Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat yang akan digelar secara serentak pada 9 Desember 2020 ini semakin dinamis setelah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) membangun poros baru koalisi.
"Sejak awal PDIP tidak hanya ingin sebagai partai pendukung saja, tetapi pengusung maka dari itu kami bersepakat dengan PPP dengan tujuan sama yakni ingin membawa Kabupaten Sukabumi lebih baik lagi dan warga bisa mendapatkan kepala daerah yang benar-benar peduli dan paham," kata Ketua DPC PDIP Kabupaten Sukabumi Yudi Suryadikrama di Sukabumi, Selasa.
Menurutnya, mungkin baru PDIP dan PPP yang resmi berkoalisi pada pelaksanaan Pilkada Kabupaten Sukabumi, namun pihaknya masih membuka pintu lebar kepada partai lain untuk ikut bergabung dengan koalisi yang dibangunnya tersebut.
Selain itu, komunikasi politik dengan beberapa partai seperti Partai Gerindra, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan lainnya masih terus dilakukan dan tidak menutup kemungkinan ada partai lainnya yang segera bergabung.
Adapun pasangan bakal calon yang diusung kedua partai ini yakni Reni Marlinawati mantai anggota DPR RI dari PPP dan Sirodjudin dari PDIP. Koalisi kedua partai ini sudah memenuhi persyaratan untuk mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) yakni 20 persen dari jumlah kursi atau 10 kursi di DPRD.
Seperti diketahui jumlah kursi di DPRD Kabupaten Sukabumi sebanyak 50 kursi, adapun PDIP mempunyai enam kursi dan PPP empat kursi, sehingga koalisi partai ini sudah memenuhi syarat pencalonan dari partai politik.
Dengan adanya koalisi kedua partai tertua di Indonesia ini tentunya pelaksanaan pilkada akan semakin dinamis, karena warga bisa mempunyai pilihan lain. Sebab selama ini pilkada hanya terpusat di dua bakal calon dari petahana yakni Bupati Sukabumi Marwan Hamami dan Wakil Bupati Sukabumi Adjo Sardjono.
"Tentunya dengan koalisi ini kami sudah banyak berkomunikasi dan mempertimbangkannya dengan matang serta optimis menang, karena PDIP maupun PPP mempunyai kader militan," tambahnya.
Menanggapi, adanya koalisi poros baru, bakal calon petahana yang juga Wabup Sukabumi Adjo Sardjono mengatakan politik memang selalu dinamis dan dengan adanya bakal calon baru Kabupaten Sukabumi mempunyai banyak figur terbaik.
Diakuinya, dengan hengkangnya PPP dari Koalisi Hejo Ludeung (PKB-PPP) tetap tidak menyurutkan dirinya untuk maju di pilkada, karena komunikasi terus dilakukan dengan sejumlah partai.
Baca juga: Jumlah TPS di Pilkada Kabupaten Sukabumi bertambah 860 unit
Baca juga: Pendaftaran calon bupati dan wabup Sukabumi dibuka September 2020
Baca juga: Wabup Sukabumi ajak masyarakat nikmati tahapan pilkada 2020
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
"Sejak awal PDIP tidak hanya ingin sebagai partai pendukung saja, tetapi pengusung maka dari itu kami bersepakat dengan PPP dengan tujuan sama yakni ingin membawa Kabupaten Sukabumi lebih baik lagi dan warga bisa mendapatkan kepala daerah yang benar-benar peduli dan paham," kata Ketua DPC PDIP Kabupaten Sukabumi Yudi Suryadikrama di Sukabumi, Selasa.
Menurutnya, mungkin baru PDIP dan PPP yang resmi berkoalisi pada pelaksanaan Pilkada Kabupaten Sukabumi, namun pihaknya masih membuka pintu lebar kepada partai lain untuk ikut bergabung dengan koalisi yang dibangunnya tersebut.
Selain itu, komunikasi politik dengan beberapa partai seperti Partai Gerindra, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan lainnya masih terus dilakukan dan tidak menutup kemungkinan ada partai lainnya yang segera bergabung.
Adapun pasangan bakal calon yang diusung kedua partai ini yakni Reni Marlinawati mantai anggota DPR RI dari PPP dan Sirodjudin dari PDIP. Koalisi kedua partai ini sudah memenuhi persyaratan untuk mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) yakni 20 persen dari jumlah kursi atau 10 kursi di DPRD.
Seperti diketahui jumlah kursi di DPRD Kabupaten Sukabumi sebanyak 50 kursi, adapun PDIP mempunyai enam kursi dan PPP empat kursi, sehingga koalisi partai ini sudah memenuhi syarat pencalonan dari partai politik.
Dengan adanya koalisi kedua partai tertua di Indonesia ini tentunya pelaksanaan pilkada akan semakin dinamis, karena warga bisa mempunyai pilihan lain. Sebab selama ini pilkada hanya terpusat di dua bakal calon dari petahana yakni Bupati Sukabumi Marwan Hamami dan Wakil Bupati Sukabumi Adjo Sardjono.
"Tentunya dengan koalisi ini kami sudah banyak berkomunikasi dan mempertimbangkannya dengan matang serta optimis menang, karena PDIP maupun PPP mempunyai kader militan," tambahnya.
Menanggapi, adanya koalisi poros baru, bakal calon petahana yang juga Wabup Sukabumi Adjo Sardjono mengatakan politik memang selalu dinamis dan dengan adanya bakal calon baru Kabupaten Sukabumi mempunyai banyak figur terbaik.
Diakuinya, dengan hengkangnya PPP dari Koalisi Hejo Ludeung (PKB-PPP) tetap tidak menyurutkan dirinya untuk maju di pilkada, karena komunikasi terus dilakukan dengan sejumlah partai.
Baca juga: Jumlah TPS di Pilkada Kabupaten Sukabumi bertambah 860 unit
Baca juga: Pendaftaran calon bupati dan wabup Sukabumi dibuka September 2020
Baca juga: Wabup Sukabumi ajak masyarakat nikmati tahapan pilkada 2020
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020