Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyampaikan harapannya agar pondok pesantren tidak menjadi pusat penularan baru COVID-19.

"Pesantren jangan menjadi pusat penularan baru. Jangan ada istilah pesantren menjadi pusat penularan COVID-19, harus dicegah," ujar Wapres dalam kunjungan ke Pondok Pesantren Assobariyyah, Sukabumi, Jawa Barat, Rabu.

Wapres mengatakan untuk mencegah hal tersebut, maka pemerintah atas usulan Menteri Agama memberikan perhatian bagi pesantren.

Pemerintah menyiapkan dana Rp2,6 triliun untuk membantu pesantren dalam pengadaan alat-alat berhubungan protokol kesehatan.

"Kemarin saya lapor ke Presiden, mau ke Sukabumi. Presiden sampaikan supaya diberikan bantuan kepada pesantren," kata Wapres.

Menurut Wapres pesantren diberikan dana untuk membangun fasilitas cuci tangan, masker dan sebagainya.

Jumlah total bantuan yang diberikan untuk masing-masing pesantren pun beragam.

"Alhamdulillah pemerintah punya perhatian terhadap pesantren," kata Wapres.

Wapres mengatakan disamping agar pesantren tidak jadi pusat penularan baru, pesantren apabila dipersiapkan dengan baik akan lebih aman dari COVID-19 dibandingkan pendidikan di luar pesantren.

"Karena pendidikan di luar pesantren (siswa) bolak-balik. Kalau pesantren dia dikarantina. Maka saya pesan kepada Pak Kiai, jangan keluar masuk (santri), jangan diantar atau ditengok (keluarga) dulu, Insyaallah aman," ujarnya.

Menteri Agama Fachrul Razi yang ikut mendampingi Wapres menyampaikan bahwa Pemerintah tidak hanya memberikan bantuan pada pesantren saja, tetapi juga untuk sekolah keagamaan lain yang berasrama.

Baca juga: Pesantren di 40 kecamatan di Kabupaten Bogor boleh kembali buka

Baca juga: Bupati Purwakarta ingatkan pengelola pesantren perhatikan protokol kesehatan

Baca juga: Menko PMK sebut pesantren bisa jadi tempat belajar teraman dari COVID-19

Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020