Ketua Dewan Transportasi Kota Bekasi, Jawa Barat Harun Al Rasyid berharap pembangunan Depo LRT Bekasi segara dirampungkan mengingat krusialnya pembangunan itu terhadap target penyelesaian LRT secara keseluruhan.
"Kalau proses eksekusi cepat maka proses pembangunan juga semakin cepat jadi berkaitan dengan time frame pembangunan depo," kata Harun di Bekasi, Jumat.
Sebaliknya jika pembangunan Depo LRT Bekasi ini lambat maka pembangunan LRT secara keseluruhan juga akan terlambat.
"Apabila semakin lama eksekusinya maka semakin rumit pula masalahnya," ucapnya.
Dia mengatakan depo ini nantinya akan bermanfaat untuk mobilitas LRT sebab depo akan menjadi tempat parkir LRT atau mobilitas balik ke Jakarta. Menurutnya depo berperan penting untuk menunjang manuver atau mobilitas kelancaran transportasi LRT.
"Keberadaan LRT tidak akan bermanfaat jika tidak ada depo. Jadi depo itu lebih pada kepentingan operasional LRT. Kalau LRT sendiri pasti akan bermanfaat bagi warga Bekasi, apalagi warga yang bekerja di Jakarta, maka akan dipermudah transportasinya," katanya.
Lurah Jatimulya Charles Mardianus mengatakan pembebasan lahan yang sudah memasuki tahap akhir diharapkan dapat selaras dengan pengerjaan pembangunan Depo LRT ini ke depan.
"Saya berharap proyek ini segera selesai dengan baik agar manfaatnya bisa segera dirasakan warga serta dapat mengangkat taraf perekonomian masyarakat," kata dia singkat.
Setelah melewati proses panjang akhirnya pada Kamis (12/03) Pengadilan Negeri Cikarang berhasil melakukan eksekusi lahan untuk Depo Light Rail Transit (LRT) Jabodebek di Bekasi.
Sebanyak 19 bidang berupa tanah dan bangunan di Kampung Jati Terbit, Kelurahan Jatimulya, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi selesai dieksekusi.
Pejabat Pembuat Komitmen Pengadaan Lahan LRT Jabodebek Fadliansyah merasa bersyukur atas lancarnya eksekusi lahan yang berlangsung.
"Alhamdulillah secara keseluruhan proses yang dijalani berjalan dengan lancar. Tinggal dua bidang yang memerlukan proses tambahan. Warga setelah ini tinggal melakukan pengambilan uang ganti untung ke PN Cikarang yang prosesnya memakan waktu paling lama dua hari terhitung sejak eksekusi kemarin," kata dia.
Setelah proses eksekusi lahan, Depo LRT Jabodebek yang luas keseluruhannya mencapai 12,2 hektare akan segera dibangun oleh PT Adhi Karya selaku pelaksana kerja. Dari luas lahan itu 1,7 hektare di antaranya akan dimanfaatkan sebagai akses depo sementara 10,5 hektare lainnya menjadi area depo.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
"Kalau proses eksekusi cepat maka proses pembangunan juga semakin cepat jadi berkaitan dengan time frame pembangunan depo," kata Harun di Bekasi, Jumat.
Sebaliknya jika pembangunan Depo LRT Bekasi ini lambat maka pembangunan LRT secara keseluruhan juga akan terlambat.
"Apabila semakin lama eksekusinya maka semakin rumit pula masalahnya," ucapnya.
Dia mengatakan depo ini nantinya akan bermanfaat untuk mobilitas LRT sebab depo akan menjadi tempat parkir LRT atau mobilitas balik ke Jakarta. Menurutnya depo berperan penting untuk menunjang manuver atau mobilitas kelancaran transportasi LRT.
"Keberadaan LRT tidak akan bermanfaat jika tidak ada depo. Jadi depo itu lebih pada kepentingan operasional LRT. Kalau LRT sendiri pasti akan bermanfaat bagi warga Bekasi, apalagi warga yang bekerja di Jakarta, maka akan dipermudah transportasinya," katanya.
Lurah Jatimulya Charles Mardianus mengatakan pembebasan lahan yang sudah memasuki tahap akhir diharapkan dapat selaras dengan pengerjaan pembangunan Depo LRT ini ke depan.
"Saya berharap proyek ini segera selesai dengan baik agar manfaatnya bisa segera dirasakan warga serta dapat mengangkat taraf perekonomian masyarakat," kata dia singkat.
Setelah melewati proses panjang akhirnya pada Kamis (12/03) Pengadilan Negeri Cikarang berhasil melakukan eksekusi lahan untuk Depo Light Rail Transit (LRT) Jabodebek di Bekasi.
Sebanyak 19 bidang berupa tanah dan bangunan di Kampung Jati Terbit, Kelurahan Jatimulya, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi selesai dieksekusi.
Pejabat Pembuat Komitmen Pengadaan Lahan LRT Jabodebek Fadliansyah merasa bersyukur atas lancarnya eksekusi lahan yang berlangsung.
"Alhamdulillah secara keseluruhan proses yang dijalani berjalan dengan lancar. Tinggal dua bidang yang memerlukan proses tambahan. Warga setelah ini tinggal melakukan pengambilan uang ganti untung ke PN Cikarang yang prosesnya memakan waktu paling lama dua hari terhitung sejak eksekusi kemarin," kata dia.
Setelah proses eksekusi lahan, Depo LRT Jabodebek yang luas keseluruhannya mencapai 12,2 hektare akan segera dibangun oleh PT Adhi Karya selaku pelaksana kerja. Dari luas lahan itu 1,7 hektare di antaranya akan dimanfaatkan sebagai akses depo sementara 10,5 hektare lainnya menjadi area depo.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020