Pemerintah Kota Depok di Jawa Barat menyatakan bahwa layanan pemeriksaan menggunakan alat diagnostik cepat untuk mendeteksi infeksi virus corona penyebab COVID-19 sudah menjangkau 2.747 warga, termasuk orang dalam pemantauan dan pasien dalam pengawasan.

"Untuk perkembangan (pelaksanaan) rapid test (pemeriksaan cepat), per tanggal 4 April 2020 total yang sudah rapid test sebanyak 2.747 orang," kata Wali Kota Depok Mohammad Idris dalam keterangan tertulis pemerintah kota pada Senin mengenai pelaksanaan pemeriksaan cepat COVID-19 di rumah sakit dan puskesmas.

Ia memerinci, pemeriksaan menggunakan alat diagnostik cepat sudah dilakukan terhadap 1.050 pasien dalam pengawasan dan tenaga kesehatan di rumah sakit dan hasilnya ada 67 orang yang diindikasikan terinfeksi virus corona.

Baca juga: Di Depok, jumlah ODP dan PDP capai 1.794 orang

Selain itu ada 210 orang pasien dalam pengawasan, orang dalam pemantauan, dan tenaga kesehatan yang menjalani pemeriksaan cepat di Laboratorium Kesehatan Daerah dan hasilnya menunjukkan ada 13 orang yang menurut indikasi terserang COVID-19.

Sementara di puskesmas-puskesmas, pemeriksaan cepat sudah dilakukan pada 1.487 pasien dalam pengawasan, orang dalam pemantauan, dan tenaga kesehatan dan hasilnya ada 46 orang yang menunjukkan indikasi tertular virus corona.

Idris mengatakan orang-orang yang menunjukkan indikasi terinfeksi virus corona menurut hasil pemeriksaan cepat akan diperiksa lebih lanjut untuk memastikan kondisinya.

Baca juga: Pemkot Depok pantau 131 orang tanpa gejala COVID-19

"Bagi yang positif dari hasil rapid test akan ditindaklanjuti dengan pemeriksaan swab dengan PCR. Direncanakan pada hari Senin 6 April 2020 akan dilakukan di Labkesda Kota Depok untuk 60 orang dan untuk rumah sakit akan dilakukan secara mandiri," katanya.

Menurut Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Depok, hingga Minggu (5/4) ada 64 orang yang dikonfirmasi positif COVID-19, 10 sudah sembuh dan delapan orang meninggal dunia.

Baca juga: Restauran di Depok dilarang beri layanan makan di tempat

Selain itu ada 489 pasien dalam pengawasan dengan perincian 68 sudah selesai pengawasan dan 421 masih dalam pengawasan serta 2.056 orang dalam pemantauan dengan perincian 1.819 masih dalam pemantauan dan 237 sudah selesai pemantauan.

Gugus Tugas juga memantau 368 orang yang melakukan kontak dekat dengan pasien positif COVID-19 namun tidak mengalami gejala sakit.

Baca juga: Enam pasar tradisional di Depok terapkan perdagangan daring

Pewarta: Feru Lantara

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020