Pemerintah Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, mulai melakukan antisipasi bencana kekeringan pada musim kemarau tahun ini, karena terdapat puluhan desa yang rawan menghadapi ancaman kekeringan. 

"Kami sudah mulai memonitor puluhan desa yang rawan kekeringan. Ini berkaitan dengan ancaman kesulitan air bersih," kata Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (DPKPB) setempat Wahyu Wibisono, di Purwakarta, Kamis.

Ia mengatakan, kesulitan air bersih sejauh ini menjadi salah satu persoalan yang seringkali menghantui sebagian besar masyarakat saat musim kemarau.

Dari hasil pemetaan, ada puluhan desa yang rawan kekeringan. Desa-desa ini tersebar di 10 kecamatan di sekitar Purwakarta.

"Data tersebut, merupakan hasil pemetaan tahun lalu saat terjadi krisis air bersih. Makanya, di musim kemarau ini desa-desa itu yang paling diwaspadai," katanya.

Menurut dia, data itu menjadi rujukan untuk meminimalisasi kerugian dampak kekeringan pada musim kemarau tahun ini.

"Alhamdulillah, pada musim kemarau tahun ini kami belum menerima laporan adanya warga yang mengalami kekurangan air bersih,” kata dia.

Untuk upaya yang akan dilakukan jika terjadi krisis air bersih, di antaranya memberikan bantuan jangka pendek berupa pengiriman air bersih.

Dalam hal ini, pihaknya telah melakukan kordinasi lintas instansi, termasuk dengan Perusahaan Daerah Air Minum setempat. 

Baca juga: Krisis air bersih tercatat di 15 desa di Purwakarta

Baca juga: Dua puluh ribuan jiwa warga Purwakarta kesulitan air bersih

Baca juga: Pemkab Purwakarta distribusikan 161.400 liter air ke daerah kekeringan

Pewarta: M.Ali Khumaini

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020