Garut, 7/11 (ANTARA) - Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, Ny. Hendro Martojo beserta jajarannya menyelenggarakan studi banding ke sentra kerajinan kulit kampung Sukaregang Garut, Jawa Barat, Sabtu.

Rombongan termasuk Wakil Bupati Jepara A. Marzuki, Sekda Sholih, Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Kadis Perindag dan peserta pelatihan industri kecil kulit asal Jepara yang seluruhnya 44 orang.

Bupati Garut Aceng H.M Fikri mengemukakan apresiasinya atas kehadiran rombongan tersebut, karena salah satu produk unggulannya bisa lebih dikenal luas terkait adanya kunjungan ini.

Bahkan secara langsung maupun tak langsung dapat terpromosikan, tak sebatas hanya memberikan manfaat bagi pengurus Dekranasda serta peserta pelatihan industri kecil kulit asal Jepara, katanya.

Sementara itu Kabag Informatika Setda Garut, Dik Dik Hendrajaya, M.Si mengatakan, aneka kerajinan kulit di daerahnya seluruh bentuknya olahan berbahan baku penyamakan kulit.

Selain pakaian jadi, seperti jaket kulit dan celana, juga tas, dompet, sepatu serta beragam jenis asesories diproduksi pengrajin kulit Garut, meski yang popularitas adalah jaket kulit Garut.

Salah satu penyebabnya, pemasok jaket kulit yang mampu memenuhi permintaan pangsa pasar, kata Dik Dik. Sementara mata dagangan sepatu, ikat pinggang, sarung tangan, dompet bersaing dengan produsen lainnya.

Kapasitas produksi kerajinan kulit Garut setiap tahun, masing-masing sarung tangan rata-rata 168.000 pasang, dompet 31.500 buah serta sepatu dan sandal masing-masing 135.000 pasang.

Dikemukakannya, kini sekurangnya terdapat 244 unit usaha yang tersebar pada delapan kecamatan dengan nilai investasi lebih dari Rp1,5 miliar.

Namun nilai produksinya rata-rata Rp55,28 miliar per tahun menyerap 1.614 - 2.000 tenaga kerja, dengan menghasilkan jenis produksi berupa jaket kulit, tas, sepatu/sandal, dompet, topi, ikat pinggang, sarung tangan, serta komoditi berbahan baku kulit tersamak lainnya.

Daerah pemasarannya meliputi seluruh wilayah provinsi Jabar, Jateng, Jakarta, Bali, Batam, Kalimantan serta menembus sejumlah segmen pasar luar negeri, kata Dik Dik. ***2***

John Doddy Hidayat
(U.PK-HT/B/J003/J003) 07-11-2009 12:24:06

Pewarta:

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2009