Pemerintah Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat menggandeng pesantren untuk mengembangkan agribisnis guna menjaga ketersediaan pangan dan mempercepat peningkatan kesehatan masyarakat.

"Di Kabupaten Sukabumi terdapat sekitar 700 pesantren yang aktif dengan memberdayakan lembaga tersebut tentunya merupakan langkah strategis agar potensi pertanian bisa tergarap maksimal," kata Bupati Sukabumi Marwan Hamami di Sukabumi, Senin.

Menurutnya, pengembangan sektor pertanian dan pendayagunaan lahan di wilayah Kabupaten Sukabumi menjadi fokus utama pihaknya dengan adanya terobosan dan inovasi membangun kolaborasi antara petani dan pesantren akan lebih mudah dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas produk termasuk dalam pemasarannya.

Selain itu, Kabupaten Sukabumi akan dijadikan percontohan untuk proyek tersebut, mengingat program dan kebijakan strategis Kabupaten Sukabumi sejalan dengan program yang akan diluncurkan dengan menjadikan sektor pertanian sebagai bidang strategis untuk mendorong kesejahteraan masyarakat.

Dengan menggandeng pesantren  bersama petani, program ini tentunya sejalan untuk ekonomi kerakyatan. Termasuk meningkatkan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Sehingga, masyarakat desa bisa lebih maju, apalagi pesantren memiliki (sumber daya manusia) yang mencukupi.

Dengan kolaborasi ini, lanjutnya,  tentunya dalam pemasaran pun bisa dikembangkan tidak hanya dilakukan melalui transaksi langsung dari petani ke penampung atau pedagang, tetapi bisa dipasarkan secara online agar jangkauan pemasarannya lebih luas.

"Pemkab Sukabumi terus berupaya melakukan pengembangan sektor pertanian dan bisa menjadi percontohan, termasuk langkah strategis pemberdayaan pesantren mengingat Kabupaten Sukabumi juga terkenal sebagai Kota Santri," tambahnya.

Marwan mengatakan Pemkab Sukabumi terus berupaya menyiapkan infrastruktur untuk mendorong kesejahteraan masyarakat melalui berbagai program penting diantaranya pengembangan UMKM.

Kekuatan yang dimiliki kabupaten terluas di Pulau Jawa dan Bali ini menjadi peluang bagi kesejahteraan masyarakat dan harus bisa menjadi penyuplai utama kebutuhan pokok ke berbagai daerah. 

Baca juga: Pemprov Jabar pertimbangkan kembali pembukaan ponpes terkait klaster Secapa

Baca juga: Wapres berharap pesantren jangan jadi pusat penularan baru COVID-19

Baca juga: Pesantren di 40 kecamatan di Kabupaten Bogor boleh kembali buka

Pewarta: Aditia Aulia Rohman

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020