Sejumlah petani di Kabupaten Bandung Barat mengalami kerugian setelah harga sejumlah jenis sayuran merosot cukup tajam di pasaran di masa pandemi COVID-19.
Salah seorang petani Desa Cibodas, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Tiar (46) menyebut saat ini banyak sayuran yang harganya turun. Yang paling parah, kata dia, harga cabai dan tomat kini merosot tajam.
"Sayuran sekarang harganya anjlok sudah dua bulan ini, termasuk tomat sama cabai," kata Tiar saat ditemui, Minggu.
Dia mengatakan, saat ini harga tomat di pasaran hanya Rp1.000, bahkan sempat hanya Rp600 per kilogram. Padahal biasanya para pedagang di pasar menjual dengan harga hingga Rp9.000 per kilogram.
Kemudian harga cabai juga juga merosot cukup tajam, dari yang biasanya Rp30.000 hingga Rp40.000 per kilogram, kini di pasaran harganya hanya Rp7.000 per kilogram.
Tiar mengaku mengalami kerugian hingga ratusan juta akibat merosotnya harga sayuran yang ia tanam. Dalam sekali panen, menurutnya ia membutuhkan biaya hingga Rp130 juta.
"Kalau harganya (tomat) Rp5 ribu aja biasanya dapat sampai Rp300 juta sekali panen. Kalau sekarang buat modal aja belum balik sepeser pun," katanya.
Dia menduga, turunnya harga sayuran itu disebabkan oleh daya beli masyarakat yang menurun akibat pandemi COVID-19. Sehingga melimpahnya stok sayuran khususnya tomat dan cabai tidak diimbangi dengan permintaan masyarakat.
Apabila kondisi ini terus berlangsung dalam dua bulan ke depan, ia rasa para petani lainnya yang merasakan juga hal tersebut bakal terancam gulung tikar karena kehabisan modal.
Selain Tiar, hal tersebut juga dirasakan oleh Yayan (47), petani pemilik lahan di Desa Suntenjaya, Kecamatan Lembang. Ia mengaku sudah pasrah dengan merosotnya harga tomat itu, hingga stok tomat yang ada kini membusuk.
Kini ia mengaku sudah tak mampu membayar petani penggarap lahan untuk memetik buah tomat. Sehingga ia kini membiarkan para petani penggarap untuk menjual tomatnya sendiri.
"Kalau ada pekerja yang mau metik terus dijual sama dia, silakan," kata Yayan.
Sementara itu, Bupati Bandung Barat Aa Umbara mengatakan pihaknya bakal mencoba untuk membeli secara rutin sayuran tersebut untuk meningkatkan permintaan sayuran., sehingga harga sayuran bisa kembali meningkat di pasaran.
"Dulu pernah, sayuran itu kami beli per paket Rp50 ribu, dan dibeli oleh para ASN kita, sekitar hampir dua ribu ASN, mudah-mudahan sekarang juga bisa seperti itu, sistem yang dulu, kita terapkan lagi kalau kondisi memang harganya di bawah," kata Aa.
Baca juga: Hidup sehat dari sayur dan buah organik makin diminati
Baca juga: Tips agar anak terbiasa makan sayur
Baca juga: Konsumsi buah dan sayur tekan penyebaran penyakit
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020