Stok darah di Unit Donor Darah (UDD) PMI Cianjur, Jawa Barat, kosong akibat minimnya pendonor yang datang sejak merebaknya COVID-19 dan dihentikannya donor darah massal di sejumlah wilayah termasuk di perkotaan.
"Sudah hampir satu pekan terakhir, stok darah kosong. Kami tidak dapat berbuat banyak karena batasan keluar rumah sejak merebaknya COVID-19 di sejumlah wilayah termasuk di Cianjur," kata Sekretaris PMI Cianjur, Heri Hidayat pada wartawan, Selasa.
Ia menjelaskan, stok darah terakhir yang tersedia beberapa pekan yang lalu sebanyak dua labu trombosit dan 112 darah merah. Namun saat ini dari pendonor yang sengaja datang tidak dapat memenuhi kebutuhan darah di Cianjur.
Baca juga: RSUD Cianjur tambah satu ruang isolasi penanganan COVID-19
Setiap bulannya ujar dia, kebutuhan darah Cianjur mencapai 1.500 labu yang biasanya dapat ditutupi dari pendonor saat melakukan kegiatan donor darah massal di sejumlah perkantoran pemerintah atau kelompok masyarakat.
"Karena ada batasan keluar rumah dan mengumpulkan orang banyak kegiatan donor darah massal yang selama ini menutupi kebutuhan, tidak dapat dilakukan dan yang datang ke kantor PMI pun hanya beberapa orang," katanya.
Baca juga: Antisipasi COVID-19, jadwal besuk ditiadakan di RSUD Cianjur
Saat ini, untuk menyiasati kebutuhan darah pasien, pihaknya mengimbau keluarga untuk datang ke UDD PMI Cianjur, guna mendonorkan darahnya karena tidak ada upaya lain yang dapat dilakukan.
Meskipun di tengah merebaknya COVID-19, pihaknya mengimbau warga yang kondisinya sehat untuk dapat mendonorkan darahnya dengan cara datang langsung ke UDD PMI atau menghubungi petugas untuk datang ke rumah.
"Harapan kami ini dapat berlalu dan Cianjur bebas dari COVID-19, agar PMI dapat kembali melakukan donor darah massal dan tidak kesulitan untuk mendapatkan stok darah," katanya.
Baca juga: Antisipasi COVID-19, Forkopimda Cianjur semprotkan disinfektan di jalur protokol
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
"Sudah hampir satu pekan terakhir, stok darah kosong. Kami tidak dapat berbuat banyak karena batasan keluar rumah sejak merebaknya COVID-19 di sejumlah wilayah termasuk di Cianjur," kata Sekretaris PMI Cianjur, Heri Hidayat pada wartawan, Selasa.
Ia menjelaskan, stok darah terakhir yang tersedia beberapa pekan yang lalu sebanyak dua labu trombosit dan 112 darah merah. Namun saat ini dari pendonor yang sengaja datang tidak dapat memenuhi kebutuhan darah di Cianjur.
Baca juga: RSUD Cianjur tambah satu ruang isolasi penanganan COVID-19
Setiap bulannya ujar dia, kebutuhan darah Cianjur mencapai 1.500 labu yang biasanya dapat ditutupi dari pendonor saat melakukan kegiatan donor darah massal di sejumlah perkantoran pemerintah atau kelompok masyarakat.
"Karena ada batasan keluar rumah dan mengumpulkan orang banyak kegiatan donor darah massal yang selama ini menutupi kebutuhan, tidak dapat dilakukan dan yang datang ke kantor PMI pun hanya beberapa orang," katanya.
Baca juga: Antisipasi COVID-19, jadwal besuk ditiadakan di RSUD Cianjur
Saat ini, untuk menyiasati kebutuhan darah pasien, pihaknya mengimbau keluarga untuk datang ke UDD PMI Cianjur, guna mendonorkan darahnya karena tidak ada upaya lain yang dapat dilakukan.
Meskipun di tengah merebaknya COVID-19, pihaknya mengimbau warga yang kondisinya sehat untuk dapat mendonorkan darahnya dengan cara datang langsung ke UDD PMI atau menghubungi petugas untuk datang ke rumah.
"Harapan kami ini dapat berlalu dan Cianjur bebas dari COVID-19, agar PMI dapat kembali melakukan donor darah massal dan tidak kesulitan untuk mendapatkan stok darah," katanya.
Baca juga: Antisipasi COVID-19, Forkopimda Cianjur semprotkan disinfektan di jalur protokol
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020