Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil menyebut berdiam diri di rumah selama masa pandemi COVID-19 sebagai salah satu bentuk bela negara untuk melawan wabah akibat penularan virus corona.
Dalam siaran pers pemerintah provinsi, Rabu, gubernur mengatakan bahwa selain memberikan bantuan harta, tenaga, atau ilmu warga bisa ikut bela negara dengan cara berdiam diri di rumah untuk menghindari penularan COVID-19.
"Termasuk juga bela negara dengan cara berdiam diri di rumah. Karena COVID-19 ini adalah penyakit kerumunan. Makin banyak berkerumun, COVID-19 makin banyak berseliweran. Jadi, ini adalah perang. Mari bela negara dengan cara masing-masing," katanya.
Baca juga: Gubernur Jabar perpanjang PSBB Bogor, Depok, Bekasi selama 14 hari
Ia mengatakan bahwa di Jawa Barat hampir tidak ada anak sekolah yang terkena COVID-19 karena mereka merupakan kelompok yang paling disiplin, tetap tinggal di rumah selama wabah.
"(Anak sekolah) tinggal di rumah, tidak sekolah,” ujarnya.
Bantuan
Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jawa Barat maupun Jabar Bergerak menerima bantuan dari berbagai pihak untuk menanggulangi COVID-19.
Gugus Tugas antara lain menerima bantuan 10 ribu masker dari PT Astrazeneca Indonesia, 50 ribu masker non-medis dari PT Argo Manunggal, serta masker kain, alat pelindung diri, dan disinfektan dari Majelis Buddhayana.
Selain itu Gugus Tugas menerima bantuan dari PT CREC China Railway Group Limited, DPD APJI Jabar, Yayasan Nike Ardilla, Jasa Marga, Telkom, Jasa Raharja, Bank Mandiri, Pos Indonesia, Jamkrindo, Kimia Farma Jabar, Jasa Tirta II, Askrindo, BNI, BRI, Pegadaian Kanwil Bandung, dan Jasindo Bandung.
Bantuan yang diterima gugus tugas diserahkan kepada organisasi, instansi, dan lembaga untuk disampaikan kepada pihak yang membutuhkan.
Baca juga: Gubernur Jawa Barat minta polisi perketat penjagaan di "jalan tikus"
Baca juga: Gubernur Jabar : PT Bio Farma poduksi pereaksi kimia atau reagen untuk tes swab di Jabar
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
Dalam siaran pers pemerintah provinsi, Rabu, gubernur mengatakan bahwa selain memberikan bantuan harta, tenaga, atau ilmu warga bisa ikut bela negara dengan cara berdiam diri di rumah untuk menghindari penularan COVID-19.
"Termasuk juga bela negara dengan cara berdiam diri di rumah. Karena COVID-19 ini adalah penyakit kerumunan. Makin banyak berkerumun, COVID-19 makin banyak berseliweran. Jadi, ini adalah perang. Mari bela negara dengan cara masing-masing," katanya.
Baca juga: Gubernur Jabar perpanjang PSBB Bogor, Depok, Bekasi selama 14 hari
Ia mengatakan bahwa di Jawa Barat hampir tidak ada anak sekolah yang terkena COVID-19 karena mereka merupakan kelompok yang paling disiplin, tetap tinggal di rumah selama wabah.
"(Anak sekolah) tinggal di rumah, tidak sekolah,” ujarnya.
Bantuan
Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jawa Barat maupun Jabar Bergerak menerima bantuan dari berbagai pihak untuk menanggulangi COVID-19.
Gugus Tugas antara lain menerima bantuan 10 ribu masker dari PT Astrazeneca Indonesia, 50 ribu masker non-medis dari PT Argo Manunggal, serta masker kain, alat pelindung diri, dan disinfektan dari Majelis Buddhayana.
Selain itu Gugus Tugas menerima bantuan dari PT CREC China Railway Group Limited, DPD APJI Jabar, Yayasan Nike Ardilla, Jasa Marga, Telkom, Jasa Raharja, Bank Mandiri, Pos Indonesia, Jamkrindo, Kimia Farma Jabar, Jasa Tirta II, Askrindo, BNI, BRI, Pegadaian Kanwil Bandung, dan Jasindo Bandung.
Bantuan yang diterima gugus tugas diserahkan kepada organisasi, instansi, dan lembaga untuk disampaikan kepada pihak yang membutuhkan.
Baca juga: Gubernur Jawa Barat minta polisi perketat penjagaan di "jalan tikus"
Baca juga: Gubernur Jabar : PT Bio Farma poduksi pereaksi kimia atau reagen untuk tes swab di Jabar
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020