Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis rawan terkoreksi seiring meredanya sentimen pengembangan vaksin COVID-19.

IHSG dibuka menguat 13,09 poin atau 0,26 persen ke posisi 5.123,27. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 bergerak naik 2,65 poin atau 0,33 persen menjadi 802,37.

"Meredanya efek psikologis dari reli penguatan harga komoditas dan perkembangan penelitian vaksin COVID-19, diperkirakan akan memicu koreksi IHSG hari ini," tulis Tim Riset Phintraco Sekuritas dalam laporan yang dikutip Antara di Jakarta, Kamis.

Masih dari dalam negeri, pelaku pasar juga akan mencermati rilis data pertumbuhan kredit Indonesia periode Juni 2020.

Kebijakan penempatan dana kas negara di sejumlah bank mitra (bank umum milik negara) dapat mendorong pertumbuhan penyaluran kredit di Juni 2020.

Mempertimbangkan sentimen di atas, pelaku pasar disarankan sebaiknya tidak terlalu agresif dalam melakukan akumulasi beli.

Investor perlu mewaspadai pelemahan saham-saham perbankan seperti BJBR, BBRI, BBNI, BMRI dan BBCA.

Investor juga perlu mencermati saham yang belum menguat signifikan seperti TLKM dan BSDE. Pelaku pasar dapat mempertimbangkan untuk melakukan aksi beli terhadap saham-saham tersebut.

Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain Indeks Hang Seng menguat 224,09 poin atau 0,89 persen ke 25.282,03, Indeks Shanghai turun 10,22 poin atau 0,31 persen ke 3.322,94, dan Indeks Straits Times menguat 7,25 atau 0,28 ke 2.601,78.

Baca juga: IHSG Kamis dibuka menguat 13,09 poin ke posisi 5.123,27

Baca juga: IHSG BEI ditutup melemah saat investor hati-hati sikapi pandemi COVID-19

Pewarta: Citro Atmoko

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020