Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut, Jawa Barat menganggarkan dana sekitar Rp570 juta untuk membangun tembok penahan tanah pinggiran sungai di Desa Sukasenang guna membebaskan penduduk dari bencana banjir luapan sungai yang sering terjadi saat musim hujan.
"Pemkab Garut sudah mengalokasikan anggaran, besarannya Rp570 juta untuk membangun tembok penahan di Desa Sukasenang, Kecamatan Banyuresmi, agar air sungai tidak masuk ke perkampungan," kata Kepala Desa Sukasenang Iwan Ridwan saat meninjau pembangunan tembok penahan aliran air, Minggu.
Baca juga: Distan Garut minimalkan risiko kerugian dampak musim kemarau
Ia menuturkan sejumlah rumah penduduk di Kampung Babakan Salam, Desa Sukasenang merupakan daerah rawan dilanda banjir luapan sungai karena tidak adanya tembok untuk pembatas aliran air.
Setiap musim hujan, kata dia, aliran air dari Sungai Cirajut seringkali meluap, kemudian menggenangi rumah penduduk di Kampung Babakan Salam. "Kejadian banjir yang cukup parah terjadi tahun 2018, banjirnya sampai ke jalan," katanya.
Ia menyampaikan banjir di kampung itu mendapatkan perhatian dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Garut dengan memberikan anggaran untuk mengatasi banjir di kampung itu.
Anggaran itu, kata dia, digunakan untuk membangun tembok sepanjang 500 meter dengan ketinggian 2 meter agar air tidak lagi masuk ke pemukiman penduduk. "Kalau sudah dibangun tembok seperti ini, saya kira saat air naik tidak akan masuk ke perkampungan," ucapnya.
Baca juga: Disdik Garut fasilitasi siswa miskin akses internet untuk belajar
Seorang warga Babakan Salam Abdul Haris (52) mengatakan pembangunan tembok untuk menghalangi aliran air itu merupakan harapan warga agar tidak terjadi lagi banjir. "Ya alhamdulilah sekarang dibangun tembok, mudah-mudahan tidak banjir lagi," kata Abdul.
Warga lainnya, Aceng Hilman menyampaikan terima kasih kepada pemerintah daerah yang sudah mengalokasikan anggaran untuk mengatasi masalah banjir akibat luapan sungai di Kampung Babakan Salam.
"Kalau tidak ditembok seperti ini akan terus terjadi banjir, sekarang sudah ditembok, mudah-mudahan tidak banjir lagi," katanya.
Baca juga: Animal Rescue Garut evakuasi sarang tawon di pemukiman
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
"Pemkab Garut sudah mengalokasikan anggaran, besarannya Rp570 juta untuk membangun tembok penahan di Desa Sukasenang, Kecamatan Banyuresmi, agar air sungai tidak masuk ke perkampungan," kata Kepala Desa Sukasenang Iwan Ridwan saat meninjau pembangunan tembok penahan aliran air, Minggu.
Baca juga: Distan Garut minimalkan risiko kerugian dampak musim kemarau
Ia menuturkan sejumlah rumah penduduk di Kampung Babakan Salam, Desa Sukasenang merupakan daerah rawan dilanda banjir luapan sungai karena tidak adanya tembok untuk pembatas aliran air.
Setiap musim hujan, kata dia, aliran air dari Sungai Cirajut seringkali meluap, kemudian menggenangi rumah penduduk di Kampung Babakan Salam. "Kejadian banjir yang cukup parah terjadi tahun 2018, banjirnya sampai ke jalan," katanya.
Ia menyampaikan banjir di kampung itu mendapatkan perhatian dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Garut dengan memberikan anggaran untuk mengatasi banjir di kampung itu.
Anggaran itu, kata dia, digunakan untuk membangun tembok sepanjang 500 meter dengan ketinggian 2 meter agar air tidak lagi masuk ke pemukiman penduduk. "Kalau sudah dibangun tembok seperti ini, saya kira saat air naik tidak akan masuk ke perkampungan," ucapnya.
Baca juga: Disdik Garut fasilitasi siswa miskin akses internet untuk belajar
Seorang warga Babakan Salam Abdul Haris (52) mengatakan pembangunan tembok untuk menghalangi aliran air itu merupakan harapan warga agar tidak terjadi lagi banjir. "Ya alhamdulilah sekarang dibangun tembok, mudah-mudahan tidak banjir lagi," kata Abdul.
Warga lainnya, Aceng Hilman menyampaikan terima kasih kepada pemerintah daerah yang sudah mengalokasikan anggaran untuk mengatasi masalah banjir akibat luapan sungai di Kampung Babakan Salam.
"Kalau tidak ditembok seperti ini akan terus terjadi banjir, sekarang sudah ditembok, mudah-mudahan tidak banjir lagi," katanya.
Baca juga: Animal Rescue Garut evakuasi sarang tawon di pemukiman
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020