Pemerintah Kabupaten Bogor mencatat ada 12 orang reaktif dari hasil tes cepat (rapid test) massal virus corona baru penyebab COVID-19 di Pasar Cibinong Kabupaten Bogor Jawa Barat yang digelar oleh Badan Intelijen Negara (BIN) pada Rabu (17/6).
"Dua belas orang reaktif dari 487 orang yang diperiksa, semuanya langsung menjalani swab test," ujar Bupati Bogor Ade Yasin ujar meninjau pelaksanaan rapid test tersebut.
Menurutnya, pasar merupakan salah satu tempat yang rawan menjadi klaster penularan COVID-19, seperti halnya di Pasar Cileungsi yang kini sudah menyebabkan 33 pasien positif COVID-19.
Maka, Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Bogor itu akan terus melakukan tes COVID-19 secara massal di sejumlah pasar agar peristiwa yang terjadi di Pasar Cileungsi tak kembali terulang.
"Kita khawatir seperti itu, makanya kita dengan cepat melakukan tes dan mendapat respon dari BIN sehingga terlaksana," kata Ade Yasin.
Pasalnya, selain Pasar Cibinong, masih ada 30 pasar lagi di Kabupaten Bogor yang perlu dilakukan tes massal untuk mengetahui kondisi sebaran COVID-19.
"Mudah-mudahan dengan upaya bersama ini kita bisa menurunkan angka positif dengan tracking yang cepat," tuturnya.
Sementara itu, Staf Khusus Kepala BIN, Mayjen TNI Purn Neno Hamriono menyebutkan bahwa pihaknya melakukan pemeriksaan COVID-19 kepada pedagang dan pengunjung pasar, demi mendeteksi dini klaster COVID-19 baru.
"BIN melakukan rapid test di Pasar Cibinong bekerjasama dengan Pemkab Bogor. Target yang kita rapid test di sini sekitar 1.000 untuk mengetahui apakah terjadi klaster baru atau tidak," ujar Neno.
Menurutnya, masyarakat cukup antusias mengikuti rapid test ini. Bagi yang menunjukkan hasil reaktif, langsung ditindaklanjuti dengan swab test untuk memastikan apakah hasilnya positif atau negatif COVID-19.
Baca juga: 254 orang di Pasar Cileungsi Bogor jalani tes usap COVID-19
Baca juga: Hasil tes usap massal di pasar tradisional Indramayu dinyatakan negatif
Baca juga: Ridwan Kamil tinjau penerapan adaptasi kebiasaan baru di Pasar Lembang
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
"Dua belas orang reaktif dari 487 orang yang diperiksa, semuanya langsung menjalani swab test," ujar Bupati Bogor Ade Yasin ujar meninjau pelaksanaan rapid test tersebut.
Menurutnya, pasar merupakan salah satu tempat yang rawan menjadi klaster penularan COVID-19, seperti halnya di Pasar Cileungsi yang kini sudah menyebabkan 33 pasien positif COVID-19.
Maka, Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Bogor itu akan terus melakukan tes COVID-19 secara massal di sejumlah pasar agar peristiwa yang terjadi di Pasar Cileungsi tak kembali terulang.
"Kita khawatir seperti itu, makanya kita dengan cepat melakukan tes dan mendapat respon dari BIN sehingga terlaksana," kata Ade Yasin.
Pasalnya, selain Pasar Cibinong, masih ada 30 pasar lagi di Kabupaten Bogor yang perlu dilakukan tes massal untuk mengetahui kondisi sebaran COVID-19.
"Mudah-mudahan dengan upaya bersama ini kita bisa menurunkan angka positif dengan tracking yang cepat," tuturnya.
Sementara itu, Staf Khusus Kepala BIN, Mayjen TNI Purn Neno Hamriono menyebutkan bahwa pihaknya melakukan pemeriksaan COVID-19 kepada pedagang dan pengunjung pasar, demi mendeteksi dini klaster COVID-19 baru.
"BIN melakukan rapid test di Pasar Cibinong bekerjasama dengan Pemkab Bogor. Target yang kita rapid test di sini sekitar 1.000 untuk mengetahui apakah terjadi klaster baru atau tidak," ujar Neno.
Menurutnya, masyarakat cukup antusias mengikuti rapid test ini. Bagi yang menunjukkan hasil reaktif, langsung ditindaklanjuti dengan swab test untuk memastikan apakah hasilnya positif atau negatif COVID-19.
Baca juga: 254 orang di Pasar Cileungsi Bogor jalani tes usap COVID-19
Baca juga: Hasil tes usap massal di pasar tradisional Indramayu dinyatakan negatif
Baca juga: Ridwan Kamil tinjau penerapan adaptasi kebiasaan baru di Pasar Lembang
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020