Sejumlah dokter dari China dan Indonesia saling berbagi pengalaman mengenai penanganan pandemi COVID-19 melalui platform webinar (seminar daring), Rabu.
Acara yang digelar oleh Kedutaan Besar RI di Beijing dan Kementerian Luar Negeri RI itu mendapat dukungan penuh dari Jack Ma Foundation dan Alibaba Foundation dengan mengundang para pakar kesehatan yang berada di garis terdepan pemberantasan COVID-19 di China.
Para panelis tersebut berasal dari Affiliated Hospital of Qingdao University, yakni Prof Niu Haitao (Vice President), Prof Kong Xinjuan (Director of Medical Affairs), Prof Wei Lili (Assistant President), Prof Yu Wenchang (Director of Respiratory and Critical Care Department), Prof Fang Wei (Deputy Director of ICU), Prof Li Kun (Deputy Director of ICU), Prof Weng Yunqi (Deputy Director of Emergency Internal Medicine Department), dan Feng Wei (Deputy Director of Anesthesiology Department).
Rumah sakit di kota wisata Qingdao, Provinsi Shandong, itu mengirimkan tim medis untuk membantu penanganan COVID-19 di Wuhan, Provinsi Hubei, selama 50 hari, termasuk menangani pasien-pasien dalam kondisi kritis.
"Kami menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya atas dedikasi tim medis yang bekerja keras menanggulangi pandemi ini," kata Duta Besar RI untuk China Djauhari Oratmangun saat membuka webinar tersebut.
Dalam kesempatan itu, tim medis dari Indonesia juga dapat berbagi pengalaman terkait upaya menekan penyebaran pandemi COVID-19 yang saat ini dihadapi Indonesia dan bertukar pendapat dengan para pakar dari China.
Sebanyak 316 orang dari para dokter dan tim medis serta perwakilan lebih dari 25 rumah sakit di seluruh Indonesia ikut serta dalam seminar itu.
Topik diskusi antara lain terkait penanganan pasien parah, tata cara menghadapi situasi gawat darurat, upaya perlindungan tim medis dari infeksi virus, upaya pencegahan dan karantina mandiri oleh masyarakat serta pendampingan psikologis dalam menghadapi pandemi.
Baca juga: KBRI Beijing ingatkan pelajar asal Indonesia soal kuliah daring
Peserta juga mendapatkan bahan materi diskusi yang tersedia di situs https://gmcc.alibabadoctor.com.
"Kegiatan ini menjadi titik tolak rangkaian kegiatan perayaan 70 Tahun Hubungan Bilateral Indonesia-Tiongkok yang jatuh pada tahun ini," kata Dubes.
KBRI Beijing juga akan menyelenggarakan serangkaian seminar serupa yang mengundang pembicara pakar di berbagai bidang termasuk ekonomi digital, pengobatan jarak jauh , E-dagang, ekonomi kreatif, dan lain-lain.
Baca juga: Soal COVID-19, Hikmahanto: Tidak mudah bagi siapapun gugat China
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
Acara yang digelar oleh Kedutaan Besar RI di Beijing dan Kementerian Luar Negeri RI itu mendapat dukungan penuh dari Jack Ma Foundation dan Alibaba Foundation dengan mengundang para pakar kesehatan yang berada di garis terdepan pemberantasan COVID-19 di China.
Para panelis tersebut berasal dari Affiliated Hospital of Qingdao University, yakni Prof Niu Haitao (Vice President), Prof Kong Xinjuan (Director of Medical Affairs), Prof Wei Lili (Assistant President), Prof Yu Wenchang (Director of Respiratory and Critical Care Department), Prof Fang Wei (Deputy Director of ICU), Prof Li Kun (Deputy Director of ICU), Prof Weng Yunqi (Deputy Director of Emergency Internal Medicine Department), dan Feng Wei (Deputy Director of Anesthesiology Department).
Rumah sakit di kota wisata Qingdao, Provinsi Shandong, itu mengirimkan tim medis untuk membantu penanganan COVID-19 di Wuhan, Provinsi Hubei, selama 50 hari, termasuk menangani pasien-pasien dalam kondisi kritis.
"Kami menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya atas dedikasi tim medis yang bekerja keras menanggulangi pandemi ini," kata Duta Besar RI untuk China Djauhari Oratmangun saat membuka webinar tersebut.
Dalam kesempatan itu, tim medis dari Indonesia juga dapat berbagi pengalaman terkait upaya menekan penyebaran pandemi COVID-19 yang saat ini dihadapi Indonesia dan bertukar pendapat dengan para pakar dari China.
Sebanyak 316 orang dari para dokter dan tim medis serta perwakilan lebih dari 25 rumah sakit di seluruh Indonesia ikut serta dalam seminar itu.
Topik diskusi antara lain terkait penanganan pasien parah, tata cara menghadapi situasi gawat darurat, upaya perlindungan tim medis dari infeksi virus, upaya pencegahan dan karantina mandiri oleh masyarakat serta pendampingan psikologis dalam menghadapi pandemi.
Baca juga: KBRI Beijing ingatkan pelajar asal Indonesia soal kuliah daring
Peserta juga mendapatkan bahan materi diskusi yang tersedia di situs https://gmcc.alibabadoctor.com.
"Kegiatan ini menjadi titik tolak rangkaian kegiatan perayaan 70 Tahun Hubungan Bilateral Indonesia-Tiongkok yang jatuh pada tahun ini," kata Dubes.
KBRI Beijing juga akan menyelenggarakan serangkaian seminar serupa yang mengundang pembicara pakar di berbagai bidang termasuk ekonomi digital, pengobatan jarak jauh , E-dagang, ekonomi kreatif, dan lain-lain.
Baca juga: Soal COVID-19, Hikmahanto: Tidak mudah bagi siapapun gugat China
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020