Kepala Bagian Protokol Masjid Istiqlal Abu Hurairah mengatakan masjidnya belum menggelar Shalat Jumat di tengah wacana penerapan normal baru, salah satunya relaksasi di rumah ibadah.

"Istiqlal masih tutup," kata Abu saat dikonfirmasi dari Jakarta, Jumat, terkait penyelenggaraan Jumatan.

Dia juga menjelaskan masjid terbesar se-Asia Tenggara itu belum membuka berbagai layanan ibadah.

Istiqlal di hari-hari sebelum adanya COVID-19 kerap membuka berbagai layanan ibadah, termasuk juga menerima kunjungan wisatawan dari dalam negeri dan mancanegara.

"Belum ada pelayanan ibadah dalam bentuk apapun," katanya.

Baca juga: Imam Besar Istiqlal anjurkan orang tua ajari protokol kesehatan ke anak

Istiqlal juga sudah sejak lama ditutup aksesnya bagi umum untuk menekan potensi penularan virus corona jenis baru SARS-CoV-2.

Sehari sebelum Abu dikonfirmasi, Menteri Agama Fachrul Razi akan mengumumkan normal baru soal tempat ibadah pada Jumat (29/5) sore yang arahnya memfungsikan kembali tempat umat untuk beribadah.

"Rencana kami akan menerbitkannya besok Jumat sore. Kenapa Jumat sore? Karena yang agak komplek adalah mempersiapkan Shalat Jumat," kata Menag.

Dia mengatakan pengumuman pada Jumat sore itu agar ada kesiapan setiap pihak melaksanakan Jumatan pada pekan berikutnya sehingga tidak ada efek buru-buru menyesuaikan kebijakan baru.

Baca juga: Anjuran Nabi soal ibadah di masa bencana, kata Imam Masjid Istiqlal

"Sehingga kalau Jumat sore kami umumkan masih ada satu pekan untuk mempersiapkan pada Jumat berikutnya. Mudah-mudahan ini kebijakan yang cukup adil," katanya.

Persoalan relaksasi tempat ibadah, kata dia, sudah dipaparkan kepada Presiden Joko Widodo yang juga meminta Menag agar menginformasikan hal tersebut kepada media.

Fachrul mengatakan kewenangan relaksasi diupayakan agar sampai pada tingkat kecamatan agar lebih adil dalam memberlakukan pelonggaran.

Baca juga: Alasan tiadakan shalat Jumat, kata Imam Besar Masjid Istiqlal
 

Pewarta: Anom Prihantoro

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020