Gubernur Jawa Barat (Jabar) M Ridwan Kamil atau Kang Emil mengatakan metode jamu organik Biogro atau jamu penyubur tanaman bisa membuat ketahanan pangan Jabar semakin kuat.

"Kami di Jabar berhasil meningkatkan dua kali lipat kapasitas pangan yang tadinya satu hektare lima sampai enam ton sekarang bisa sepuluh sampai sebelas ton,” kata Kang Emil seusai meninjau panen raya padi hasil metode jamu organik Biogro atau jamu penyubur tanaman di Kelurahan Cibeber, Kota Cimahi, Kamis.

Kang Emil mengatakan, metode jamu organik Biogro dapat meningkatkan hasil panen hingga dua kali lipat. Ia pun optimistis dengan metode jamu organik Biogro ketahanan pangan Jabar semakin kuat.

Metode jamu organik Biogro membuat proses pembibitan petani sedikit berubah, terutama dalam hal perendaman bibit.

Sebelumnya, bibit hanya direndam dalam hitungan jam dan jika menggunakan metode jamu organik Biogro, bibit harus direndam selama tiga hari tiga malam.

“Beras dari hasil jamu organik ini tidak terlalu lengket dan tidak terlalu manis, dan lebih bagus. Bulir-bulirnya pun lebih besar serta lebih bersih dengan kadar kesehatannya lebih tinggi karena kadar gulanya rendah,” katanya.

“Butir-butir per titik yang biasanya hanya dua tiga butir sekarang bisa menjadi lima sehingga hasilnya pun naik dua kali lipat dengan kualitas yang kadar gulanya turun dan baik untuk kesehatan. Tentunya ini akan membuat petani lebih sejahtera," katanya.

Kang Emil mengatakan, dengan peningkatan hasil panen, ketahanan pangan Jabar akan aman, khususnya di tengah pandemi COVID-19.

“Jabar akan menjadi provinsi yang surplus berasnya dua kali lipat dari yang sekarang, serta memberikan ketenangan terhadap ketahanan pangan nasional,” katanya.

Sementara itu Wali Kota Cimahi Ajay M Priatna berharap luas lahan sawah yang menggunakan metode jamu organik Biogro bertambah.

“Mudah-mudahan melalui metode jamu organik Biogro ini bisa terus ditingkatkan. Saat ini, bibitnya pun sudah diberikan secara gratis hampir ke 35 hektare lahan pesawahan yang ada di kota Cimahi,” ujarnya.

Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Provinsi Jabar Dadan Hidayat menyatakan, metode jamu organik Biogro dapat menjadi salah satu solusi Jabar untuk menjaga ketahanan pangan.

“Alhamdulillah hari ini kita bisa menyaksikan panen raya dengan menggunakan metode jamu organik Biogro, memang pertanian kedepan akan menggunakan teknologi,” katanya.

Pencipta metode jamu organik Biogro Sooriya Murthy mengatakan, dengan metode tersebut, hasil panen akan meningkat hingga dua kali lipat.

“Kita udah coba implementasikan hasil tanaman padi di Kelurahan Cibeber, Cimahi Selatan, yang tadinya sekitar 5,2 ton meningkat jadi sekitar 10,45 ton,” katanya.


Baca juga: Forkopimda Kabupaten Bogor panen raya padi di lahan seluas 32,3 hektare

Baca juga: 5.100 hektare padi siap panen di Purwakarta

Baca juga: Garut mulai panen jagung untuk memasok kebutuhan pasar Jabar

Pewarta: Ajat Sudrajat

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020