddy Hidayat
(U.PK-HT/B/O001/O001) 05-12-2009 08:32:18

Pewarta:

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2009