Perdana Menteri Belanda Mark Rutte memperpanjang larangan kegiatan publik termasuk olahraga profesional dan festival musik hingga 1 September.
Pada saat yang sama, Rutte mengatakan perlambatan penyebaran virus corona memungkinkan sekolah dasar dan pusat penitipan anak dibuka kembali pada 11 Mei.
Rutte mengatakan langkah-langkah pembatasan diperlukan untuk mencegah gelombang baru kasus COVID-19.
"Lebih baik berhati-hati sekarang daripada menyesal di kemudian hari," katanya dalam konferensi pers yang disiarkan televisi.
Baca juga: Belanda perpanjang "lockdown" hingga September, Eredivise berakhir
"Saya ingin mengatakan kita bisa melangkah lebih jauh. Tapi itu sangat menakutkan dan berbahaya. Kami melihat sedikit peningkatan dalam data, tetapi bayangkan bahwa kami akan melonggarkan beberapa langkah, kemudian menyebabkan virus memuncak lagi. Itu adalah sesuatu yang kami semua benar-benar tidak mau. "
Jumlah kasus COVID-19 yang dikonfirmasi di Belanda meningkat dalam 24 jam terakhir dari 729 menjadi 34.134, otoritas kesehatan mengatakan pada hari Selasa, dengan 165 kematian baru dari penyakit paru-paru itu.
Baca juga: Nick Kuipers pilih tinggal di Bandung ketimbang pulang ke Belanda
Total kematian mencapai 3.916, Institut Kesehatan Belanda (RIVM) mengatakan dalam data terbaru harian.
Rutte mengatakan pemerintah telah memutuskan untuk melonggarkan langkah-langkah pembatasan secara pelan-pelan dalam menghadapi COVID-19.
Pusat penitipan anak dan sekolah dasar akan diizinkan untuk dibuka kembali secara bertahap dengan pemberlakuan jaga jarak.
Restoran dan bar tetap ditutup selama tiga minggu hingga 19 Mei. Toko-toko belum ditutup tetapi harus mematuhi langkah-langkah keselamatan yaitu setiap orang menjaga jarak setidaknya 1,5 meter satu sama lain.
Semua orang kecuali dokter dan perawat, pengemudi truk, petugas supermarket, dan petugas kebersihan diminta untuk bekerja dari rumah, jika memungkinkan.
Rutte mengimbau rakyat Belanda untuk tetap di rumah.
Negara-negara di seluruh dunia sedang mempertimbangkan atau mengambil langkah-langkah untuk melonggarkan karantina wilayah, meskipun Organisasi Kesehatan Dunia memperingatkan hal itu harus dilakukan secara perlahan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
Pada saat yang sama, Rutte mengatakan perlambatan penyebaran virus corona memungkinkan sekolah dasar dan pusat penitipan anak dibuka kembali pada 11 Mei.
Rutte mengatakan langkah-langkah pembatasan diperlukan untuk mencegah gelombang baru kasus COVID-19.
"Lebih baik berhati-hati sekarang daripada menyesal di kemudian hari," katanya dalam konferensi pers yang disiarkan televisi.
Baca juga: Belanda perpanjang "lockdown" hingga September, Eredivise berakhir
"Saya ingin mengatakan kita bisa melangkah lebih jauh. Tapi itu sangat menakutkan dan berbahaya. Kami melihat sedikit peningkatan dalam data, tetapi bayangkan bahwa kami akan melonggarkan beberapa langkah, kemudian menyebabkan virus memuncak lagi. Itu adalah sesuatu yang kami semua benar-benar tidak mau. "
Jumlah kasus COVID-19 yang dikonfirmasi di Belanda meningkat dalam 24 jam terakhir dari 729 menjadi 34.134, otoritas kesehatan mengatakan pada hari Selasa, dengan 165 kematian baru dari penyakit paru-paru itu.
Baca juga: Nick Kuipers pilih tinggal di Bandung ketimbang pulang ke Belanda
Total kematian mencapai 3.916, Institut Kesehatan Belanda (RIVM) mengatakan dalam data terbaru harian.
Rutte mengatakan pemerintah telah memutuskan untuk melonggarkan langkah-langkah pembatasan secara pelan-pelan dalam menghadapi COVID-19.
Pusat penitipan anak dan sekolah dasar akan diizinkan untuk dibuka kembali secara bertahap dengan pemberlakuan jaga jarak.
Restoran dan bar tetap ditutup selama tiga minggu hingga 19 Mei. Toko-toko belum ditutup tetapi harus mematuhi langkah-langkah keselamatan yaitu setiap orang menjaga jarak setidaknya 1,5 meter satu sama lain.
Semua orang kecuali dokter dan perawat, pengemudi truk, petugas supermarket, dan petugas kebersihan diminta untuk bekerja dari rumah, jika memungkinkan.
Rutte mengimbau rakyat Belanda untuk tetap di rumah.
Negara-negara di seluruh dunia sedang mempertimbangkan atau mengambil langkah-langkah untuk melonggarkan karantina wilayah, meskipun Organisasi Kesehatan Dunia memperingatkan hal itu harus dilakukan secara perlahan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020