Tenaga Harian Lepas Tenaga Bantu Penyuluh Pertanian (THL TBPP) merupakan pejuang ketahanan pangan untuk menjaga pasokan dan ketersediaan kebutuhan pokok masyarakat di saat Virus Corona baru atau COVID-19 mewabah di Indonesia.

"Peran THL TBPP ini sangat penting, mereka merupakan garda terdepan untuk menjaga ketersediaan pangan, karena bahan makanan sangat penting di saat seperti sekarang ini," kata Ketua Praktisi Kedaulatan Pangan dan Penyuluh Pertanian Indonesia (PKPPI) Ali Imran melalui sambungan telepon, Sabtu.

Menurutnya, tidak sedikit dari THL TBPP yang ditunjuk oleh pemerintah daerah untuk ditugaskan dalam gugus tugas percepatan penanggulangan COVID-19, sehingga mereka tidak hanya berjuang agar produksi pangan terjaga, namun membantu memutus mata rantai virus.

Ia mengatakan pangan merupakan kebutuhan utama saat kondisi seperti ini. Apalagi, lanjut dia, bantuan sosial yang disalurkan pemerintah untuk warga terdampak COVID-19 harus diimbangi dengan ketersediaan pangan yang cukup agar stabilitas daerah hingga negara juga terjaga.

Berkat kerja keras petugas penyuluh pertanian, kata dia, pada musim panen produksi padi cukup melimpah, bahkan persediaan mencukupi hingga tiga bulan ke depan.

Baca juga: Petani muda Indonesia hanya 2,7 juta orang

Oleh karena itu, pemerintah harus memberikan apresiasi kepada tenaga penyuluh pertanian kontrak yang tetap eksis dan bekerja keras demi menjaga kedaulatan pangan.

Salah satu apresiasi yang bisa diberikan kepada mereka khususnya kepada THL TBPP yang lolos ujian Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) setahun lalu, kata dia, adalah menerbitkan Keputusan Presiden RI tentang Penggajian untuk melengkapi Kepres RI tentang Pengangkatan mereka.

Para penyuluh pertanian khususnya yang masih berstatus sebagai tenaga lepas harian tetap semangat menyalurkan ilmunya dan memberikan pemahaman kepada petani untuk tetap berjuang menyediakan pangan bagi masyarakat.

"Kami berharap pemerintah pusat bisa menerbitkan Kepres itu sebagai apresiasi bagi mereka, karena banyak di antaranya yang usianya hampir pensiun setelah belasan hingga puluhan tahun mengabdi sebagai tenaga lepas harian. Kepres ini merupakan penambah semangat bagi kami untuk terus berjuang demi mewujudkan program Nawacita Presiden Joko Widodo," tambahnya.

Baca juga: 5.100 hektare padi siap panen di Purwakarta

Sementara, Pengurus Harian PKPPI yang juga Ketua Forum THL TBPP Kota Sukabumi Ujang Sukmawijaya mengatakan di Kota Sukabumi jumlah THL TBPP ada 12 yang sudah mengabdi selama belasan tahun dan beberapa di antaranya sudah memasuki masa pensiun.

Maka dari itu, pihaknya berharap Kepres tentang penggajian bisa segera diterbitkan sebagai apresiasi. Namun demikian, pihaknya tetap fokus untuk membantu pemerintah dalam penanggulangan COVID-19 dari sisi penyediaan pangan.

"Alhamdulillah panen padi cukup melimpah dan kami akan terus berjuang demi ketahanan pangan," katanya.

Pewarta: Aditia Aulia Rohman

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020