Petugas gabungan dari Dinas Perhubungan, Satuan Polisi Pamong Praja, Polres Sukabumi, Kodim 0622 Kabupaten Sukabumi gagalkan ribuan wisatawan yang hendak masuk ke objek wisata Geopark Ciletuh Palabuhanratu pada musim libur Idul Fitri 1441 H.
"Kendaraan yang disinyalir milik wisatawan langsung kita arahkan untuk putar balik untuk kembali lagi ke daerahnya masing-masing," kata Kepala Seksi Pemberdayaan Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Sukabumi Okih Fajri di Sukabumi, Senin.
Baca juga: Pantai Sayang Heulang di Garut ditutup antisipasi kerumunan wisatawan
Menurutnya, larangan masuk berkunjung ke objek wisata Geopark Ciletuh Palabuhanratu khususnya destinasi pantai ini karena selain masih diberlakukannya pembatasan sosial berskala besar (PSBB), juga sesuai dengan aturan larangan berkumpul sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran COVID-19.
Maka dari itu, baik kendaraan roda dua maupun empat yang hendak masuk dan disinyalir berasal dari luar wilayah geopark dunia ini langsung diberhentikan dan pengendaranya diperiksa identitasnya. Jika bukan warga setempat maka langsung diputar balikan.
Selain memperketat penjagaan di pintu masuk, petugas juga melakukan patroli dan jika ditemukan adanya aktivitas wisatawan di sekitar objek wisata maka langsung dibubarkan. Namun, harus diakui meskipun penjagaan diperketat tapi masih saja ada wisatawan khususnya yang menggunakan sepeda motor menggunakan jalur tikus dan kucing-kucingan dengan petugas.
Maka dari itu, pihaknya berkoordinasi dengan warga yang tinggal di sekitar tempat wisata untuk bekerjasama dan menghalau wisatawan agar kembali ke daerahnya masing-masing atau pulang.
"Sudah ada laporan yang masuk ke kami, terkait kekhawatiran warga dengan masuknya wisatawan atau pemudik ke wilayah Geopark Ciletuh Palabuhanratu khususnya dari daerah zona merah, karena tidak menutup kemungkinan ada pelancong yang terinfeksi COVID-19 tapi tanpa gejala atau OTG," tambah Okih yang juga Ketua Forum Koordinasi SAR Daerah Kabupaten Sukabumi.
Baca juga: Dua wisatawan asal Bogor hilang tenggelam di Pantai Karangsari Sukabumi
Sementara, Kanit Regident Polres Sukabumi Iptu Arta Dwi Kusuma mengatakan penyekatan dilakukan di beberapa titik salah satunya di chek point Pos Gunung Butak, Kelurahan/Kecamatan Palabuhanratu yang merupakan pintu masuk ke objek wisata laut.
Pihaknya juga tidak memberikan toleransi kepada siapapun yang melanggar dan nekat menerobos agar bisa masuk ke tempat wisata. Selain di chek point, petugas juga berpatroli dengan menyisir pantai untuk mengawasi adanya wisatawan ilegal yang masuk melalui jalur tikus.
"Petugas gabungan bersiaga 24 jam antisipasi adanya wisatawan yang melakukan perjalanan malam hari untuk bisa masuk ke objek wisata. Kami juga imbau warga sekitar untuk berperan aktif mensosialisasikan larangan ini sebagai upaya pencegahan COVID-19," katanya.
Baca juga: Kunjungan wisatawan ke kawasan Puncak-Cipanas turun tajam
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
"Kendaraan yang disinyalir milik wisatawan langsung kita arahkan untuk putar balik untuk kembali lagi ke daerahnya masing-masing," kata Kepala Seksi Pemberdayaan Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Sukabumi Okih Fajri di Sukabumi, Senin.
Baca juga: Pantai Sayang Heulang di Garut ditutup antisipasi kerumunan wisatawan
Menurutnya, larangan masuk berkunjung ke objek wisata Geopark Ciletuh Palabuhanratu khususnya destinasi pantai ini karena selain masih diberlakukannya pembatasan sosial berskala besar (PSBB), juga sesuai dengan aturan larangan berkumpul sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran COVID-19.
Maka dari itu, baik kendaraan roda dua maupun empat yang hendak masuk dan disinyalir berasal dari luar wilayah geopark dunia ini langsung diberhentikan dan pengendaranya diperiksa identitasnya. Jika bukan warga setempat maka langsung diputar balikan.
Selain memperketat penjagaan di pintu masuk, petugas juga melakukan patroli dan jika ditemukan adanya aktivitas wisatawan di sekitar objek wisata maka langsung dibubarkan. Namun, harus diakui meskipun penjagaan diperketat tapi masih saja ada wisatawan khususnya yang menggunakan sepeda motor menggunakan jalur tikus dan kucing-kucingan dengan petugas.
Maka dari itu, pihaknya berkoordinasi dengan warga yang tinggal di sekitar tempat wisata untuk bekerjasama dan menghalau wisatawan agar kembali ke daerahnya masing-masing atau pulang.
"Sudah ada laporan yang masuk ke kami, terkait kekhawatiran warga dengan masuknya wisatawan atau pemudik ke wilayah Geopark Ciletuh Palabuhanratu khususnya dari daerah zona merah, karena tidak menutup kemungkinan ada pelancong yang terinfeksi COVID-19 tapi tanpa gejala atau OTG," tambah Okih yang juga Ketua Forum Koordinasi SAR Daerah Kabupaten Sukabumi.
Baca juga: Dua wisatawan asal Bogor hilang tenggelam di Pantai Karangsari Sukabumi
Sementara, Kanit Regident Polres Sukabumi Iptu Arta Dwi Kusuma mengatakan penyekatan dilakukan di beberapa titik salah satunya di chek point Pos Gunung Butak, Kelurahan/Kecamatan Palabuhanratu yang merupakan pintu masuk ke objek wisata laut.
Pihaknya juga tidak memberikan toleransi kepada siapapun yang melanggar dan nekat menerobos agar bisa masuk ke tempat wisata. Selain di chek point, petugas juga berpatroli dengan menyisir pantai untuk mengawasi adanya wisatawan ilegal yang masuk melalui jalur tikus.
"Petugas gabungan bersiaga 24 jam antisipasi adanya wisatawan yang melakukan perjalanan malam hari untuk bisa masuk ke objek wisata. Kami juga imbau warga sekitar untuk berperan aktif mensosialisasikan larangan ini sebagai upaya pencegahan COVID-19," katanya.
Baca juga: Kunjungan wisatawan ke kawasan Puncak-Cipanas turun tajam
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020