Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) mendorong Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat untuk menjadikan Desa Pantai Bahagia, Muara Gembong sebagai desa wisata (Dewi) bahari.
"Pemerintah memang sedang menggenjot Program Desa Wisata (Dewi) dan Desa Digital (Dedi) sebagai potensi desa yang harus didorong lebih maju," kata Wamendes PDTT Budi Arie Setiadi saat kunjungan di Desa Pantai Bahagia, Jumat.
Ia menilai daerah tersebut memiliki potensi yang dapat dikembangkan untuk menjadi Dewi bahari dan Kemendes PDTT juga siap untuk menerapkan program kegiatan tersebut.
Ia mengatakan Desa Nelayan Pantai Bahagia seluas 3.200 hektare itu sangat potensial menjadi desa wisata. Konservasi hutan manggrove dan penangkaran hewan dilindungi Lutung Jawa juga bisa menjadi daya tarik utama bagi wisatawan, baik domestik maupun mancanegara.
Untuk mendorong pemasaran daerah wisata guna meningkatkan pendapatan bagi masyarakat, pemerintah setempat bisa memanfaatkan teknologi digital, sehingga Pantai Bahagia juga bisa sekaligus menjadi daerah digital (Dedi).
Wamendes juga mengingatkan bahwa potensi tangkapan hasil laut dari nelayan di Pantai Bahagia bisa dijadikan bisnis kuliner sehat yang akan mendukung desa wisata. “Tempat wisata dengan pemandangan yang indah serta edukatif tentu semakin menarik bagi turis bila ada makanan yang enak di situ,” ujar Wamendes.
Dalam kunjungan tersebut, Wamendes juga menebar benih ikan bandeng dan meninjau pelelangan ikan di Desa Pantai Bahagia.
"Semoga benih ini bisa berkembang dengan baik," kata Wamendes Budi Arie Setiadi.
Baca juga: Layanan GoRide kembali beroperasi di Bekasi, Gojek andalkan inisiatif J3K
Baca juga: Pemkab Bekasi usulkan layanan sewa sepeda antarkawasan
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
"Pemerintah memang sedang menggenjot Program Desa Wisata (Dewi) dan Desa Digital (Dedi) sebagai potensi desa yang harus didorong lebih maju," kata Wamendes PDTT Budi Arie Setiadi saat kunjungan di Desa Pantai Bahagia, Jumat.
Ia menilai daerah tersebut memiliki potensi yang dapat dikembangkan untuk menjadi Dewi bahari dan Kemendes PDTT juga siap untuk menerapkan program kegiatan tersebut.
Ia mengatakan Desa Nelayan Pantai Bahagia seluas 3.200 hektare itu sangat potensial menjadi desa wisata. Konservasi hutan manggrove dan penangkaran hewan dilindungi Lutung Jawa juga bisa menjadi daya tarik utama bagi wisatawan, baik domestik maupun mancanegara.
Untuk mendorong pemasaran daerah wisata guna meningkatkan pendapatan bagi masyarakat, pemerintah setempat bisa memanfaatkan teknologi digital, sehingga Pantai Bahagia juga bisa sekaligus menjadi daerah digital (Dedi).
Wamendes juga mengingatkan bahwa potensi tangkapan hasil laut dari nelayan di Pantai Bahagia bisa dijadikan bisnis kuliner sehat yang akan mendukung desa wisata. “Tempat wisata dengan pemandangan yang indah serta edukatif tentu semakin menarik bagi turis bila ada makanan yang enak di situ,” ujar Wamendes.
Dalam kunjungan tersebut, Wamendes juga menebar benih ikan bandeng dan meninjau pelelangan ikan di Desa Pantai Bahagia.
"Semoga benih ini bisa berkembang dengan baik," kata Wamendes Budi Arie Setiadi.
Baca juga: Layanan GoRide kembali beroperasi di Bekasi, Gojek andalkan inisiatif J3K
Baca juga: Pemkab Bekasi usulkan layanan sewa sepeda antarkawasan
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020