Jumlah kasus virus corona di Jerman terus bertambah menjadi 57.298 dengan 455 kematian, berdasarkan data Institut Robert Koch (RKI) untuk penyakit menular, Senin.
Kasus tersebut naik 4.751 dibanding hari sebelumnya. Sementara jumlah total korban meninggal juga bertambah 66, menurut statistik.
Jumlah kasus tertinggi yakni 13.989 kasus tercatat di negara bagian selatan Bavaria, tempat pertama kali penyakit tersebut muncul di Jerman.
Baca juga: Sosiolog sebut pencegahan penularan COVID-19 harus jadi prioritas
Dibandingkan dengan Italia dan Spanyol, Jerman termasuk negara anggota Uni Eropa yang relatif rendah tingkat kematian akibat corona. Meski demikian, pejabat di Kementerian Kesehatan Jerman mengatakan bahwa apa yang terjadi di Jerman dengan rendahnya tingkat penularan dan kematian corona bisa dijelaskan dengan merujuk pada beberapa faktor.
Pertama, Jerman saat ini baru memasuki tahap awal pandemi dan belum memasuki tahap puncak penularan wabah. Kedua, mayoritas pasien corona di Jerman rata-rata orang-orang kelompok usia relatif muda.
Baca juga: Kota Bandung tunggu hasil kajian ahli soal karantina wilayah
"Kami berada pada tahap awal pandemi corona sehingga terlalu dini untuk menyimpulkan keadaan secara jelas," kata pejabat di Kementerian Kesehatan itu.
Oleh sebab itu otoritas di Jerman menyatakan tidak akan melonggarkan pembatasan yang ditetapkan sebelumnya dalam upaya menahan laju penyebaran corona di negara yang melahirkan Martin Heiddeger, salah seorang filosof hermeneutika terbesar sepanjang masa itu.
Sumber: Reuters
Baca juga: 13 orang positif COVID-19 di Jatim sudah sembuh
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
Kasus tersebut naik 4.751 dibanding hari sebelumnya. Sementara jumlah total korban meninggal juga bertambah 66, menurut statistik.
Jumlah kasus tertinggi yakni 13.989 kasus tercatat di negara bagian selatan Bavaria, tempat pertama kali penyakit tersebut muncul di Jerman.
Baca juga: Sosiolog sebut pencegahan penularan COVID-19 harus jadi prioritas
Dibandingkan dengan Italia dan Spanyol, Jerman termasuk negara anggota Uni Eropa yang relatif rendah tingkat kematian akibat corona. Meski demikian, pejabat di Kementerian Kesehatan Jerman mengatakan bahwa apa yang terjadi di Jerman dengan rendahnya tingkat penularan dan kematian corona bisa dijelaskan dengan merujuk pada beberapa faktor.
Pertama, Jerman saat ini baru memasuki tahap awal pandemi dan belum memasuki tahap puncak penularan wabah. Kedua, mayoritas pasien corona di Jerman rata-rata orang-orang kelompok usia relatif muda.
Baca juga: Kota Bandung tunggu hasil kajian ahli soal karantina wilayah
"Kami berada pada tahap awal pandemi corona sehingga terlalu dini untuk menyimpulkan keadaan secara jelas," kata pejabat di Kementerian Kesehatan itu.
Oleh sebab itu otoritas di Jerman menyatakan tidak akan melonggarkan pembatasan yang ditetapkan sebelumnya dalam upaya menahan laju penyebaran corona di negara yang melahirkan Martin Heiddeger, salah seorang filosof hermeneutika terbesar sepanjang masa itu.
Sumber: Reuters
Baca juga: 13 orang positif COVID-19 di Jatim sudah sembuh
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020