Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Garut membantu memenuhi kebutuhan penyeteril tangan (hand sanitizer) bagi petugas maupun masyarakat di sejumlah Puskesmas di kawasan perkotaan Kabupaten Garut, Jawa Barat, sebagai bentuk kepedulian sekolah dalam mengantisipasi wabah virus corona jenis baru (COVID-19) di daerah itu.
"Kami membuat semaksimal mungkin untuk dibagikan kepada petugas kesehatan dan masyarakat yang membutuhkan," kata Kepala SMKN 1 Garut Dadang Johar Arifin saat membagikan "hand sanitizer" dan masker di Puskesmas Pembangunan, Kecamatan Tarogong Kidul, Garut, Senin.
Baca juga: Kembali sehat, delapan pasien dalam pengawasan kasus corona di Garut
Ia menuturkan guru farmasi SMKN 1 Garut sengaja membuat "hand sanitizer" dengan bahan baku standar organisasi kesehatan dunia yang aman untuk digunakan masyarakat dalam mencegah wabah virus corona.
Cairan "hand sanitizer" itu, kata Dadang, dikemas sebanyak dua ribuan botol berbagai ukuran yang siap digunakan secara praktis oleh petugas kesehatan di puskesmas maupun masyarakat umum yang masih beraktivitas di luar rumah.
Baca juga: Garut miliki alat tes COVID-19 untuk 231 orang ODP dan PDP
"Ini adalah bentuk kepedulian kami dengan melakukan kegiatan kemanusiaan, karena kalau niatnya bisnis banyak sekali yang ingin membeli," katanya.
Ia mengungkapkan, bantuan itu diberikan kepada petugas di puskesmas yang selama ini membutuhkan produk tersebut dalam menangani pasien yang sakit.
Dadang berharap masyarakat Garut dapat menjaga kebersihan diri dengan selalu rajin cuci tangan dan menghindari kerumunan orang dengan diam di rumah sehingga Garut terbebas dari wabah corona.
"Sejauh ini Garut tidak ada indikasi positif dan mudah-mudahan Garut tidak terkena, dan tentunya harus ada pencegahan preventif," katanya.
Baca juga: Bupati Garut minta warga dari luar kota harus diperiksa kesehatannya
Sementara itu "hand sanitizer" dikemas dalam bentuk gel dan cair ukuran 50 ml, 100 ml, 250 ml, dan 500 ml dengan aroma orange, lemon, green tea, strawbery dan apel.
Masker dan "hand sanitizer" tersebut dibagikan ke beberapa puskesmas seperti Puskesmas Cipanas, Tarogong, Pembangunan, Siliwangi, bahkan dibagikan juga di kawasan Markas Kodim, Pos Satpol PP, Pos Polisi Tarogong dan masyarakat sekitar sekolah.
Kedatangan tim SMKN 1 Garut disambut antusias warga, tukang ojek, tukang becak, kusir delman, pedagang jalanan yang antre untuk mendapatkan "hand sanitizer" dan masker.
Baca juga: Negatif COVID-19, 18 peserta Musda HIPMI Jabar asal Garut
Seorang pedagang kaki lima di pusat Kota Garut Eman menyampaikan terima kasih adanya pembagian "hand sanitizer" dan masker yang selama ini dibutuhkan masyarakat, terutama pedagang di jalanan.
"Saya merasa terbantu dengan adanya bantuan dari SMKN 1 Garut ini karena sekarang mencari di apotek susah," kata Eman.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
"Kami membuat semaksimal mungkin untuk dibagikan kepada petugas kesehatan dan masyarakat yang membutuhkan," kata Kepala SMKN 1 Garut Dadang Johar Arifin saat membagikan "hand sanitizer" dan masker di Puskesmas Pembangunan, Kecamatan Tarogong Kidul, Garut, Senin.
Baca juga: Kembali sehat, delapan pasien dalam pengawasan kasus corona di Garut
Ia menuturkan guru farmasi SMKN 1 Garut sengaja membuat "hand sanitizer" dengan bahan baku standar organisasi kesehatan dunia yang aman untuk digunakan masyarakat dalam mencegah wabah virus corona.
Cairan "hand sanitizer" itu, kata Dadang, dikemas sebanyak dua ribuan botol berbagai ukuran yang siap digunakan secara praktis oleh petugas kesehatan di puskesmas maupun masyarakat umum yang masih beraktivitas di luar rumah.
Baca juga: Garut miliki alat tes COVID-19 untuk 231 orang ODP dan PDP
"Ini adalah bentuk kepedulian kami dengan melakukan kegiatan kemanusiaan, karena kalau niatnya bisnis banyak sekali yang ingin membeli," katanya.
Ia mengungkapkan, bantuan itu diberikan kepada petugas di puskesmas yang selama ini membutuhkan produk tersebut dalam menangani pasien yang sakit.
Dadang berharap masyarakat Garut dapat menjaga kebersihan diri dengan selalu rajin cuci tangan dan menghindari kerumunan orang dengan diam di rumah sehingga Garut terbebas dari wabah corona.
"Sejauh ini Garut tidak ada indikasi positif dan mudah-mudahan Garut tidak terkena, dan tentunya harus ada pencegahan preventif," katanya.
Baca juga: Bupati Garut minta warga dari luar kota harus diperiksa kesehatannya
Sementara itu "hand sanitizer" dikemas dalam bentuk gel dan cair ukuran 50 ml, 100 ml, 250 ml, dan 500 ml dengan aroma orange, lemon, green tea, strawbery dan apel.
Masker dan "hand sanitizer" tersebut dibagikan ke beberapa puskesmas seperti Puskesmas Cipanas, Tarogong, Pembangunan, Siliwangi, bahkan dibagikan juga di kawasan Markas Kodim, Pos Satpol PP, Pos Polisi Tarogong dan masyarakat sekitar sekolah.
Kedatangan tim SMKN 1 Garut disambut antusias warga, tukang ojek, tukang becak, kusir delman, pedagang jalanan yang antre untuk mendapatkan "hand sanitizer" dan masker.
Baca juga: Negatif COVID-19, 18 peserta Musda HIPMI Jabar asal Garut
Seorang pedagang kaki lima di pusat Kota Garut Eman menyampaikan terima kasih adanya pembagian "hand sanitizer" dan masker yang selama ini dibutuhkan masyarakat, terutama pedagang di jalanan.
"Saya merasa terbantu dengan adanya bantuan dari SMKN 1 Garut ini karena sekarang mencari di apotek susah," kata Eman.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020