Garut, 15/11 (ANTARA) - Ketua DPC Persatuan Pencak Silat Indonesia (PPSI) kabupaten Garut, Undang Kelana, Sabtu menegaskan penyelenggaraan "pasanggiri" (pertandingan) seni ibing pencak silat se Garut Kota dimaksudkan melestarikan nilai budaya.
Khususnya nilai budaya masyarakat Sunda, yang kini semakin terancam pudar sehingga dinilai perlu auranya dimunculkan kembali, katanya pada pembukaan perhelatan tersebut yang dibuka asisten bidang Pemerintahan dan Kesra Setda setempat, Arus Sukarna, M.Si.
Selain itu, guna menunjang pencapaian target prestasi tingkat kabupaten hingga internasional dengan meregenerasi serta merekrut potensi kaula muda.
Ungkapan senada dikatakan Ketua Pelaksana pasanggiri H. Gemi Rustami seraya mengemukakan, obsesi nya mengembalikan kejayaan pencak silat yang pernah unggul pada pertandingan tingkat Asia Tenggara bahkan se Asia pada tahun 1970-an.
Meski menurutnya, perhatian Pemkab setempat terhadap perkembangan seni bela diri ini, dinilai masih memprihatinkan, jika dibandingkan dengan kegiatan atraksi berprestasi lainnya.
Terbukti pada penyelenggaraan pasanggiri sekarang, yang diikuti 83 peserta nyaris 95 persen bersumber dari dana swadaya, selebihnya dari kalangan sponsor termasuk jajaran Muspika, katanya.
Sebanyak 83 peserta terdiri 40 katagori anak-anak, 25 remaja serta 18 dewasa, berlangsung selama dua hari dengan menampilkan 24 jurus.
Diungkapkannya, 24 jurus tersebut telah dipatenkan sebagai Hak Kekayaan Intelektual Indonesia (HAKI), sehingga diharapkan tak ada lagi negara lain yang meng "klaim" sebagai kekayaan budayanya.
Menyusul pengalaman selama ini, kita kerap menelantarkan nilai kekayaan seni dan budaya namun setelah diakui bangsa lain, barulah semua pihak meresa kebakaran "jenggot" (panik), kemudian beralibi yang aneh-aneh, katanya.
Karena itu, memelihara, menjaga dan melestarikannya oleh semua pihak, dinilai jauh lebih penting dan bermanfaat daripada menyibukan diri setelah diakui bangsa lain, katanya.
Saat ditemui terpisah asisten bidang Pemerintahan dan Kesra, juga menyatakan sangat perlu melestarikan warisan nilai budaya tersebut. ***5***
John Doddy Hidayat
(U.PK-HT/C/Y003/Y003) 14-11-2009 13:51:06
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2009
Khususnya nilai budaya masyarakat Sunda, yang kini semakin terancam pudar sehingga dinilai perlu auranya dimunculkan kembali, katanya pada pembukaan perhelatan tersebut yang dibuka asisten bidang Pemerintahan dan Kesra Setda setempat, Arus Sukarna, M.Si.
Selain itu, guna menunjang pencapaian target prestasi tingkat kabupaten hingga internasional dengan meregenerasi serta merekrut potensi kaula muda.
Ungkapan senada dikatakan Ketua Pelaksana pasanggiri H. Gemi Rustami seraya mengemukakan, obsesi nya mengembalikan kejayaan pencak silat yang pernah unggul pada pertandingan tingkat Asia Tenggara bahkan se Asia pada tahun 1970-an.
Meski menurutnya, perhatian Pemkab setempat terhadap perkembangan seni bela diri ini, dinilai masih memprihatinkan, jika dibandingkan dengan kegiatan atraksi berprestasi lainnya.
Terbukti pada penyelenggaraan pasanggiri sekarang, yang diikuti 83 peserta nyaris 95 persen bersumber dari dana swadaya, selebihnya dari kalangan sponsor termasuk jajaran Muspika, katanya.
Sebanyak 83 peserta terdiri 40 katagori anak-anak, 25 remaja serta 18 dewasa, berlangsung selama dua hari dengan menampilkan 24 jurus.
Diungkapkannya, 24 jurus tersebut telah dipatenkan sebagai Hak Kekayaan Intelektual Indonesia (HAKI), sehingga diharapkan tak ada lagi negara lain yang meng "klaim" sebagai kekayaan budayanya.
Menyusul pengalaman selama ini, kita kerap menelantarkan nilai kekayaan seni dan budaya namun setelah diakui bangsa lain, barulah semua pihak meresa kebakaran "jenggot" (panik), kemudian beralibi yang aneh-aneh, katanya.
Karena itu, memelihara, menjaga dan melestarikannya oleh semua pihak, dinilai jauh lebih penting dan bermanfaat daripada menyibukan diri setelah diakui bangsa lain, katanya.
Saat ditemui terpisah asisten bidang Pemerintahan dan Kesra, juga menyatakan sangat perlu melestarikan warisan nilai budaya tersebut. ***5***
John Doddy Hidayat
(U.PK-HT/C/Y003/Y003) 14-11-2009 13:51:06
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2009