Kementerian Sosial mulai membagikan bantuan Presiden senilai Rp600 ribu berupa sembako ke 70.224 keluarga penerima manfaat (KPM) di tujuh kecamatan Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

"Kabupaten Bogor untuk tujuh kecamatan ini ada 70.224 paket sembako. Berarti di luar tujuh kecamatan ini akan mendapat bantuan tunai, sama indeksnya Rp600 ribu," ujar Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial, Pepen Nazaruddin saat membagikan bantuan tersebut secara simbolis di Kantor Kelurahan Pakansari Cibinong Kabupaten Bogor, Rabu (13/5).

Ia menyebutkan, 70.224 KPM itu tersebar di Kecamatan Cibinong, Bojonggede, Cileungsi, Citereup, Gunung Putri, Jonggol dan Klapanunggal. Menurutnya, jumlah penerima bansos sembako itu berasal dari data yang diajukan oleh Pemerintah Kabupaten Bogor, yaitu mereka yang terdampak pandemi virus corona baru (COVID-19).

Baca juga: Wali Kota Bogor dampingi Presiden Joko Widodo tinjau penyerahan bansos

"Sejak awal mekanisme pendataan penerima bansos beserta alokasi per kelurahan atau desa diserahkan sepenuhnya kepada daerah. Kita tidak mengatur hal tersebut, supaya nanti tidak kacau," kata Pepen.

Menurutnya, pembagian bansos Presiden kali ini merupakan tahap awal untuk wilayah Bogor, Depok, Bekasi (Bodebek). Pasalnya, bansos sembako ini akan menjangkau 1,9 juta KPM. Khusus di DKI Jakarta jumlahnya sekitar 1,3 juta KPM, sedangkan daerah-daerah penyangga Jakarta sekitar 600 ribu KPM.

“Proses pembaruan data terus dilakukan, lagipula datanya banyak. Data penerima bansos sembako bantuan presiden untuk Kabupaten Bogor, Kota Tangerang dan Tangsel, Depok dan Bekasi (Bodetabek), sudah kami terima,” tutur Pepen.

Baca juga: Presiden Jokowi katakan bantuan belum semua tersalurkan, minta warga tunggu

Di samping itu, ia berpesan kepada para kepala desa hingga RW yang diamanati mendistribusikan bansos sembako itu agar semangat bergotong royong.

Sementara itu, Bupati Bogor Ade Yasin menyebutkan bahwa masih banyak warganya yang tak paham konsep pembagian bansos yang dibagi menjadi beberapa pintu.

"Banyak masyarakat belum paham bantuannya dibagi menjadi beberapa pintu. Kalau hari ini ibu mendapatkan bantuan dari presiden, berarti tidak lagi dapat bantuan dari pintu lainnya," ujarnya saat memberikan sambutan di hadapan para penerima bantuan.

Baca juga: Mensos akui data penerima bantuan sosial masih tumpang tindih
 

Pewarta: M Fikri Setiawan

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020