Masker dari bahan kulit sapi dan domba yang diproduksi perajin kulit di Sukaregang, Kabupaten Garut, Jawa Barat, mulai diminati pasar dari sejumlah daerah di Indonesia sejak diberlakukannya darurat COVID-19 yang mengharuskan orang memakai masker saat beraktivitas di luar rumah.
"Alhamdulillah peminatnya lumayan, banyak yang pesan dari berbagai daerah," kata Sanjay Muhamad Ahsan (32) perajin masker kulit di Kampung Sukaregang, Kelurahan Kota Wetan, Kecamatan Garut Kota, Garut, Kamis.
Ia menuturkan, masker berbahan kulit yang baru dibuatnya itu tidak membutuhkan waktu lama untuk bisa diterima masyarakat Garut bahkan dari luar kota.
Sejak masker kulit itu dibuat, kata dia, sudah ada orang dari Makassar, Sulawesi Selatan memesan masker tersebut karena bentuknya menarik dan terlihat bagus.
Selain pemesan dari luar Jawa, kata dia, dari institusi pemerintahan seperti TNI dan Polri juga meminta dibuatkan masker kulit tersebut dengan jumlah cukup banyak.
"Yang pesan ada dari Makasar, lalu TNI dari Jakarta juga ada, bahkan polisi dari Polres Garut juga pesan masker kulit," katanya.
Baca juga: Pemkab Garut evaluasi penanganan COVID-19 di wilayah utara
Ia mengungkapkan, wabah COVID-19 tidak menjadikan aktivitas sehari-hari sebagai perajin kulit berhenti produktif.
Sejak larangan ke luar rumah, Sanjay bersama dua pekerjanya berdiam diri di rumah dengan tetap produktif membuat masker kulit yang saat ini diminati pasar.
"Dengan kondisi seperti ini kami tetap bekerja di sini, tidak keluar, alhamdulillah bisa membuat karya baru yaitu masker kulit," katanya.
Ia menceritakan, awalnya masker kulit itu dibuat untuk kebutuhan sendiri dan orang terdekat, namun banyak orang yang menilai bagus dan mendorong untuk menjualnya ke pasaran.
Masker kulit itu, kata dia, lalu dibuat dengan model menarik, dengan permukaan luar bahan kulit, sedangkan bagian dalamnya ada tempat tisu yang nyaman saat dipakai.
"Tadinya cuma iseng buat masker dari kulit, dilihat sama teman, katanya bagus kalau dijual, akhirnya saya buat banyak," katanya.
Baca juga: Ribuan pekerja industri kulit di Garut dirumahkan
Menurut dia, masker kulit tersebut cocok digunakan saat berkendara sepeda motor maupun aktivitas lain di luar rumah.
Masker kulit dengan model beragam itu, kata dia, dijual dengan harga sampai Rp120 ribu atau tergantung model.
"Saya jual masker kulit ini tergantung model ada harganya yang sampai Rp120 ribu," katanya.
Salah seorang pembeli masker kulit, Irwan mengaku, masker kulit buatan G'Dors Custume Walet itu cukup bagus dan nyaman saat dipakai.
Apalagi musim wabah COVID-19, kata dia, merasa lebih aman menggunakan masker kulit saat mengendarai sepeda motor.
"Saya kan sering pakai motor, pakai masker kulit ini merasa lebih aman, saat dipakai juga nyaman, modelnya juga bagus," kata Irwan.***1***
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
"Alhamdulillah peminatnya lumayan, banyak yang pesan dari berbagai daerah," kata Sanjay Muhamad Ahsan (32) perajin masker kulit di Kampung Sukaregang, Kelurahan Kota Wetan, Kecamatan Garut Kota, Garut, Kamis.
Ia menuturkan, masker berbahan kulit yang baru dibuatnya itu tidak membutuhkan waktu lama untuk bisa diterima masyarakat Garut bahkan dari luar kota.
Sejak masker kulit itu dibuat, kata dia, sudah ada orang dari Makassar, Sulawesi Selatan memesan masker tersebut karena bentuknya menarik dan terlihat bagus.
Selain pemesan dari luar Jawa, kata dia, dari institusi pemerintahan seperti TNI dan Polri juga meminta dibuatkan masker kulit tersebut dengan jumlah cukup banyak.
"Yang pesan ada dari Makasar, lalu TNI dari Jakarta juga ada, bahkan polisi dari Polres Garut juga pesan masker kulit," katanya.
Baca juga: Pemkab Garut evaluasi penanganan COVID-19 di wilayah utara
Ia mengungkapkan, wabah COVID-19 tidak menjadikan aktivitas sehari-hari sebagai perajin kulit berhenti produktif.
Sejak larangan ke luar rumah, Sanjay bersama dua pekerjanya berdiam diri di rumah dengan tetap produktif membuat masker kulit yang saat ini diminati pasar.
"Dengan kondisi seperti ini kami tetap bekerja di sini, tidak keluar, alhamdulillah bisa membuat karya baru yaitu masker kulit," katanya.
Ia menceritakan, awalnya masker kulit itu dibuat untuk kebutuhan sendiri dan orang terdekat, namun banyak orang yang menilai bagus dan mendorong untuk menjualnya ke pasaran.
Masker kulit itu, kata dia, lalu dibuat dengan model menarik, dengan permukaan luar bahan kulit, sedangkan bagian dalamnya ada tempat tisu yang nyaman saat dipakai.
"Tadinya cuma iseng buat masker dari kulit, dilihat sama teman, katanya bagus kalau dijual, akhirnya saya buat banyak," katanya.
Baca juga: Ribuan pekerja industri kulit di Garut dirumahkan
Menurut dia, masker kulit tersebut cocok digunakan saat berkendara sepeda motor maupun aktivitas lain di luar rumah.
Masker kulit dengan model beragam itu, kata dia, dijual dengan harga sampai Rp120 ribu atau tergantung model.
"Saya jual masker kulit ini tergantung model ada harganya yang sampai Rp120 ribu," katanya.
Salah seorang pembeli masker kulit, Irwan mengaku, masker kulit buatan G'Dors Custume Walet itu cukup bagus dan nyaman saat dipakai.
Apalagi musim wabah COVID-19, kata dia, merasa lebih aman menggunakan masker kulit saat mengendarai sepeda motor.
"Saya kan sering pakai motor, pakai masker kulit ini merasa lebih aman, saat dipakai juga nyaman, modelnya juga bagus," kata Irwan.***1***
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020