Ratusan pedagang asongan di wilayah Kabupaten Purwakarta, Jabar, berjanji tidak akan berjualan setelah biaya hidup mereka ditanggung Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Dedi Mulyadi selama penanganan corona atau COVID-19.

"Para pedagang asongan ini berasal dari berbagai daerah. Ada yang dari Cirebon, Indramayu, Subang, Karawang dan Purwakarta," kata Dedi melalui sambungan telepon, di Karawang, Kamis.

Ia mengatakan, sebanyak 115 pedagang asongan yang biasa "beroperasi" di Gerbang Tol Jatiluhur, Sadang dan Gerbang Tol Cikopo itu tidak akan berjualan lagi selama penanganan corona.

"Mereka akan tinggal bersama keluarga di rumah, mudah-mudahan mereka dapat kecukupan rezeki dan insya Allah ada rezeki untuk mereka. Mudah-mudahan bisa diikuti oleh yang lain, mohon maaf tidak bisa berbuat terlalu untuk banyak orang karena keterbatasan kemampuan," katanya.

Baca juga: Dedi Mulyadi minta buruh tani dan nelayan dapat bantuan khusus

Dedi yang juga Ketua DKM Tajug Gede Cilodong Purwakarta ini menyampaikan, dirinya akan menanggung biaya hidup mereka selama tidak berdagang akibat penanganan corona.

"Mereka libur selama satu bulan ke depan, dan bisa ditambah waktunya kalau wabah terus berlanjut," katanya.

Saat dikumpulkan di Tajug Gede Cilodong Purwakarta, para pedagang mengaku siap untuk tidak berjualan lagi setelah mendapat bantuan sosial dari Dedi Mulyadi.

Kosim (33), seorang pedagang air mineral di gerbang Tol Cikopo mengaku selama sebulan terakhir pendapatannya menurun drastis.

Baca juga: Dedi Mulyadi sambut baik pemotongan setengah gaji anggota DPR

Biasanya di hari-hari normal bisa meraih Rp80 ribu - Rp100 ribu per hari, kini hanya mencapai Rp20 ribu- Rp30 ribu. Karena itu, dirinya berterima kasih atas adanya bantuan sosial yang diperoleh.

Diharapkan bantuan itu mencukupi untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

Pedagang asongan lainnya, Ayani (54) mengaku sangat berharap COVID-19 segera berlalu. Sebab kondisi seperti saat ini membuat penghasilannya merosot.

"Terakhir sehari berdagang cuma dapat Rp30 ribu, karena sepi. Padahal di hari-hari normal bisa dapat Rp80 ribuan. Jadi inginnya bebas lagi, normal lagi," kata dia.

Baca juga: Kebijakan "Work From Home", Dedi Mulyadi ajak pengelola sekolah dan kantor bersihkan lingkungannya

Pewarta: M.Ali Khumaini

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020