Wuhan, yang menjadi asal mula pandemi COVID-19 sekaligus kota di China yang paling parah terdampak virus corona, akan membuka kembali seluruh sekolah dan taman kanak-kanak pada Selasa, menurut otoritas.
Sebanyak 2.842 lembaga pendidikan di seluruh Kota Wuhan akan menyambut hampir 1,4 juta murid ketika semester musim gugur akan dimulai, seperti diumumkan pemerintah setempat pada Jumat. Sementara, Universitas Wuhan akan memulai kembali perkuliahan pada Senin.
Pemerintah setempat mengaku telah menyusun rencana darurat untuk beralih ke pembelajaran daring seandainya tingkat risiko mengalami perubahan. Pihaknya juga mengimbau para murid agar menggunakan masker pergi dan pulang sekolah serta jika memungkinkan menghindari transportasi umum.
Pihak sekolah diminta untuk menyediakan alat kontrol penyakit dan melakukan sesi latihan dan kedisiplinan guna membantu mengantisipasi wabah baru. Mereka juga harus membatasi pertemuan massal yang tak perlu dan menyerahkan laporan harian kepada otoritas kesehatan.
Guru dan murid asing yang belum menerima pemberitahuan dari sekolah mereka tidak akan diizinkan untuk kembali, katanya.
Kota China tengah itu, yang diyakini menjadi sumber epidemi COVID-19, penguncian diberlakukan selama lebih dari dua bulan sejak akhir Januari. Kota Wuhan melaporkan 3.869 kematian COVID-19, lebih dari 80 persen dari total infeksi China.
Wuhan telah berangsur pulih sejak April, ketika penguncian COVID-19 dicabut dan nihil laporan baru kasus transmisi lokal sejak 18 Mei.
Sumber: Reuters
Baca juga: Sekitar 40 persen pelajar di China kembali bersekolah
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
Sebanyak 2.842 lembaga pendidikan di seluruh Kota Wuhan akan menyambut hampir 1,4 juta murid ketika semester musim gugur akan dimulai, seperti diumumkan pemerintah setempat pada Jumat. Sementara, Universitas Wuhan akan memulai kembali perkuliahan pada Senin.
Pemerintah setempat mengaku telah menyusun rencana darurat untuk beralih ke pembelajaran daring seandainya tingkat risiko mengalami perubahan. Pihaknya juga mengimbau para murid agar menggunakan masker pergi dan pulang sekolah serta jika memungkinkan menghindari transportasi umum.
Pihak sekolah diminta untuk menyediakan alat kontrol penyakit dan melakukan sesi latihan dan kedisiplinan guna membantu mengantisipasi wabah baru. Mereka juga harus membatasi pertemuan massal yang tak perlu dan menyerahkan laporan harian kepada otoritas kesehatan.
Guru dan murid asing yang belum menerima pemberitahuan dari sekolah mereka tidak akan diizinkan untuk kembali, katanya.
Kota China tengah itu, yang diyakini menjadi sumber epidemi COVID-19, penguncian diberlakukan selama lebih dari dua bulan sejak akhir Januari. Kota Wuhan melaporkan 3.869 kematian COVID-19, lebih dari 80 persen dari total infeksi China.
Wuhan telah berangsur pulih sejak April, ketika penguncian COVID-19 dicabut dan nihil laporan baru kasus transmisi lokal sejak 18 Mei.
Sumber: Reuters
Baca juga: Sekitar 40 persen pelajar di China kembali bersekolah
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020