KPU Kota Depok Jawa Barat menjamin kesehatan 4.015 Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (PPDP) yang akan melakukan pelaksanaan pencocokan dan penelitian (coklit) data pemilih Pilkada 2020.
"Sebelum melaksanakan coklit, petugas PPDP telah melewati serangkaian tahapan. Salah satunya seleksi kesehatan dengan rapid test yang diadakan pada 9-10 Juli 2020," kata Ketua KPU Kota Depok Nana Shobarna di Depok, Selasa.
Rencananya, proses pencoklitan dilakukan dari rumah ke rumah (door to door) mulai 15 Juli-13 Agustus 2020.
Nana menambahkan pihaknya juga menjamin kesehatan PPDP selama melaksanakan tugasnya di lapangan. Selain itu mereka akan dilengkapi alat pelindung diri (APD) berupa masker, face shield, dan hand sanitizer.
Mereka telah menjalani pemeriksaan rapid test yang diadakan pada 9-10 Juli 2020.
"Alhamdulillah hasil rapid test hampir seluruhnya non-reaktif. Bagi yang reaktif langsung kami ganti. Mudah-mudahan pelaksanaan coklit berjalan lancar," ujarnya.
Nana menegaskan pihaknya memperhatikan secara penuh aspek kesehatan para penyelenggara pilkada agar pesta demokrasi lima tahunan ini berjalan lancar.
"Kami sudah menggelar tes cepat (rapid test) COVID-19 terhadap 296 orang yang terdiri atas anggota KPU dan pegawai Sekretariatan KPU Kota Depok, panitia pemilihan kecamatan (PPK), dan panitia pemungutan suara (PPS) se-Kota Depok," ujarnya.
Pelaksanaan rapid test, kata dia, merupakan tindak lanjut dari Surat Dinas KPU RI Nomor 488/PP.08.1-SD/02/KPU/VI/2020 tentang Pemenuhan APD Kegiatan Tahapan Verifikasi Faktual dan Kegiatan Coklit Pemilihan Serentak 2020.
Sesuai dengan surat tersebut, pihaknya berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kota Depok untuk dapat memfasilitasi.
Menurut dia, kegiatan tes cepat ini juga merupakan penggambaran bentuk kesiapan pihaknya dalam menyelenggarakan Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Depok 2020.
Nana menegaskan bahwa penyelenggaraan pilkada di tengah pandemi COVID-19 harus memenuhi dan menerapkan protokol kesehatan.
Nana juga mengatakan pelaksanaan Pilkada Depok di masa pandemi COVID-19 ini diharapkan tidak menurunkan minat masyarakat untuk memberikan suaranya, sehingga partisipasi pemilih akan tinggi.
Baca juga: KPU Kota Depok lakukan coklit dengan melibatkan 4.015 petugas
Baca juga: KPU Depok perhatikan penuh aspek kesehatan penyelenggara pilkada
Baca juga: KPU tegaskan anggaran Pilkada Kota Depok sudah siap
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
"Sebelum melaksanakan coklit, petugas PPDP telah melewati serangkaian tahapan. Salah satunya seleksi kesehatan dengan rapid test yang diadakan pada 9-10 Juli 2020," kata Ketua KPU Kota Depok Nana Shobarna di Depok, Selasa.
Rencananya, proses pencoklitan dilakukan dari rumah ke rumah (door to door) mulai 15 Juli-13 Agustus 2020.
Nana menambahkan pihaknya juga menjamin kesehatan PPDP selama melaksanakan tugasnya di lapangan. Selain itu mereka akan dilengkapi alat pelindung diri (APD) berupa masker, face shield, dan hand sanitizer.
Mereka telah menjalani pemeriksaan rapid test yang diadakan pada 9-10 Juli 2020.
"Alhamdulillah hasil rapid test hampir seluruhnya non-reaktif. Bagi yang reaktif langsung kami ganti. Mudah-mudahan pelaksanaan coklit berjalan lancar," ujarnya.
Nana menegaskan pihaknya memperhatikan secara penuh aspek kesehatan para penyelenggara pilkada agar pesta demokrasi lima tahunan ini berjalan lancar.
"Kami sudah menggelar tes cepat (rapid test) COVID-19 terhadap 296 orang yang terdiri atas anggota KPU dan pegawai Sekretariatan KPU Kota Depok, panitia pemilihan kecamatan (PPK), dan panitia pemungutan suara (PPS) se-Kota Depok," ujarnya.
Pelaksanaan rapid test, kata dia, merupakan tindak lanjut dari Surat Dinas KPU RI Nomor 488/PP.08.1-SD/02/KPU/VI/2020 tentang Pemenuhan APD Kegiatan Tahapan Verifikasi Faktual dan Kegiatan Coklit Pemilihan Serentak 2020.
Sesuai dengan surat tersebut, pihaknya berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kota Depok untuk dapat memfasilitasi.
Menurut dia, kegiatan tes cepat ini juga merupakan penggambaran bentuk kesiapan pihaknya dalam menyelenggarakan Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Depok 2020.
Nana menegaskan bahwa penyelenggaraan pilkada di tengah pandemi COVID-19 harus memenuhi dan menerapkan protokol kesehatan.
Nana juga mengatakan pelaksanaan Pilkada Depok di masa pandemi COVID-19 ini diharapkan tidak menurunkan minat masyarakat untuk memberikan suaranya, sehingga partisipasi pemilih akan tinggi.
Baca juga: KPU Kota Depok lakukan coklit dengan melibatkan 4.015 petugas
Baca juga: KPU Depok perhatikan penuh aspek kesehatan penyelenggara pilkada
Baca juga: KPU tegaskan anggaran Pilkada Kota Depok sudah siap
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020