Dua tenaga kesehatan yang bertugas di puskesmas wilayah Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, dinyatakan positif COVID-19 setelah dilakukan tes usap di tempat kerjanya dan diduga terpapar dari orang tanpa gejala (OTG).
"Kita ada penambahan tiga orang yang terkonfirmasi positif COVID-19 dan dua di antaranya merupakan tenaga kesehatan," kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Indramayu Deden Bonni Koswara di Indramayu, Sabtu.
Menurut dia, dua tenaga kesehatan tersebut bekerja di dua puskesmas yang berada di Kabupaten Indramayu. Untuk yang pertama yaitu seorang tenaga kesehatan berjenis kelamin laki-laki berinisial OTU (26).
OTU, kata Deden, merupakan seorang tenaga kesehatan yang bekerja di Puskesmas Lohbener, di mana sebelum diketahui positif COVID-19 yang bersangkutan mengikuti tes usap dengan lima orang lainnya.
"Puskesmas Lohbener mengadakan tes usap dan diikuti oleh enam orang tenaga kesehatan dan satu dinyatakan positif dan lima lainnya negatif," ujarnya.
Setelah diketahui ada tenaga kesehatan yang terinfeksi virus corona baru atau COVID-19, kemudian tindakan yang telah dilakukan adalah melakukan sterilisasi dengan penyemprotan disinfektan pada puskesmas tersebut.
Dan seluruh karyawan yang bekerja di situ, kata Deden, telah dilakukan karantina dan dites usap pada Jumat 20 Juni 2020 dan sampel telah dikirimkan ke Laboratorium Fakultas Kedokteran Universitas Swadaya Gunung Jati, agar segera diketahui hasilnya.
Selanjutnya 5 orang tenaga kesehatan yang sudah negatif tersebut tetap bekerja seperti biasa sehingga pelayanan kesehatan di Puskesmas Lohbener tidak terganggu.
"Alhamdulillah pada Jumat 19 Juni 2020 jam 22.30 WIB hasil tes usap dari 41 orang karyawan Puskesmas Lohbener hasilnya negatif. Pada hari Sabtu ini pelayanan Puskesmas sudah berjalan seperti biasa," tuturnya.
Baca juga: Petugas harus tegas terapkan protokol kesehatan di pasar Indramayu
Selanjutnya pasien perempuan berinisial K (44) yang juga merupakan seorang tenaga kesehatan dan bekerja di Puskesmas Tugu dinyatakan positif COVID-19 setelah dilakukan tes usap kepada tujuh orang.
Dari tujuh orang yang mengikuti tes usap satu terkonfirmasi positif COVID-19, untuk itu lanjut Deden, langsung melakukan tes usap juga karantina kepada seluruh karyawan yang bekerja.
"Kami juga meminta hasilnya cepat keluar. Sedangkan 6 orang tenaga kesehatan yang sudah negatif tetap bekerja seperti biasa," katanya.
Sementara untuk pasien yang terkonfirmasi selanjutnya yakni seorang laki-laki berinisial W (46). Pasien ini sebelumnya melakukan tes usap mandiri sebagai syarat bekerja sebagai karyawan di perusahaan swasta yang akan ditugaskan bersama sembilan orang temannya ke Sulawesi.
Baca juga: Seorang perempuan Indramayu dinyatakan positif COVID-19 tanpa gejala klinis
Ketiga kasus tersebut, kata Deden, diduga terpapar dengan orang tanpa gejala, karena ketiganya tidak memiliki riwayat perjalanan ke daerah episentrum.
"Semuanya adalah OTG, pasien tidak merasakan apapun padahal di dalam tubuhnya telah ada virus hal ini karena imunitas yang cukup baik," katanya.
Dengan adanya penambahan tiga kasus positif COVID-19, maka di Kabupaten Indramayu sudah terdapat 29 orang yang terkonfirmasi virus corona baru. Di mana dari 29 orang tersebut empat meninggal dunia, 18 sembuh dan tujuh orang dalam perawatan.
Baca juga: Hasil tes usap massal di pasar tradisional Indramayu dinyatakan negatif
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
"Kita ada penambahan tiga orang yang terkonfirmasi positif COVID-19 dan dua di antaranya merupakan tenaga kesehatan," kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Indramayu Deden Bonni Koswara di Indramayu, Sabtu.
Menurut dia, dua tenaga kesehatan tersebut bekerja di dua puskesmas yang berada di Kabupaten Indramayu. Untuk yang pertama yaitu seorang tenaga kesehatan berjenis kelamin laki-laki berinisial OTU (26).
OTU, kata Deden, merupakan seorang tenaga kesehatan yang bekerja di Puskesmas Lohbener, di mana sebelum diketahui positif COVID-19 yang bersangkutan mengikuti tes usap dengan lima orang lainnya.
"Puskesmas Lohbener mengadakan tes usap dan diikuti oleh enam orang tenaga kesehatan dan satu dinyatakan positif dan lima lainnya negatif," ujarnya.
Setelah diketahui ada tenaga kesehatan yang terinfeksi virus corona baru atau COVID-19, kemudian tindakan yang telah dilakukan adalah melakukan sterilisasi dengan penyemprotan disinfektan pada puskesmas tersebut.
Dan seluruh karyawan yang bekerja di situ, kata Deden, telah dilakukan karantina dan dites usap pada Jumat 20 Juni 2020 dan sampel telah dikirimkan ke Laboratorium Fakultas Kedokteran Universitas Swadaya Gunung Jati, agar segera diketahui hasilnya.
Selanjutnya 5 orang tenaga kesehatan yang sudah negatif tersebut tetap bekerja seperti biasa sehingga pelayanan kesehatan di Puskesmas Lohbener tidak terganggu.
"Alhamdulillah pada Jumat 19 Juni 2020 jam 22.30 WIB hasil tes usap dari 41 orang karyawan Puskesmas Lohbener hasilnya negatif. Pada hari Sabtu ini pelayanan Puskesmas sudah berjalan seperti biasa," tuturnya.
Baca juga: Petugas harus tegas terapkan protokol kesehatan di pasar Indramayu
Selanjutnya pasien perempuan berinisial K (44) yang juga merupakan seorang tenaga kesehatan dan bekerja di Puskesmas Tugu dinyatakan positif COVID-19 setelah dilakukan tes usap kepada tujuh orang.
Dari tujuh orang yang mengikuti tes usap satu terkonfirmasi positif COVID-19, untuk itu lanjut Deden, langsung melakukan tes usap juga karantina kepada seluruh karyawan yang bekerja.
"Kami juga meminta hasilnya cepat keluar. Sedangkan 6 orang tenaga kesehatan yang sudah negatif tetap bekerja seperti biasa," katanya.
Sementara untuk pasien yang terkonfirmasi selanjutnya yakni seorang laki-laki berinisial W (46). Pasien ini sebelumnya melakukan tes usap mandiri sebagai syarat bekerja sebagai karyawan di perusahaan swasta yang akan ditugaskan bersama sembilan orang temannya ke Sulawesi.
Baca juga: Seorang perempuan Indramayu dinyatakan positif COVID-19 tanpa gejala klinis
Ketiga kasus tersebut, kata Deden, diduga terpapar dengan orang tanpa gejala, karena ketiganya tidak memiliki riwayat perjalanan ke daerah episentrum.
"Semuanya adalah OTG, pasien tidak merasakan apapun padahal di dalam tubuhnya telah ada virus hal ini karena imunitas yang cukup baik," katanya.
Dengan adanya penambahan tiga kasus positif COVID-19, maka di Kabupaten Indramayu sudah terdapat 29 orang yang terkonfirmasi virus corona baru. Di mana dari 29 orang tersebut empat meninggal dunia, 18 sembuh dan tujuh orang dalam perawatan.
Baca juga: Hasil tes usap massal di pasar tradisional Indramayu dinyatakan negatif
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020