Wakil Kepala Kepolisian RI (Wakapolri) Komjen Gatot Eddy Pramono mengajak semua untuk melepas ego sektoral dalam menangani COVID-19.
"Lepaskan ego sektoral, penanganan COVID-19 merupakan kerja bersama," kata Gatot Eddy ketika mengunjungi Balaikota Depok, Selasa.
Gatot juga mengajak semua pihak mendukung upaya pemerintah memutus mata rantai penyebaran COVID-19 dengan menjalankan protokol kesehatan yang telah ditetapkan seperti menjaga jarak, memakai masker dan rajin mencuci tangan.
"Jadikan masker sebagai pendamping sehari-hari untuk mencegah penularan COVID-19," katanya.
Dikatakannya penularan COVID-19 ini tidak mengenal status manusia apakah dia TNI, Polri, pelajar, ustadz semuanya bisa tertular.
Ia mengatakan sejak 24 Agustus 2020 Kota Depok telah berubah statusnya menjadi zona oranye sebelumnya sempat menjadi zona merah.
Untuk itu Gatot meminta kepada Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dapat mendukung Pemerintah Kota (Pemkot), mengkampanyekan gerakan menjaga jarak, memakai masker dan mencuci tangan.
Ia mengajak Kapolres, Dandim, Kajari, Ketua Pengadilan, Kepala Dinas, mendukung semua kebijakan agar penyebaran COVID-19 bisa diputus. "Mari kita wujudkan zero COVID-19 di perkantoran masing-masing," ajak dia.
Selain itu, Eddy juga mengimbau kepada seluruh instansi dan lapisan masyarakat di Kota Depok agar aktif melakukan kampanye gerakan bermasker.
"Penggunaan masker ini jangan sampai lepas, masker ini wajib bagi setiap orang, siapa pun juga harus pakai masker. Dengan pemakaian masker ini akan bisa meminimalisir penyebaran COVID-19," ujarnya.
Baca juga: Pelibatan KSAD dan Wakapolri untuk percepat penanganan COVID-19
Baca juga: Kasad dan Wakapolri sosialisasikan uji klinis kombinasi obat COVID-19
Baca juga: Wakapolri ditunjuk menjadi Wakil Ketua Pelaksana II Komite PCPEN
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
"Lepaskan ego sektoral, penanganan COVID-19 merupakan kerja bersama," kata Gatot Eddy ketika mengunjungi Balaikota Depok, Selasa.
Gatot juga mengajak semua pihak mendukung upaya pemerintah memutus mata rantai penyebaran COVID-19 dengan menjalankan protokol kesehatan yang telah ditetapkan seperti menjaga jarak, memakai masker dan rajin mencuci tangan.
"Jadikan masker sebagai pendamping sehari-hari untuk mencegah penularan COVID-19," katanya.
Dikatakannya penularan COVID-19 ini tidak mengenal status manusia apakah dia TNI, Polri, pelajar, ustadz semuanya bisa tertular.
Ia mengatakan sejak 24 Agustus 2020 Kota Depok telah berubah statusnya menjadi zona oranye sebelumnya sempat menjadi zona merah.
Untuk itu Gatot meminta kepada Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dapat mendukung Pemerintah Kota (Pemkot), mengkampanyekan gerakan menjaga jarak, memakai masker dan mencuci tangan.
Ia mengajak Kapolres, Dandim, Kajari, Ketua Pengadilan, Kepala Dinas, mendukung semua kebijakan agar penyebaran COVID-19 bisa diputus. "Mari kita wujudkan zero COVID-19 di perkantoran masing-masing," ajak dia.
Selain itu, Eddy juga mengimbau kepada seluruh instansi dan lapisan masyarakat di Kota Depok agar aktif melakukan kampanye gerakan bermasker.
"Penggunaan masker ini jangan sampai lepas, masker ini wajib bagi setiap orang, siapa pun juga harus pakai masker. Dengan pemakaian masker ini akan bisa meminimalisir penyebaran COVID-19," ujarnya.
Baca juga: Pelibatan KSAD dan Wakapolri untuk percepat penanganan COVID-19
Baca juga: Kasad dan Wakapolri sosialisasikan uji klinis kombinasi obat COVID-19
Baca juga: Wakapolri ditunjuk menjadi Wakil Ketua Pelaksana II Komite PCPEN
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020