Tiga pekan menjelang Hari Raya Idul Adha, harga hewan kurban jenis kambing atau domba di Pasar Hewan Cianjur, Jawa Barat, merangkak naik dari Rp1.700.000 menjadi Rp2.300.000 per ekor, namun kenaikan harga tersebut tidak mengurangi minat warga yang hendak berkurban untuk membeli.
Tingginya permintaan hewan kurban jenis domba, ungkap Bebey (48) pedagang ternak di Pasar Hewan Cianjur, di Cianjur Jumat, sudah terjadi sejak satu pekan terakhir. Bahkan sebagian besar warga sudah memesan domba untuk dikurbankan sejak beberapa bulan yang lalu.
"Kalau warga yang sudah biasa memesan untuk hewan kurban setelah lebaran lalu, sudah mulai memesan dengan harapan saat dikurbankan hewan yang mereka titipkan ke kami bobotnya cukup besar. Sedangkan tiga pekan menjelang lebaran kurban, tingkat pemesanan terus meningkat," katanya.
Ia menjelaskan dibandingkan tahun lalu, jumlah pemesanan meningkat hingga 40 persen karena sebagian besar pedagang mulai mendapat pesanan dari luar kota seperti Jakarta, Karawang, Purwakarta dan Sukabumi karena kualitas hewan yang ditawarkan sehat dan dagingnya berkualitas.
"Tahun lalu sekitar 7 ekor per hari paling banyak domba yang kami jual, tahun ini untuk satu hari bisa mencapai 12 ekor domba yang bisa kami jual. Mulai dari warga lokal hingga pesanan luar kota yang banyak berdatangan ke Cianjur. Tahun sebelumnya pesanan luar kita tidak terlalu tinggi," katanya.
Ia menuturkan dua pekan menjelang Hara Raya Idul Adha diperkirakan harga hewan kurban jenis domba yang sebagian besar dijual di pasar tersebut akan kembali mengalami kenaikan meskipun tidak sampai melambung tinggi dengan kisaran harga di bawah Rp3 juta per ekor.
Sedangkan terkait kesehatan hewan kurban yang dijajakan di pasar tersebut, selalu mendapat pengecekan dari petugas dari dinas terkait. Sehingga kesehatan dan kualitas daging yang akan dibagikan pada hari raya itu, cukup terjamin. Meskipun ada yang mengidap penyakit namun tidak berbahaya dan mengurangi kualitas daging.
"Paling banyak penyakit mata atau penyakit biasa yang tidak terlalu mengganggu kesehatan dan kualitas daging. Pedagang atau peternak cukup rajin memeriksakan kesehatan hewan ternak ke UPTD atau di pasar hewan," katanya.
Baca juga: Sosialisasi penerapan protokol kesehatan ketat di sejumlah obyek wisata Cianjur
Baca juga: Aparat desa di Cianjur jadi korban perampokan dana desa
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
Tingginya permintaan hewan kurban jenis domba, ungkap Bebey (48) pedagang ternak di Pasar Hewan Cianjur, di Cianjur Jumat, sudah terjadi sejak satu pekan terakhir. Bahkan sebagian besar warga sudah memesan domba untuk dikurbankan sejak beberapa bulan yang lalu.
"Kalau warga yang sudah biasa memesan untuk hewan kurban setelah lebaran lalu, sudah mulai memesan dengan harapan saat dikurbankan hewan yang mereka titipkan ke kami bobotnya cukup besar. Sedangkan tiga pekan menjelang lebaran kurban, tingkat pemesanan terus meningkat," katanya.
Ia menjelaskan dibandingkan tahun lalu, jumlah pemesanan meningkat hingga 40 persen karena sebagian besar pedagang mulai mendapat pesanan dari luar kota seperti Jakarta, Karawang, Purwakarta dan Sukabumi karena kualitas hewan yang ditawarkan sehat dan dagingnya berkualitas.
"Tahun lalu sekitar 7 ekor per hari paling banyak domba yang kami jual, tahun ini untuk satu hari bisa mencapai 12 ekor domba yang bisa kami jual. Mulai dari warga lokal hingga pesanan luar kota yang banyak berdatangan ke Cianjur. Tahun sebelumnya pesanan luar kita tidak terlalu tinggi," katanya.
Ia menuturkan dua pekan menjelang Hara Raya Idul Adha diperkirakan harga hewan kurban jenis domba yang sebagian besar dijual di pasar tersebut akan kembali mengalami kenaikan meskipun tidak sampai melambung tinggi dengan kisaran harga di bawah Rp3 juta per ekor.
Sedangkan terkait kesehatan hewan kurban yang dijajakan di pasar tersebut, selalu mendapat pengecekan dari petugas dari dinas terkait. Sehingga kesehatan dan kualitas daging yang akan dibagikan pada hari raya itu, cukup terjamin. Meskipun ada yang mengidap penyakit namun tidak berbahaya dan mengurangi kualitas daging.
"Paling banyak penyakit mata atau penyakit biasa yang tidak terlalu mengganggu kesehatan dan kualitas daging. Pedagang atau peternak cukup rajin memeriksakan kesehatan hewan ternak ke UPTD atau di pasar hewan," katanya.
Baca juga: Sosialisasi penerapan protokol kesehatan ketat di sejumlah obyek wisata Cianjur
Baca juga: Aparat desa di Cianjur jadi korban perampokan dana desa
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020