Pemerintah Kabupaten Bogor bersama PT Kereta Api Indonesia (KAI) pada Senin melakukan pemeriksaan massal pada pengguna kereta rel listrik (KRL) di Stasiun Bojonggede, yang dianggap sebagai stasiun paling padat di Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
"Hari ini kita lakukan swab test ke 100 orang dan rapid test ke 100 orang juga. Sampling yang dilakukan ini tujuannya untuk mengetahui kondisi penumpang KRL yang ada," kata Bupati Bogor Ade Yasin selaku Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Bogor.
"Kalau ada yang positif kita lakukan penahanan dulu. Kalau tidak positif kita persilakan lagi untuk melanjutkan perjalanan," ia menambahkan.
Ade mengatakan bahwa pemetaan penularan COVID-19 di area stasiun sangat penting mengingat risiko penularan virus corona di kalangan pengguna KRL maupun pegawai kereta cukup tinggi.
Baca juga: Lima kepala daerah di Bodebek sepakat penumpang KRL tunjukkan surat
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor Mike Kaltarina mengatakan pemeriksaan untuk mendeteksi infeksi virus corona penyebab COVID-19 dilakukan di dua titik di Stasiun Bojonggede.
"Ada dua tim yaitu di pintu jurusan Bogor satu tim dan di pintu pasuk menuju Jakarta, 100 swab dan 100 rapid test, total tenaga medis sebanyak 20 orang," ia menjelaskan.
Baca juga: Gubernur Jabar sepakat usulan penghentian KRL untuk cegah corona
Ia mengatakan bahwa hasil pemeriksaan sampel usap atau swab tenggorokan jika sudah keluar akan diinformasikan kepada pengguna kereta yang bersangkutan melalui nomor telepon yang dicatat sebelum pemeriksaan.
"Hasilnya dari masyarakat yang tadi di swab kita berikan melalui perorangan melalui nomor handphone. Untuk yang positif kita lakukan tracking (pelacakan)," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
"Hari ini kita lakukan swab test ke 100 orang dan rapid test ke 100 orang juga. Sampling yang dilakukan ini tujuannya untuk mengetahui kondisi penumpang KRL yang ada," kata Bupati Bogor Ade Yasin selaku Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Bogor.
"Kalau ada yang positif kita lakukan penahanan dulu. Kalau tidak positif kita persilakan lagi untuk melanjutkan perjalanan," ia menambahkan.
Ade mengatakan bahwa pemetaan penularan COVID-19 di area stasiun sangat penting mengingat risiko penularan virus corona di kalangan pengguna KRL maupun pegawai kereta cukup tinggi.
Baca juga: Lima kepala daerah di Bodebek sepakat penumpang KRL tunjukkan surat
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor Mike Kaltarina mengatakan pemeriksaan untuk mendeteksi infeksi virus corona penyebab COVID-19 dilakukan di dua titik di Stasiun Bojonggede.
"Ada dua tim yaitu di pintu jurusan Bogor satu tim dan di pintu pasuk menuju Jakarta, 100 swab dan 100 rapid test, total tenaga medis sebanyak 20 orang," ia menjelaskan.
Baca juga: Gubernur Jabar sepakat usulan penghentian KRL untuk cegah corona
Ia mengatakan bahwa hasil pemeriksaan sampel usap atau swab tenggorokan jika sudah keluar akan diinformasikan kepada pengguna kereta yang bersangkutan melalui nomor telepon yang dicatat sebelum pemeriksaan.
"Hasilnya dari masyarakat yang tadi di swab kita berikan melalui perorangan melalui nomor handphone. Untuk yang positif kita lakukan tracking (pelacakan)," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020