Ketua Umum PMI Jusuf Kalla menggelar rapat terbatas mengenai persiapan imunisasi COVID-19 di Markas PMI Pusat bersama Pengurus, Kepala Delegasi IFRC Indonesia dan sekjen IFRC di Jenewa, Swiss melalui telekonferensi terkait dukungan imunisasi di masa pandemi.

Rapat ini juga berkaitan dengan mitigasi yang dilakukan PMI terkait dengan COVID-19. Diskusi ini diawali video call dengan Sekjen Federasi Perhimpunan Palang Merah Internasional (IFRC) dan pimpinan perhimpunan palang merah sedunia untuk membahas tiga hal utama.

"Dengan dukungan IFRC, PMI siap untuk memobilisasi relawan dan mengimplementasikan berbagai kegiatan, karena kita juga butuh dukungan dan panduan pelatihan serta pembekalan kepada relawan yang nantinya ditugaskan agar bisa berkoordinasi dengan pihak lain untuk mempermudah kerja di lapangan," kata Jusuf Kalla di sela rapat terbatas persiapan imunisasi COVID-19 di Jakarta, Kamis.

Baca juga: PBB sebut 117 juta anak tidak mendapatkan imunisasi karena COVID-19

Adapun tiga hal penting yang menjadi pembahasan dalam rapat tersebut yakni pernyataan bersama tentang kebutuhan mendesak untuk memulai kembali kegiatan imunisasi rutin yang terdampak karena adanya pandemi COVID-19.

Kemudian, operasionalisasi peluncuran layanan vaksinasi oleh IFRC dan jejaring dengan menggunakan strategi yang disesuaikan untuk memastikan vaksin disampaikan dengan cara yang aman terutama di komunitas yang paling rentan dan pengembangan kampanye global untuk mengadvokasi akses imunisasi serta mendukung peluncuran vaksin COVID-19 ketika tersedia.

Dalam siaran pers baru-baru ini dari World Health Organization (WHO), United Nations Children's Fund (UNICEF) dan Global Alliance for Vaccine and Immunization (GAVI) menyoroti bahwa setidaknya 80 juta anak di bawah usia satu tahun di 68 negara berada pada peningkatan risiko penyakit seperti difteri, campak dan polio sebagai dampak pandemi COVID-19 yang mengganggu upaya vaksinasi rutin dan kampanye imunisasi.

Baca juga: Ribuan anak di Karawang belum diimunisasi

Jumlah ini mengkhawatirkan dan mengarah pada dampak sekunder yang menghancurkan pandemi. Hal ini mendapat tanggapan dari IFRC di Jenewa untuk mendukung secara luas imunisasi rutin dan kampanye vaksinasi sebagai bagian dari upaya pencegahan penyakit dan layanan kesehatan.

Sejalan dengan hal tersebut, JK sapaan akrabnya menambahkan dalam penanganan COVID-19, selain upaya mitigasi diperlukan juga untuk melakukan imunisasi kepada masyarakat.

"PMI memiliki relawan sampai tingkat bawah untuk melakukan kampanye imunisasi yang tentunya berkoordinasi dan bekerjasama dengan pemerintah dan harus dilaksanakan sesuai dengan protokol kesehatan COVID-19," tambahnya.

Selain dari kapasitas yang dimiliki oleh PMI, tetap diperlukan koordinasi terkait dengan penyebaran COVID-19, dikarenakan apabila masyarakat atau pasien yang akan diimunisasi pernah terinfeksi virus yang bisa menyebabkan kematian ini perlu dilakukan upaya lebih lanjut.

Sebelumnya PMI pernah bekerjasama dengan Federasi Palang Merah Internasional dan Palang Merah Amerika dalam membantu program nasional Pemerintah Indonesia seperti kampanye pelaksanaan imunisasi Campak Rubella atau Measles Rubella (MR)

Pada kampanye imunisasi ini organisasi terbesar di Indonesia tersebut memobilisasi 1.961 relawannya dan masyarakat untuk menjangkau kelompok warga secara langsung dengan melakukan kampanye hingga anak jalanan yang belum mendapatkan vaksinasi. 

Baca juga: Dinkes Cianjur targetkan 766.228 anak mendapat Imunisasi MR

Pewarta: Aditia Aulia Rohman

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020