PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Pengatur Beban (UP2B Jawa Barat mengingatkan masyarakat akan bahaya bermain layangan di musim kemarau yang dilakukan di dekat instalasi atau jaringan listrik karena selain menganggu aliran listrik juga membahayakan keselamatan nyawa si pemain layang-layang tersebut.
"Selama periode musim panas ini, intensitas gangguan instalasi listrik karena layang-layang cukup sering di Jabar. Untuk data lengkapnya ada di bagian transmisi," kata Manager PLN UP2B Jabar Moh Tresna Wikarsa seusai memberikan bantuan CSR bertema Gerakan Anti Sampah Plastik di SD Yami Jalan Karasak Baru Kota Bandung, Selasa.
Dia mengatakan hampir setiap pekan ada kasus gangguan instalasi listrik akibat permainan layang-layangan yang dilaporkan kepada pihaknya.
"Paling banyak laporan gangguan instalasi listrik akibat layangan itu di Garut dan Tasikmalaya. Tapi alhamdulillah di Jabar itu permainan layangan belum sampai memadamkan aliran listrik sehingga pelayanan ke konsumen tetap berjalan," kata dia.
Pada kesempatan tersebut, Tresna juga berpesan kepada seluruh tenaga pendidik di SD Yami Kota Bandung agar mengimbau kepada peserta didiknya untuk tidak bermain layangan di dekat jaringan listrik.
"Karena yang kami khawatirkan itu, si pemain layang-layangannya. Jadi keselamatan pemain layang-layang. Karena sekarang itu ditemukan warga bermain layangan menggunakan kawat untuk menerbangkan layangannya. Itu bahaya sekali," kata dia.
"Oleh karena itu, melalui momentum pemberian bantuan CSR ini kami ingin memberitahukan juga kepada publik bahwa listrik itu bisa bermanfaat, bahkan sangat bermanfaat tapi bisa juga membahayakan," lanjutnya.
Bantuan CSR PT PLN UP2B Jabar kali ini bertema Gerakan Anti Sampah Plastik, selaras dalam mendukung Program Pemerintah Kota Bandung yaitu Pengurangan Penggunaan Sampah Plastik dan Gerakan Buang Sampah Pada Tempatnya.
Bantuan diserahkan kepada pihak sekolah oleh manager PLN UP2B Jabar Moh Tresna Wikarsa, berupa 80 set tempat dan alat makan minum dan tas reusable untuk para siswa dan 35 buah tas belanja daur ulang untuk para guru dan pengurus sekolah.
Adapun tujuan pemberian bantuan ini adalah sebagai pertisipasi PLN dalam menggugah awareness (rasa kepedulian) terhadap kelestarian lingkungan hidup serta mengedukasi akan bahaya/dampak penggunaan plastik sekali pakai terhadap kelestarian lingkungan.
Dalam seremoni penyerahan bantuan CSR ini, dilaksanakan juga Sosialisasi K3L dengan tema Bahaya dan Manfaat Listrik oleh Tim K3L PLN UP2B Jabar.
Dilakukannya kegiatan sosialisasi kepada masyarakat ini merupakan agenda kegiatan rutin K3L PLN UP2B Jabar setiap triwulan. Yang bertujuan memberikan pemahaman mengenai risiko-risiko bahaya listrik dan keselamatan instalasi listrik di tempat tinggal/usaha/sekolah.
Tim K3L PLN UP2B Jabar dalam kesempatan ini juga menyerahkan bantuan berupa perlengkapan (logistic) pencegahan penyebaran COVID-19 sebagai bentuk dukungan penerapan protokol kesehatan di lingungan Sekolah Dasar Yami.
Bantuan yang langsung diterima oleh Kepala Sekolah SD Yami Deden Abdurahim, berupa satu unit alat cuci tangan portable, sabun cuci tangan dan tisu, satu unit alat semprot disinfeksi dan bahan-bahan disinfektan, masker anti bakteri, face shield dan dua unit kipas angina guna membantu sirkulasi/ventilasi yang baik di ruang belajar mengajar.
Baca juga: Anak pemburu layangan tewas di sumur kawasan galian pasir
Baca juga: PLN Jabar mulai alirkan listrik ke madrasah di Bekasi
Baca juga: PLN diminta bisa mengaliri listrik ke seluruh pelosok Sukabumi
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
"Selama periode musim panas ini, intensitas gangguan instalasi listrik karena layang-layang cukup sering di Jabar. Untuk data lengkapnya ada di bagian transmisi," kata Manager PLN UP2B Jabar Moh Tresna Wikarsa seusai memberikan bantuan CSR bertema Gerakan Anti Sampah Plastik di SD Yami Jalan Karasak Baru Kota Bandung, Selasa.
Dia mengatakan hampir setiap pekan ada kasus gangguan instalasi listrik akibat permainan layang-layangan yang dilaporkan kepada pihaknya.
"Paling banyak laporan gangguan instalasi listrik akibat layangan itu di Garut dan Tasikmalaya. Tapi alhamdulillah di Jabar itu permainan layangan belum sampai memadamkan aliran listrik sehingga pelayanan ke konsumen tetap berjalan," kata dia.
Pada kesempatan tersebut, Tresna juga berpesan kepada seluruh tenaga pendidik di SD Yami Kota Bandung agar mengimbau kepada peserta didiknya untuk tidak bermain layangan di dekat jaringan listrik.
"Karena yang kami khawatirkan itu, si pemain layang-layangannya. Jadi keselamatan pemain layang-layang. Karena sekarang itu ditemukan warga bermain layangan menggunakan kawat untuk menerbangkan layangannya. Itu bahaya sekali," kata dia.
"Oleh karena itu, melalui momentum pemberian bantuan CSR ini kami ingin memberitahukan juga kepada publik bahwa listrik itu bisa bermanfaat, bahkan sangat bermanfaat tapi bisa juga membahayakan," lanjutnya.
Bantuan CSR PT PLN UP2B Jabar kali ini bertema Gerakan Anti Sampah Plastik, selaras dalam mendukung Program Pemerintah Kota Bandung yaitu Pengurangan Penggunaan Sampah Plastik dan Gerakan Buang Sampah Pada Tempatnya.
Bantuan diserahkan kepada pihak sekolah oleh manager PLN UP2B Jabar Moh Tresna Wikarsa, berupa 80 set tempat dan alat makan minum dan tas reusable untuk para siswa dan 35 buah tas belanja daur ulang untuk para guru dan pengurus sekolah.
Adapun tujuan pemberian bantuan ini adalah sebagai pertisipasi PLN dalam menggugah awareness (rasa kepedulian) terhadap kelestarian lingkungan hidup serta mengedukasi akan bahaya/dampak penggunaan plastik sekali pakai terhadap kelestarian lingkungan.
Dalam seremoni penyerahan bantuan CSR ini, dilaksanakan juga Sosialisasi K3L dengan tema Bahaya dan Manfaat Listrik oleh Tim K3L PLN UP2B Jabar.
Dilakukannya kegiatan sosialisasi kepada masyarakat ini merupakan agenda kegiatan rutin K3L PLN UP2B Jabar setiap triwulan. Yang bertujuan memberikan pemahaman mengenai risiko-risiko bahaya listrik dan keselamatan instalasi listrik di tempat tinggal/usaha/sekolah.
Tim K3L PLN UP2B Jabar dalam kesempatan ini juga menyerahkan bantuan berupa perlengkapan (logistic) pencegahan penyebaran COVID-19 sebagai bentuk dukungan penerapan protokol kesehatan di lingungan Sekolah Dasar Yami.
Bantuan yang langsung diterima oleh Kepala Sekolah SD Yami Deden Abdurahim, berupa satu unit alat cuci tangan portable, sabun cuci tangan dan tisu, satu unit alat semprot disinfeksi dan bahan-bahan disinfektan, masker anti bakteri, face shield dan dua unit kipas angina guna membantu sirkulasi/ventilasi yang baik di ruang belajar mengajar.
Baca juga: Anak pemburu layangan tewas di sumur kawasan galian pasir
Baca juga: PLN Jabar mulai alirkan listrik ke madrasah di Bekasi
Baca juga: PLN diminta bisa mengaliri listrik ke seluruh pelosok Sukabumi
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020