Perkumpulan Mandiri Jabar Bergerak mendirikan posko makan siang gratis bagi warga yang membutuhkan dan pengemudi ojek online (ojol) di Pintu Barat Gedung Negara Pakuan Jalan Otto Iskandardinata Kota Bandung.

"(Posko makan siang gratis) ini adalah upaya kita di Gedung Pakuan membuka posko setiap siang sekitar pukul 12, kita ada pembagian makan gratis kepada masyarakat yang betul-betul membutuhkan," kata Ketua Umum Jabar Bergerak Atalia Ridwan Kamil, Selasa.

Atalia mengatakan, posko makan siang gratis ini akan digelar setiap hari sampai pandemi COVID-19 berakhir. Dalam sehari, 500 porsi makan siang disediakan.

Baca juga: Sebuah warteg di Bandung bagikan makanan gratis untuk ojek daring

"Kita sediakan tiap hari di Gedung Pakuan sampai 500 porsi. Mudah-mudahan bisa sedikit membantu teman-teman yang kesulitan di saat pandemi COVID-19 ini," ujarnya.

Atalia pun mengajak masyarakat yang mampu secara ekonomi untuk ikut berkontribusi dan membantu sesama. Jabar Bergerak, pihaknya siap mengkoordinir apabila ada masyarakat yang ingin menyalurkan bantuan.

"Saat ini banyak bantuan juga kepada kami di Jabar Bergerak yang kami kelola untuk dibagikan lagi ke masyarakat. Maka, kami terbuka bagi siapapun yang ingin menyumbang apapun bentuknya," katanya.

Atalia yang juga Ketua TP PKK Jabar pun sudah menginstruksikan ketua PKK kabupaten/kota untuk membuat dapur umum di tiap kantor kelurahan/desa yang memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

"Termasuk di masa PSBB nanti kita juga akan menyediakan dapur-dapur umum di kantor kelurahan dan desa oleh PKK se-Jabar. Ini dalam rangka memberikan makanan bagi mereka yang kesusahan," katanya.

Sementara itu, Muhammad Rizal (29) seorang pengemudi ojek online, mengaku terbantu karena usahanya sedang mengalami penurunan.

"Alhamdulillah sangat bersyukur dalam keadaan seperti ini ada yang membantu kami, semoga wabah corona ini segera berakhir," kata Rizal.

Baca juga: Sebanyak 2.000 paket makanan gratis diantar pengemudi ojek online Bandung

Rizal berharap posko tersebut diperbanyak di beberapa tempat karena dikhawatirkan masih ada teman-temannya yang belum kebagian.

"Harapan kepada pemerintah lebih fokus lagi memberikan perhatian kepada pekerja harian seperti kami, mohon diperbanyak juga pembagian makanan ini karena takutnya masih banyak teman-teman kami yang belum kebagian," ujarnya.

"Penghasilan turun drastis, kadang sehari hanya dapat lima orderan paling banyak yang biasanya sampai 20-an orderan," katanya.
 

Pewarta: Ajat Sudrajat

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020