Hasil tes cepat COVID-19 terhadap 57 pedagang dan pengunjung di klaster penularan Pasar Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, menunjukkan enam orang reaktif.

"Hasilnya enam reaktif, satu reaktif belum ditracking swab," kata Bupati Bogor Ade Yasin saat dihubungi di Bogor, Minggu.

Ketua Gugus Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Bogor itu menyebutkan pelaksanaan tes cepat massal juga dibarengi dengan pemeriksaan swab.

Ia mencatat ada 32 orang menjalani pemeriksaan swab, termasuk lima orang yang reaktif tes cepat.

Baca juga: Alasan Pasar Cileungsi Bogor ditutup sementara

Sementara itu, Direktur Operasional Perusahaan Daerah (PD) Pasar Tohaga, Doni Djatnika menyebutkan bahwa pihaknya sudah melakukan sterilisasi Pasar Cileungsi sejak Minggu pagi dengan cara melakukan penutupan sementara.

“Penutupan yang dilakukan merupakan langkah terbaik dan bijaksana untuk kemaslahatan umat untuk memutus mata rantai penularan virus corona, khususnya yang ada di area Pasar Cileungsi,” terang Doni usai penutupan pasar di lokasi.

Meski belum tahu kapan pasar tersebut akan kembali dibuka, tapi Doni mengaku akan memperketat penerapan protokol kesehatan di pasar tersebut dengan menggandeng Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika) Cileungsi, dan Gugus Tugas COVID-19 Tohaga.

Baca juga: Seorang pedagang Pasar Cileungsi tularkan COVID-19 ke istri sebelum meninggal dunia

“Nanti jika pasar sudah beroperasi kembali, tidak ada toleransi, semua yang masuk pasar harus bermasker. Serta tes cepat akan terus dilakukan karena kita mengacu pada protokol kesehatan yang diterapkan pemerintah daerah,” tuturnya.

Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Bogor menetapkan Pasar Cileungsi Kabupaten Jawa Barat sebagai klaster baru penularan virus corona COVID-19 setelah ada tujuh pedagang dan keluarga pedagang pasar tersebut dinyatakan positif terinfeksi oleh tim dokter.

Baca juga: Pasien positif COVID-19 klaster Pasar Cileungsi Bogor bertambah jadi tujuh

Pewarta: M Fikri Setiawan

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020