Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi mendorong upaya pemulihan aktivitas ekonomi masyarakat menjelang penerapan adaptasi kebiasaan normal baru di tengah pandemi COVID-19.
"Yang sudah kita lakukan adalah simulasi terkait profesi masyarakat di dalam rangka menghidupkan kembali roda ekonomi yang ada," kata Wakil Wali Kota Bekasi Bekasi Tri Adhianto Tjahyono melalui sambungan telepon dengan ANTARA di Jakarta, Minggu.
Ia mengatakan saat ini Kota Bekasi masih menjalankan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sampai pada 2 Juli 2020.
Namun, guna mempersiapkan era adaptasi kebiasaan normal baru di tengah pandemi COVID-19, pemerintahan daerah tersebut juga telah melakukan sejumlah simulasi kegiatan yang didorong untuk menghidupkan kembali perekonomian masyarakat setelah wabah COVID-19 telah banyak melumpuhkan aktivitas ekonomi warga.
Dalam upaya membangkitkan ekonomi, sejumlah industri, katanya, telah melakukan simulasi dengan mengoptimalkan jumlah tenaga kerja yang ada.
"Bertambah secara bertahap. Kalau kemarin work from home (WFH), kemudian sekarang kita naikkan menjadi 50 persen," katanya.
Ia berharap tahapan-tahapan tersebut berjalan lancar tanpa hambatan sehingga mencapai tingkat produksi 100 persen seperti sebelum ada wabah COVID-19.
Demikian juga dengan pusat-pusat kesehatan yang telah dipersiapkan secara baik terkait dengan persiapan sarana dan prasarana serta sumber daya manusianya.
Kemudian, Pemkot Bekasi juga menyiapkan sejumlah ruang transportasi publik seperti terminal dan stasiun kereta api agar sesuai dengan protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah.
"Kita atur terkait dengan manajemen pengaturan naik turun," katanya.
Selanjutnya, Pemkot Bekasi juga mengatur waktu perjalanan hingga kapasitas kendaraan agar tercipta keseimbangan yang diperlukan agar sesuai dengan arahan terkait perlunya menjaga jarak guna mencegah penularan virus.
Baca juga: Pulang dari Bekasi, bayi dua tahun positif COVID-19
Baca juga: Dekopinda Bekasi siapkan strategi pemulihan ekonomi dampak pandemi COVID-19
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
"Yang sudah kita lakukan adalah simulasi terkait profesi masyarakat di dalam rangka menghidupkan kembali roda ekonomi yang ada," kata Wakil Wali Kota Bekasi Bekasi Tri Adhianto Tjahyono melalui sambungan telepon dengan ANTARA di Jakarta, Minggu.
Ia mengatakan saat ini Kota Bekasi masih menjalankan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sampai pada 2 Juli 2020.
Namun, guna mempersiapkan era adaptasi kebiasaan normal baru di tengah pandemi COVID-19, pemerintahan daerah tersebut juga telah melakukan sejumlah simulasi kegiatan yang didorong untuk menghidupkan kembali perekonomian masyarakat setelah wabah COVID-19 telah banyak melumpuhkan aktivitas ekonomi warga.
Dalam upaya membangkitkan ekonomi, sejumlah industri, katanya, telah melakukan simulasi dengan mengoptimalkan jumlah tenaga kerja yang ada.
"Bertambah secara bertahap. Kalau kemarin work from home (WFH), kemudian sekarang kita naikkan menjadi 50 persen," katanya.
Ia berharap tahapan-tahapan tersebut berjalan lancar tanpa hambatan sehingga mencapai tingkat produksi 100 persen seperti sebelum ada wabah COVID-19.
Demikian juga dengan pusat-pusat kesehatan yang telah dipersiapkan secara baik terkait dengan persiapan sarana dan prasarana serta sumber daya manusianya.
Kemudian, Pemkot Bekasi juga menyiapkan sejumlah ruang transportasi publik seperti terminal dan stasiun kereta api agar sesuai dengan protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah.
"Kita atur terkait dengan manajemen pengaturan naik turun," katanya.
Selanjutnya, Pemkot Bekasi juga mengatur waktu perjalanan hingga kapasitas kendaraan agar tercipta keseimbangan yang diperlukan agar sesuai dengan arahan terkait perlunya menjaga jarak guna mencegah penularan virus.
Baca juga: Pulang dari Bekasi, bayi dua tahun positif COVID-19
Baca juga: Dekopinda Bekasi siapkan strategi pemulihan ekonomi dampak pandemi COVID-19
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020