Presiden Joko Widodo meminta para kepala daerah mempercepat pengucuran dana kesehatan dan bantuan sosial (bansos) untuk masyarakat yang terdampak pandemi COVID-19.
"Saya titip kepada gubernur, bupati, dan wali kota, agar anggaran anggaran yang berkaitan dengan kesehatan itu segera dikeluarkan karena ini menyangkut nanti peredaran uang yang ada di masyarakat," katanya di Posko Penanganan COVID-19 Provinsi Jawa Tengah di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Semarang, Selasa.
"Yang kedua, yang berkaitan dengan belanja bantuan sosial juga disegerakan karena ini penting agar social safety net (jaring pengaman sosial) bagi warga kita terpenuhi terutama yang memang terkena dampak dari COVID-19 ini," katanya saat menyampaikan arahan berkenaan dengan penanganan COVID-19 terintegrasi di Provinsi Jawa Tengah melalui telekonferensi video.
Presiden juga meminta pemerintah daerah segera mengucurkan dana stimulus untuk pelaku usaha mikro dan kecil.
"Ini betul-betul juga provinsi, kabupaten, dan kota juga harus melihat lapangannya. Anggaran untuk ini juga siapkan. Pemerintah pusat juga menyiapkan, provinsi menyiapkan, kabupaten menyiapkan, kota menyiapkan. Ini berlapis-lapis seperti ini sehingga tidak ada semua yang tercecer," katanya.
Presiden mengatakan bahwa dia terus memantau realisasi anggaran belanja seluruh kementerian dan lembaga.
"Saya sekarang tahu setiap hari kementerian ini sudah keluar berapa persen, lembaga ini sudah keluar berapa persen kalau masih rendah saya telepon langsung, tegur langsung menteri atau kepala lembaganya," katanya.
"Harus terus belanja, belanja itu kita dorong agar peredaran uang yang ada di masyarakat semakin banyak," ia menambahkan.
Presiden berharap pandemi segera berakhir dan perekonomian perlahan tumbuh kembali.
Selama berada di Jawa Tengah, Presiden dan rombongan juga meninjau Kawasan Industri Terpadu Batang dan proyek padat karya di Kabupaten Batang serta pabrik furnitur berorientasi ekspor di Kabupaten Demak.
Hingga Senin (29/6), jumlah akumulatif pasien COVID-19 di Indonesia mencapai 55.092 orang, 23.800 orang sudah sembuh dan 2.805 orang meninggal dunia.
Kasus COVID-19 sudah menyebar di 34 provinsi di Indonesia, paling banyak di Jawa Timur (11.805) disusul DKI Jakarta (11.237), Sulawesi Selatan (4.995), Jawa Tengah (3.680), Jawa Barat (3.134), Kalimantan Selatan (3.042), Sumatera Selatan (2.023), Papua (1.699), Sumatera Utara (1.480), Banten (1.444), Bali (1.444), Nusa Tenggara Barat (1.213), Sulawesi Utara (1.082), dan Kalimantan Tengah (881).
Baca juga: Anggota DPR imbau percepat pencairan bansos warga terdampak COVID-19
Baca juga: Porsi Bansos Pemprov Jabar diprediksi berkurang
Baca juga: Kejari Bogor usut kasus korupsi dana bansos senilai Rp14,3 miliar
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
"Saya titip kepada gubernur, bupati, dan wali kota, agar anggaran anggaran yang berkaitan dengan kesehatan itu segera dikeluarkan karena ini menyangkut nanti peredaran uang yang ada di masyarakat," katanya di Posko Penanganan COVID-19 Provinsi Jawa Tengah di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Semarang, Selasa.
"Yang kedua, yang berkaitan dengan belanja bantuan sosial juga disegerakan karena ini penting agar social safety net (jaring pengaman sosial) bagi warga kita terpenuhi terutama yang memang terkena dampak dari COVID-19 ini," katanya saat menyampaikan arahan berkenaan dengan penanganan COVID-19 terintegrasi di Provinsi Jawa Tengah melalui telekonferensi video.
Presiden juga meminta pemerintah daerah segera mengucurkan dana stimulus untuk pelaku usaha mikro dan kecil.
"Ini betul-betul juga provinsi, kabupaten, dan kota juga harus melihat lapangannya. Anggaran untuk ini juga siapkan. Pemerintah pusat juga menyiapkan, provinsi menyiapkan, kabupaten menyiapkan, kota menyiapkan. Ini berlapis-lapis seperti ini sehingga tidak ada semua yang tercecer," katanya.
Presiden mengatakan bahwa dia terus memantau realisasi anggaran belanja seluruh kementerian dan lembaga.
"Saya sekarang tahu setiap hari kementerian ini sudah keluar berapa persen, lembaga ini sudah keluar berapa persen kalau masih rendah saya telepon langsung, tegur langsung menteri atau kepala lembaganya," katanya.
"Harus terus belanja, belanja itu kita dorong agar peredaran uang yang ada di masyarakat semakin banyak," ia menambahkan.
Presiden berharap pandemi segera berakhir dan perekonomian perlahan tumbuh kembali.
Selama berada di Jawa Tengah, Presiden dan rombongan juga meninjau Kawasan Industri Terpadu Batang dan proyek padat karya di Kabupaten Batang serta pabrik furnitur berorientasi ekspor di Kabupaten Demak.
Hingga Senin (29/6), jumlah akumulatif pasien COVID-19 di Indonesia mencapai 55.092 orang, 23.800 orang sudah sembuh dan 2.805 orang meninggal dunia.
Kasus COVID-19 sudah menyebar di 34 provinsi di Indonesia, paling banyak di Jawa Timur (11.805) disusul DKI Jakarta (11.237), Sulawesi Selatan (4.995), Jawa Tengah (3.680), Jawa Barat (3.134), Kalimantan Selatan (3.042), Sumatera Selatan (2.023), Papua (1.699), Sumatera Utara (1.480), Banten (1.444), Bali (1.444), Nusa Tenggara Barat (1.213), Sulawesi Utara (1.082), dan Kalimantan Tengah (881).
Baca juga: Anggota DPR imbau percepat pencairan bansos warga terdampak COVID-19
Baca juga: Porsi Bansos Pemprov Jabar diprediksi berkurang
Baca juga: Kejari Bogor usut kasus korupsi dana bansos senilai Rp14,3 miliar
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020