Presiden AS Donald Trump tampak meningkatkan perkiraannya tentang kemungkinan kematian akibat corona di AS seraya mengatakan dalam kegiatan di Gedung Putih bahwa dia berharap kurang dari 100.000 kematian, angka yang lebih tinggi dari 60,000 sampai 70.000 kematian yang dia bahas pada Senin.
"Diharapkan kami akan sampai pada angka di bawah 100.000 korban jiwa, yang bagaimana pun merupakan jumlah yang mengerikan," kata Trump.
Berbagai perkiraan ke depan mengenai korban jiwa akibat COVID-19 bervariasi. Anthony Fauci, pejabat penting penyakit infeksi, mengatakan pada Maret bahwa rakyat AS harus siap dengan 100.000 kematian.
"Jadi, ya, kita kehilangan banyak orang. Tapi bila anda melihat pada proyeksi awal yakni 2,2 juta, kita mungkin sedang menuju angka 60.000, 70.000," kata Trump pada pengarahan pers pada Senin.
Pada Rabu jumlah kematian melampaui 60.000, lebih tinggi daripada jumlah orang Amerika yang tewas dalam Perang Vietnam. Pada Jumat sore, sedikitnya 63.260 orang meninggal, menurut hitungan Reuters berdasar laporan pemerintah setempat dan pusat.
Baca juga: Pandemi COVID-19 AS: 1.031.659 positif dengan 60.057 kematian
Reuters
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
"Diharapkan kami akan sampai pada angka di bawah 100.000 korban jiwa, yang bagaimana pun merupakan jumlah yang mengerikan," kata Trump.
Berbagai perkiraan ke depan mengenai korban jiwa akibat COVID-19 bervariasi. Anthony Fauci, pejabat penting penyakit infeksi, mengatakan pada Maret bahwa rakyat AS harus siap dengan 100.000 kematian.
"Jadi, ya, kita kehilangan banyak orang. Tapi bila anda melihat pada proyeksi awal yakni 2,2 juta, kita mungkin sedang menuju angka 60.000, 70.000," kata Trump pada pengarahan pers pada Senin.
Pada Rabu jumlah kematian melampaui 60.000, lebih tinggi daripada jumlah orang Amerika yang tewas dalam Perang Vietnam. Pada Jumat sore, sedikitnya 63.260 orang meninggal, menurut hitungan Reuters berdasar laporan pemerintah setempat dan pusat.
Baca juga: Pandemi COVID-19 AS: 1.031.659 positif dengan 60.057 kematian
Reuters
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020